8 - Done?

92 22 1
                                    

Sudah 2 minggu sejak kejadian itu, teresa mengurung diri di kamar. Hubungannya dengan Mikha sudah kandas begitu pula hubungannya dengan Febri. Sehari setelah mikha ketahuan jalan dengan teresa, Febri mendapat kiriman foto teresa yang sedang bermesraan dengan mikha, dari mina tentu saja. 

Sebenarnya mina sudah tau dari beberapa minggu yang lalu kalau pacarnya itu selingkuh tapi dia harus mengumpulkan bukti agar mikha tidak bisa ngeles lagi. Bukti bukti itu pun dikirimkan juga ke pacar teresa yaitu febri oleh mina. Mina tau kalau febri adalah pacar teresa dari instagram teresa saat gadis itu stalking.

"di maaf aku kecewa banget sama kamu. kamu kan juga kenal sama aku tapi kamu tega banget bohongin aku kayak gini" ujar febri melalui telpon, saat dia menelpon diandra.

Diandra jadi ikutan galau dan menyesal karena selama ini dia berbohong pada febri, walaupun disuruh teresa.

"bri.. maaf" hanya kata itu yang bisa diucapkan diandra. mau dilihat dari sisi manapun, sikap teresa memang tidak bisa dibenarkan dan dibela.

"aku udah maafin kamu, tapi maaf kayaknya kita gabisa temenan lagi. jangan normalisasi hal kayak gini lagi ya" ucap febri sebelum menutup telponnya.

Selanjutnya febri pun seakan menghilang dari sosial media. Tidak, sebenarnya tidak menghilang, melainkan pemuda itu memblokir semua akses sosmednya dari teresa, baik teman teman teresa maupun keluarganya.

Pemuda itu sudah terlanjur kecewa, sejak saat itu senyumnya menjadi pulsa.

Yah tapi sesalah apapun teresa, diandra tidak bisa serta merta memusuhinya. Gadis itu tetap peduli dengan teresa dan khawatir kalau teresa jadi drop dan sakit karena kejadian ini.

"sa, ayo makan dulu" kata diandra menepuk nepuk lengan teresa yang tertutup selimut. teresa menyingkap selimutnya. Wajahnya terlihat masih bengkak akibat nangis 14 malam. Kantung matanya menghitam dan rambutnya acak-acakan. 

Keadaan teresa kacau. Tapi diandra masih bersyukur setidaknya teresa bukan gadis yang nekat mengakhiri hidupnya hanya gara gara cowok.

"diandra maafin aku ya, padahal dulu febri temen baikmu juga" ujar teresa sembari berlinang air mata.

"gapapa, yang penting sekarang kamu makan dulu terus mandi, biar ga jelek kayak gini. gamau aku temenan sama cewek jelek dan bauk" ungkap diandra sembari menutup hidungnya karena bau ketek teresa.

Teresa duduk di ranjangnya dan menerima mangkuk bergambar hello kity yang didalamnya terdapat satu porsi bakso sayur favoritnya yang dibeli di dekat kampus.

"makasih di, tau aja aku lagi pengen bakso" kata teresa dengan suara seraknya.

"iya dah dimakan gih" 

Diandra duduk di samping ranjang teresa, sambil sesekali melihat sahabatnya itu yang makan sedang makan bakso dengan lahapnya.

Mood teresa sepertinya mulai membaik dan dia sudah tidak menangis lagi. Memang kalau sedang galau gini paling makan bakso atau makan makanan favorit. Kegalauan jadi terangkat dan bisa terlupakan.

"di, hubunganku sama mikha jangan sampe mempengaruhi hubunganmu sama kak jamal ya. kalo kalian mau jalan ya jalan aja, gausah gaenak sama aku" kata teresa, setelah menyuapkan sayur terakhir yang tersisa di mangkok baksonya.

"tapi aku jadi ngerasa bersalah sa, berasa aji mumpung banget seneng-seneng di atas penderitaan si febri sama mina, sekarang sama kamu sama kak mikha.. aku jadi gaenak" ujar diandra jujur.

Memang sejak pulang dari bioskop, diandra sama sekali tidak menghubungi jamal padahal pemuda itu berkali kali mencoba menghubunginya. Bahkan saat jamal ke kosnya, diandra tidak mau menemui pemuda itu.

Ridin' ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang