🍳 13. 🍳

527 76 63
                                    

Jam menunjuk kan pukul 5 pagi, Ice yang gak tau kenapa tiba-tiba bisa bangun jam segini bergegas ke kamar mandi. Setelah selesai membersihkan diri, ia mulai melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim. Loh bukannya Ice kemarin masih di rumah sakit? Kalian kan tau Taufan yang berada di jiwa Ice tuh gabisa kelamaan di rumah sakit tanpa melakukan aktifitas apapun. Dirinya adalah orang yang hyperaktif dan akan selalu begitu.

Begitu dirnya selesai dengan ibadahnya, ia memutuskan untuk turun kebawah melihat apakah sudah ada yang sudah bangun. Ternyata belum ada satupun orang yang bangun, bahkan bi Ina juga belum terlihat disana. Jadi dia kembali memecahkan rekor bangun pagi setelah di book sebelah? Uwahhh dia harus meminta hadiah pada Gempa, jika saja Gempa tau siapa dirinya.

Ngomong-ngomong apa bisa jika ia melakukan hal seperti di novel dengan memberi tau rahasia terbesar mereka? Tapi jika mereka tetap tak percaya bagaimana. Ia tentu saja tak mau di cap sebagai siswa pembohong. Jika iya pasti negara Asia akan gempar dengan berita 'seorang anak dari pengusaha terbesar ketiga di Asia, membual dengan berbicara jika ia adalah anak dari CEO terbesar pertama'. Memikirkannya saja sudah membuatnya merinding, hii menyeramkan.

Ahh pikir yang itu lain kali aja, sekarang di dini hari ini.. DIA MAU NGAPAIN?! tau gini sehabis shalat tadi ia balik turu lagi wae. Ehh tapi gak boleh kayak gitu, sunnah nabi katanya sih harus bangun (kalo bukan islam maaf yahh). Kalo di book sebelah dia masak, jadi masak aja kali yah? Tapi klo entar gk enak gimana? Bodo lah lakuin dulu pikir kemudian.

Pertama-tama ia memakai celemek yang di sediakan disana, lalu mencuci tangan pake arang-- enggak air. Ia melihat isi dari kulkas dan uwaw, matanya silau melihat semuanya ada disana. Bahkan rak nya penuh dengan bumbu-bumbu lengkap. Semuanya tersusun secara rapi dan sempurna, ohh ayolahh Ice sudah lama tidak pernah memasak karena selalu sibuk dengan perusahaan nya dulu jadi biarkan ia melakukan yang seharusnya.

<skip uthor gk bisa bikin scene masak->

Ice mengelap keringatnya pada sebuah sebuah sapu tangan dengan motif beruang kutub lalu kembali menyimpannya pada sakunya. Setelah berperang dengan alat-alat dapur, kini makanan sudah terhidang nikmat di meja makan. Raut wajahnya memancarkan kebanggaan hingga terkesan narsis, "sippp kemampuan seorang Taufan-- Ice memang tidak usah diragukan lagi".

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjana Jumantara - BF³Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang