Chapter 1

2K 218 7
                                    

Berhenti bekerja bukanlah keinginan Raksha. Siapa sangka penolakan terhadap atasan malah membuat dirinya di kenakan PHK. Tapi menurut Raksha itu lebih baik dari pada dirinya di lecehkan.

Mohon maaf saja walau ia ingin kaya tapi bukan dengan cara seperti itu.

Bulan pertama dan kedua sebagai pengangguran ia biasa saja toh masih ada simpanan, namun kebutuhan yang menuntut demi bertahan hidup membuat dirinya harus kembali mencari pekerjaan. Ditambah lagi sisa nominal yang tertera di buku tabungannya membuat ia harus memutar otak mengeluarkan uang seminimal mungkin.

Pikirannya semakin semerawut ketika pagi tadi Naya, adiknya mengirim pesan bahwa bayaran bulanan sekolahnya yang menunggak harus segera dibayarkan jika ingin mengikuti ujian.

Maka ia kirimkan sebagian uang tabungannya guna pendidikan sang adik, tanpa tau bagaimana nasib dirinya di tempat rantau ini nanti.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Jaman sekarang mencari pekerjaan tidaklah mudah, bisa dapat pun terkadang ada privilege orang dalam. Jika  seperti ini terkadang Raksha sedikit mengeluh, kenapa ia tak jadi orang kaya.

Setelah seharian mencari kerja, ia kembali ke tempat kos-nya. Maksud hati ingin mengistirahatkan diri setelah lelah seharian namun niatnya harus urung takala ibu kos sudah berdiri di dekat pintu kamarnya.

"Duh pasti nagih duit kos" Gumam Raksha.

Tak ingin membuat sang pemilik tempat semakin marah ia bergegas menghampiri. "Sore bu" Sapa Raksha dengan sopan.

"Sore" Jawab ibu kos-nya dengan ketus. Duh, Raksha sedikit meringsi mendengarnya. "Raksha, ibu tau kamu lagi susah tapi ibu juga perlu untuk kebutuhan, jadi kapan kamu mau bayar kos?"

"Maaf banget bu, bisa kasih waktu saya satu hari lagi gak? Saya janji pasti bayar" Pinta Raksha.

"Dari kemarin kamu bilangnya satu hari lagi, satu hari lagi. Bisanya kapan?"

"Beneran deh bu besok saya bayar" Ujar Raksha.

Pintu kamar di sebelah Raksha terbuka. "Memang Raksha belum bayar berapa bulan bu?" Ujar orang tersebut, seperti ia sedikit terganggu dengan keributan yang terjadi. Raksha merasa tak enak.

Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang