Chapter 15

702 91 10
                                    

Raksha hanya bisa memasrahkan diri ketika tubuhnya terus di tarik Zio. Bukan apa-apa, adiknya dan teman sang adik masih tertinggal di belakang sana. Bisa gawat jika tiba-tiba adiknya hilang bukan?

"Zio, sebenarnya ini saya mau dibawa kemana sih?! Itu loh Naya sama Jani masih di sana" Ujar Raksha yang akhirnya buka suara.

"Pokonya sekarang giliran kamu sama aku, dari tadi kami sama bocah freak itu terus"

"Loh tapi mereka nanti. .

" Biarin lah, udah gede. Mungkin aja mereka juga mau main yang lain. Baru nanti kita ketemu lagi"

"Oke, ya udah. Tapi ini akunya gak usah di tarik-tarik juga"

"Hehe maaf" Raksha mendengus setelah akhirnya tangannya bisa terbebas.

"Ya udah sekarang mau naik apa?"

"Yang itu" Tunjuk Zio.

"Yang bener aja, mana bisa!" Protes Raksha setelah melihat permainan apa yang di tunjuk Zio.

"Bisa! Udah ayo ikut" Zio menggandeng kembali tangan Raksha namun kali ini dengan  lembut.

***

"Leganya. . . " Rinjani baru saja keluar dari toilet umum dengan mengelus perut ratanya.

"Kelar lo?" Tanya Naya yang ternyata berdiri menunggu Jani di luar pintu toilet sembari memasukkan beberapa popcorn kedalam mulutnya.

"Aman lah sekarang" Ia melihat kanan dan kiri lalu mengerenyit " Lah kak Aksha mana?"

"Ya pergi lah sama kak Zio, udah lo main sama gue aja ayo" Timpal Naya yang sudah beranjak dari tempatnya dan mendekati Jani.

"Ya gak bisa gitu dong! Curang ini namanya" Ujarnya menggebu-gebu.

"Alah bacot! Udah buruan" Naya menyeret tubuh Jani agar beranjak dari sana. Tak elit sekali, masa nongkrong di depan toilet.

"Aaaaa Naya lepas! Gue mau cari merekaaaa!!"

"Aaaaa Naya lepas! Gue mau cari merekaaaa!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang