Raksha menatap pantulan dirinya di kaca dengan ekspresi nelangsa. Sekuat apapun ia berpikir tentang kejadian semalam, ia hanya ingat sebatas memberi jarak kemudian ia tertidur.
Tapi kenapa? Kenapa?! Kenapa ketika pagi datang ia sudah berada dalam pelukan Zio dan parahnya ia pun memeluk tubuh Zio seperti guling.
"Duh mau taruh dimana muka gue!" Gumamnya masih di depan cermin dengan sedikit rona merah di pipi akibat rasa malu yang semakin menjalar.
Tok tok tok
"Sha masih lama? Aku kebelet nih"
Suara tersebut mengambil alih kesadarannya kembali. Ia bergegas mencuci wajah "Bentar" Balasnya.
Pintu terbuka dan Raksha langsung berhadapan dengan dada bidang seseorang. Siapa lagi, hanya ada mereka berdua di ruangan ini. Pipinya kembali memerah teringat kejadian bangun tidur tadi.
"Duh Sha buruan minggir dikit, dah di ujung tanduk nih"
"Ck!" Raksha menggeser sedikit tubuhnya memberi ruang agar Zio bisa berjalan masuk.
"Heh! Tutup pintunya!"
"Duh keburu keluar duluan tar Sha! Ah lega"
"Astaga Zio!" Raksha bergegas menutup pintu kamar mandi, dasar tidak berubah. Pikirnya. Lebih baik ia mempersiapkan diri.
****
Raksha bingung entah apa yang ada dipikirkan sang atasan saat ini hingga kedua kurva bibirnya terus naik ke atas.
"Pak itu makanannya di makan dulu keburu dingin, kita juga harus ngejar waktu buat pertemuan terakhir dengan client dan kembali"
"Gak mau kamu suapin saya aja sekalian?"
"Hah?!"
"Eh nggak enggak bukan gitu, iya ini saya makan" Zio segera sadar diri tak ingin membuat Raksha risih dan menjauhinya kembali.
"Kamu juga ma. .
" Loh Raksha nginep disini ternyata?"
"Eh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boss
FanfictionRaksha yang tiba-tiba terkena PHK berusaha mencari pekerjaan lainnya, ketika ada yang menawarkan siapa sangka yang menjadi atasan barunya ialah sang mantan. Akankah ia lanjutkan? atau tetap pada pendirian? BXB Local Name Jaemren Mohon kebijakan kal...