Chapter 13

757 106 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu ruangan terbuka dengan bunyi debuman yang cukup keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu ruangan terbuka dengan bunyi debuman yang cukup keras. Jika daun pintu itu bisa bicara mungkin saat ini sudah mengajukan protes pada Haris. Iya, dialah pelakunya.

Masih dengan nafas yang terputus-putus akibat lari singkatnya dari parkiran menuju ke dalam gedung. Matanya mengedar mencari seseorang. Ketemu! Orang yang ia cari sedang mencari beberapa berkas di dekat lemari.

"Sha, Aksha! Lu harus tau, si bos jadi aneh. Apa gara-gara waktu kemarin seka. . Hmp!" Belum sempat Haris menyelesaikan ucapannya, mulutnya sudah di bekap duluan olah kedua lengan Raksha.

"Lu kalau mau ngomongin itu liat situasi dong" Bisik Raksha belum melepaskan tangannya, ia lebih memilih membawa Haris keluar ruangan sembari tersenyum canggung pada orang-orang yang melihat mereka.

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo masih hutang cerita ye sama gue" Ujar Haris ketika keduanya melarikan diri ke lantai atas. Lebih tepatnya mereka berada di balkon perusahaan mereka. Biasanya tempat ini di jadikan para pegawai semacam smoking area.

Raksha memandang Haris sejenak "Apa yang perlu di ceritain sih? Gak ada yg spesial juga"

"Halah, bohong banget. Si bos gak akan berbunga-bunga begitu kali gak ada penyebabnya. Menang tender aja kadang mukanya tetep lempeng"

Annoying BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang