Jidan berlari dengan kecepatan penuh menuju ruang dimana ia bekerja. Satu team-nya harus tau prihal apa yang ia lihat tadi. Ini berita besar!
Berhenti mendadak walau tubuh hampir terjungkal dan nafas ngos-ngosan ia akhirnya bisa mencapai pintu yang ia tuju. Ia buka pintu ruangan tersebut dengan kencang.
"Berita besar!" Teriaknya. Membuat Nino dan Daren yang sudah tiba lebih dulu mengelus dada demin menetralkan detak jantung mereka.
"Lu datang-datang rusuh amat, ada berita apaan sih Ji?!" Tegur Daren.
"Hehe maaf bang, abisnya ini hot news banget lah" Jidan menyimpan tas diatas meja kerjanya dan kembali ke mode bergosip.
"Ah lu mah giliran gosip cepet, giliran laporan lama amat" Ejek Nino.
"Ya ini mah beda bang!"
"Halah udah buruan, ada berita apaan?" Tanya Daren.
"Si bos datang bareng sama bang Raksha. Mana wajahnya penuh senyum coba!"
"Hah?! Lu liat dimana?" Tanya Nino.
"Parkiran depan noh! Pas tadi gue datang buat parkir motor eh tiba-tiba mobil si bos datang. Ya udah sih gue pikir si bos doang. Eh pas pintu samping kebuka eng ing eng bang Raksha yang keluar" Tutur si paling bungsu di team mereka.
"Wow woww kemajuan yang sangat pesat" Ujar Nino.
"Terus sekarang Raksha nya kemana?"
"Tadi sih. .
"Pagi semua. . " Sapa Raksha.
"Sha! Lo bener sama. . " Ucapan Nino terhenti setelah melihat seseorang di belakang tubuh Raksha. "Eh pak, pagi pak" Sapa Nino, untung saja tadi ia tidak keceplosan.
Mendadak tubuh ketiganya kaku dan berkeringat dingin. Lain mereka lain pula Raksha. Pria itu berbalik dengan pipi menggembung dan wajah menahan emosi. Ia kira di persimpangan tadi Zio sudah pergi menuju ruangan miliknya. Tak ia kira jika pria itu malah mengikutinya.
"Ngapain masih disini, balik ke ruangan mu sana" Usir Raksha dengan suara pelan.
"Hehehe oke oke" Baru saja Zio berbalik matanya sudah disuguhkan dengan pemandangan Harus yang sedang menguap.
"Haris" Panggil Zio. Yang dipanggil mendadak kaku.
"Ii iya pak"
"Lain kali kalau menguap mulutnya di tutup ya" Ujar Zio sembari menepuk sebelah bahu Haris kemudian berlalu pergi.
Tubuh Haris membatu. Dengan gerak kaku ia bertanya "Yang tadi itu bos kita kan?"
Semua mengangguk.
"Kok lebih serem kalau senyum-senyum begitu ya"
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boss
FanfictionRaksha yang tiba-tiba terkena PHK berusaha mencari pekerjaan lainnya, ketika ada yang menawarkan siapa sangka yang menjadi atasan barunya ialah sang mantan. Akankah ia lanjutkan? atau tetap pada pendirian? BXB Local Name Jaemren Mohon kebijakan kal...