Bulan

75 16 3
                                    

"aww, tanganku perih"

Ringis se jeong yang dibantu obati oleh hyo seop

"ini akibatnya jika kau berkeliaran diluar!"

Jawab hyo seop sambil membalutkan tangan se jeong dengan sebuah perban

"aku harus mencari ayahkuu!!!!"

Teriak se jeong kepada hyo seop

"belum sampai menemukan ayahmu kau akan mati duluan!"

Ujar hyo seop dengan senyuman smriknya

"tolong akuuu!!!"

Se jeong berlutut dihadapan hyo seop meminta pertolongan

"apa?"

Tanya hyo seop

"tolong bantu aku mencari ayahku!"

Se jeong memohon kepada hyo seop dengan bersungguh sungguh

"kenapa aku harus menolongmu?"

Tanya hyo seop lagi

"aku berjanji akan melakukan apapun yang kau inginkan"

Ujar se jeong dengan wajah yang sangat serius

"apapun?"

Tanya hyo seop dengan nada dingin

"iya, aku akan melakukan apa pun!"

Jawab se jeong yang sudah tidak memikirkan apapun selain keselamatan ayahnya

"baiklah, aku akan menolong mencari ayahmu! Setelah itu akan kutagih janjimu"

Ujar hyo seop lalu meninggalkan se jeong yang masih berlutut itu

Se jeong bangkit dan mengikuti hyo seop kemanapun ia pergi

"kau kemana?"

Tanya hyo seop

"aku akan ikut denganmu untuk mencari ayahku!"

Jawab se jeong

"bahkan hewanpun tidur dimalam hari, haruskah aku mencari ayahmu diwaktu tidurku?"

Ketus hyo seop menatap se jeong

"apakah iblis juga tidur?"

Tanya se jeong dengan polosnya

"iblis juga makhluk hidup!"

Jawab hyo seop dengan menyilangkan kedua belah tangannya didada

"ohhhh iya"

Se jeong akhirnya mengerti bahwa hyo seop akan menuju kekamarnya, jadi dia memutuskan untuk tidak mengikuti hyo seop lagi

Se jeong yang tidak bisa tidur memutuskan untuk berkeliling di sekitar istana yang sangat luas itu.

Ceklekkkkk, se jeong membuka sebuah pintu ruangan yang sangat gelap

Treb, lalu se jeong menghidupkan lampu dan melihat ternyata itu adalah ruang perpustakan

"apakah iblis juga membaca?"

Tanya se jeong kepada dirinya sendiri

Se jeong pun berkeliling disekitar rak rak yang dipenuhi dengan aneka ragam buku disana

"night moon"

Judul buku yang menarik perhatian se jeong tetapi buku itu sangat tinggi sehingga membuat se jeong bersusah payah untuk menggapai buku tersebut

"kenapa kau berada di perpustakaanku?"

Tiba tiba hyo seop sudah berada dibelakang se jeong dan mengambil buku yang tidak bisa diambil olehnya tadi

"aku tidak bisa tidur, lalu aku masuk kesini!"

Jawab se jeong menghadap hyo seop dengan sangat kaget

"ini"

Hyo seop memberikan buku itu kepada se jeong

"terimakasih"

Ujar se jeong lalu dengan cepat menghindar dari pandangan hyo seop dan duduk di bangku tempat membaca

"ohh iya, apakah kau juga suka membaca buku?"

Tanya se jeong kepada hyo seop yang sudah duduk disampingnya

"aku juga pandai matematika"

Jawab hyo seop

"matematika? Kau serius?"

Tanya se jeong tak percaya

"kau boleh memberiku soalnya dan aku akan menjawabnya"

Jawab hyo seop dengan memainkan jarinya di atas meja

"tidak tidak, aku sangat tidak tertarik dengan matematika"

Ujar se jeong yang tidak ingin terlibat dalam hubungan matematika

"tapi aku seorang dokter penelitian!"

Ujar se jeong memberitahukan profesinya

"aku tidak bertanya!"

Jawab hyo seop yang hanya menatap sebuah bulan lewat jendela perpustakan

"aku hanya mengatakannya"

Ujar se jeong kembali dengan wajah datarnya

"kau suka bulan?"

Tanya se jeong lagi saat melihat hyo seop yang terus menatap bulan

Cahaya bulan yang menerang menyinari wajahnya yang tampan sehingga membuat semua sosok manusiapun tidak akan berpaling dari wajahnya

"mau lihat bulan bersama?"

Hyo seop menawarkan se jeong untuk melihat bulan bersama

"apa? Ahhh tentu saja!"

Jawab se jeong setelah sadar dari lamunannya yang menatap wajah hyo seop

Lalu hyo seop bangkit dari bangkunya dan pergi menuju ke sebuah tangga yang berada didekat rak buku perpustakaan, sementara se jeong hanya mengikuti kemana hyo seop pergi

Ternyata tangga itu membawa mereka ke atap dan dapat melihat bulan dengan jelas

Hyo seop duduk tegak sambil menatap bulan penuh yang sama persis seperti serigala yang sedang mengaum di hadapan bulan. Se jeong juga ikut duduk disamping hyo seop

"indah sekali!"

Ujar hyo seop sambil memejamkan matanya merasakan kehangatan sinar bulan yang menyinari wajahnya

Se jeong juga mengakui keindahan bulan yang selama ini tidak pernah menyadari betapa indahnya bulan itu

"hei?"

Se jeong kaget saat melihat hyo seop sudah terlelap tidur di bahunya

"hei? Kau tidur?"

Tanya se jeong tak percaya melihat hyo seop sudah tidur dibahunya

Se jeong tersenyum tak percaya seorang raja iblis tidur dibahunya malam ini

"huftttt, indah sekali"

Ujar se jeong menghela nafasnya sambil menatap bulan penuh itu







•••


Happy reading....
Jangan lupa vote dan komennya ya☺😎


See you all👋👋

The island of devil✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang