Perjalanan

82 16 1
                                    

Di pagi hari yang cerah namun hati se jeong masih menggelap karena kekhawatiran terhadap ayahnya, satu satunya keluarga yang hanya dimilikinya saat ini dalam keadaan bahaya di luar sana

Se jeong masih didalam apartementnya sedang memasukkan beberapa senjata kedalam ransel hitam miliknya untuk berangkat ke pulau iblis tersebut

"ayah aku harap kau baik baik saja disana"

Ujar se jeong benar benar sangat cemas kepada ayahnya

Kini se jeong sudah siap menggunakan baju warna hijau army dengan celana jeans hijau army, rambutnya yang panjang diikat dengan pita rambut hitam  membuatnya tampil tegas dan juga menggunakan sepatu warna hitam serta tas ransel hitam yang penuh dengan peralatan dipakai dibelakangnya

"ayah, aku akan menjemputmu"

Se jeong menatap foto mereka berdua yang terpajang di dinding sambil tersenyum. kemudian bergegas keluar dari apartemennya

"hehey nona hendak kemana?"

Seorang pria menghalangi se jeong yang sudah berada di luar

"kau? Kenapa kemari?"

Tanya se jeong kepada direktur yang berada dihadapannya itu

"nada bicaramu tidak sama dengan ayahmu! Ayahmu sangat lembut sedangkan kau—

"jangan banyak bicara! Katakan saja apa maumu!"

Ketus se jeong tidak sanggup mendengarkan ocehan direktur yang terus menghalanginya pergi

"memang benar kau berbeda! tentu saja aku akan membantumu mencari ayahmu"

Jawab direktur itu berusaha mendekati se jeong yang terlihat galak itu

"aku tidak butuh bantuanmu!"

Jawab se jeong dengan antusias

"hei gadis kecil, pulau itu sangat berbahaya. Kau tidak mampu sendirian kesana! Sedangkan aku memiliki banyak sekali penjaga disini, bahkan aku menyewa banyak orang yang sudah berpengalaman dialam liar"

Ujar direktur itu menasehati se jeong sambil memperkenalkan penjaga penjaga yang masing masingnya telah memegang  senjata di tangannya

"benar juga apa yang dikatakan si tua ini, ayah saja yang pergi bersama ratusan penjaga dalam keadaan bahaya."

Pikir se jeong didalam hati

"bagaimana gadis kecil? Kau tidak ingin bergabung?"

Tanya direktur itu kepada se jeong yang tampak sedang memikirkan sesuatu

"baiklah, aku akan ikut bersamamu"

Jawab se jeong lalu langsung pergi tampa menghiraukan direktur itu

"pak, kenapa kau memperdulikan dia?"

Tanya asisten direktur itu kepada direktur yang tersenyum penuh kemenangan

"dia adalah senjata kita!"

Jawab direktur itu lalu ikut menyusul se jeong

"senjata? Apakah dia pistol atau anak peluru?"

Pria asisten itu tidak bisa mencerna fikirannya apa yang dikatakan oleh direkturnya

Puluhan penjaga yang lengkap dengan senjata telah naik ke dalam kapal besar untuk pergi ke pulai iblis, diantaranya ada pria juga ada beberapa wanita yang memiliki tubuh berbobot yang siap melawan apa yang akan ada disana nantinya

"kau tau ayahmu menemukan bayi aneh disana?"

Tanya direktur itu berusaha akrab dengan se jeong

"aku tidak peduli!"

The island of devil✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang