Nama

75 19 3
                                    

"ber-berdebar apanya? Apa maksudmu aku tidak mengerti!"

Ujar se jeong dengan wajahnya yang mulai merah

"emm mungkinkah aku salah dengar?"

Ujar hyo seop dengan nada meledek

Se jeong kembali diam dan berusaha untuk tetap tenang

Disepanjang jalan se jeong hanya diam membisu dan kaku seperti batu diatas kuda yang dikendarai oleh hyo seop

"kenapa kau tidak banyak bicara seperti biasanya"

Hyo seop memulai pembicaraan

"ak-aku? Itu karena tidak ada yang ingin kubicarakan!"

Jawab se jeong dengan terbata bata

"benarkah? Bukan karena kau gugup berada didekatku"

Hyo seop mulai membuat wajah se jeong kembali memerah

"mana mungkin! Jangan bicara omong kosong!"

Ketus se jeong sambil menghela nafas

Trekkk, hyo seop menghentikan kudanya secara tiba tiba

"kenapa kau berhenti tiba tiba begini?"

Tanya se jeong yang kaget

"aku mencium aroma manusia"

Jawab hyo seop

"apakah itu ayahku?"

Tanya se jeong

"tetapi aromanya lebih dari satu manusia"

Jawab hyo seop lagi

"lebih dari satu? Mungkinkah it—

"hei gadis cantik, ternyata kau malah bersenang senang dengan pria disini bukannya mencari ayahmu!"

Ujar seorang pria dengan senyuman sinisnya

"direktur corneo"

Ujar se jeong sesuai dengan dugaannya didalam hati

"ngomong ngomong, siapa pria dibelakangmu itu?"

Tanya direktur corneo

"aku. Raja ibl—

"dia temanku"

Potong se jeong

"Kau kira dia akan percaya siapa dirimu!"

Bisik se jeong kepada hyo seop

"bagaimana ceritanya kalian bisa bertemu dan sangat romantis seperti saat ini?"

Tanya direktur corneo saat melihat mereka berduaan diatas kuda

"kau tidak perlu tau!"

Jawab se jeong tegas

"jangan terlalu tegas kepadaku! Atau ayahmu akan matii!"

Ujar direktur corneo tersenyum

Pwakk, anak buah direktur corneo melempar profesor samuel ketanah dengan tangan dan kaki telah diikat

"ayahhhh"

Teriak se jeong kaget lalu turun dari kuda dan berlari kearah ayahnya

"jangan terlalu kasar kepadanya, dia dan putrinya sangat berguna untukku"

Ujar direktur corneo kepada anak buahnya yang melempar profesor samuel

"putriku! Sudah kukatakan jangan kesini, kenapa kau bersikeras datang ketempat yang sangat berbahaya ini?"

The island of devil✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang