Kemarahan

89 15 1
                                    

"mengapa aku tidak merasakan ada aura manusia dipulau ini?"

Tanya seorang prajurit kepada temannya setelah mencari cari keberadaan pencuri bayi dari bangsa mereka

"benar, aku juga tidak merasakan ada aura manusia disekitar sini"

Jawab salah satu prajurit lainnya dengan heran

"mungkin ditempat lain, ayo kita berpencar"

Perintah ketua prajurit itu kepada bawahannya

"baik"

Jawab mereka setuju

Mereka kini berdiri tepat didepan goa yang dimana profesor dan bayi itu bersembunyi

"aku juga tidak merasakan ada aura manusia disini"

Ketusnya salah satu prajurit disana

"aku juga"

Jawab salah satunya lagi

"apa mungkin wanita itu membohongi kita?"

Tanya salah satu prajurit lainnya meragukan wanita yang melapor tadi

"tidak mungkin dia berbohong, ada buktinya laboratorium yang sudah dihancurkan olehnya"

Jelas ketua prajurit itu

"lalu dimana manusia itu berada, tidak mungkin dia bisa melarikan diri dari pulau ini dalam semalam"

Ujar yang lainnya lagi

"ada yang aneh, mari kita laporkan kepada raja"

Perintah ketua prajurit itu kepada semua bawahannya

"baiklah"

Jawab mereka setuju lalu kembali ke istana

Di satu sisi se jeong pergi ke perusahaan dimana ayahnya bekerja untuk bertemu dengan direktur tersebut karena terjadi sesuatu kepada ayahnya

"maaf nona anda siapa?"

Tanya penjaga pintu yang menggunakan seragam serba hitam kepada se jeong yang bersikeras ingin masuk kedalam perusahaan

"aku? Kim se jeong!"

Jawab se jeong dengan nada dingin nan tatapan marah dari matanya

"ada keperluan apa anda ingin masuk ke sini?"

Tanya penjaga itu lagi

"kau banyak bicara" duammm

Ketus kim se jeong lalu memukul penjaga itu hingga ambruk kelantai

Penjaga lainnya yang menyaksikan itu ikut menyerang se jeong, namun se jeong dengan beraninya membantai mereka satu persatu hingga

Dorrrr, se jeong menembak keatap hingga jatuh beberapa lampu yang digantung disana

"jangan halangi aku atau kalian akan seperti lampu itu"

Ujar se jeong dengan senyuman sinisnya

"biarkan dia pergi"

Bisik salah satu penjaga kepada penjaga lainnya

"direktur ada seorang gadis yang bersikeras menuju keruangan anda"

Penjaga lainnya menginformasikan kepada direktur yang berada diruangannya

Se jeong naik kedalam lift untuk menuju keruangan direktur

Tanpa mengetuk pintu dahulu, se jeong langsung masuk kedalam ruangan direktur

"ada perl—

"katakan di pulau mana keberadaan ayahku!"

Tanya se jeong menodong pistol kearah direktur yang belum menyelesaikan pembicaraanya

"ayahmu?"

Tanya direktur itu yang bingung siapa ayah dari gadis yang sangat berani ini

"profesor samuel. Dimana ayahkuuuuuu"

Teriak se jeong semakin emosi

"tenang dulu, letakan pistolnya"

Direktur ini sangat panik melihat gadis itu dalam keadaan yang sangat emosi

"kau mati saja"

Ujar se jeong siap menembak

"baik baiklah, ayahmu ada di pulau iblis"

Dengan panik direktur itu langsung memberitahukan keberadaan profesor samuel yang sebenarnya tidak boleh diketahui oleh siapapun karena mereka sedang melakukan penelitian

"jika terjadi sesuatu kepada ayahku, kepalamu jaminannya!"

Ujar se jeong dengan sangat serius lalu meninggalkan direktur itu yang sudah pucat pasi

"huftttt, kenapa sifat dia sangat berbeda dengan ayahnya"

Ujar direktur sambil menghela nafasnya yang hampir terkena serangan jantung tadi

"dia pikir dia saja yang takut kehilangan ayahnya hah? Aku juga takut kehilangan profesor samuel karena jika dia gagal melakukan penelitian maka uangku akan habis sia sia untuk membangunkan laboratorium dan peralatan yang ada disana!"

Ujar direktur itu sambil memegang dadanya yang masih terasa sesak

"hei sudah kau lacak sinyal terakhir dari profesor samuel"

Direktur bertanya kepada seorang pria melalui telepon

"sinyal terakhirnya masih dipulau iblis, namun sekarang kami tidak bisa melacak posisinya"

Jawab pria itu dengan sibuk mengotak ngatik komputer

"besok kita akan berangkat ke pulau itu"

Ujar direktur itu kepada mereka

"direktur serius?"

Tanyanya bingung

"kenapaaaa??? Aku harus diam saja melihat kerugianku sendiri?"

Teriak direktur dengan sangat marah

"tidak, maafkan saya direktur"

Ujar pria itu

"siapkan semua senjata dan anggota yang berpengalaman dalam alam liar!"

Perintah direktur itu

"baiklah"

Jawab pria itu patuh




•••

Hii happy reading!!!

Mau ngomong apa ya? Jadi bingung, hehehe:)
Jangan lupa vote aja dehh 😁

See you again 🙌👋







The island of devil✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang