chapter - 7

4K 602 114
                                    

Ada yang tau nama sekolahnya hobin gak? Atau emang ga pernah disebutin di ceritanya??

**

"Jadi? Kalian sudah menemukan pemimpin baru?" Taehoon terduduk menatap beberapa sisa bawahan dari Pakgo yang selamat dari amukan Taehoon.

Mereka adalah alasan mengapa meski Pakgo sudah mengacau di aliansi, Taehoon tetap memberikan sekolah itu kesempatan untuk memilih pemimpin yang lebih baik. Karena, disekolah itu siswa siswa yang mempelajari bela diri lebih banyak daripada pertarungan jalanan. Sekolah itu termasuk tempatnya anak-anak pintar dan rajin belajar, jadi siswa bela diri dari sana pun termasuk siswa yang lihai dalam hal bela dirinya. Tidak bisa semudah itu untuk disingkirkan oleh aliansi karena mereka masih cukup berguna.

"Ka... kami sudah memilih," Jawab salah satu dari mereka. "Kami juga sudah memilih beberapa orang baru untuk masuk. Jadi sekarang kami sudah memenuhi beberapa kekosongan yang terjadi akibat kejadian beberapa waktu lalu..."

Taehoon mengangguk kemudian, lalu menjawab dengan santai. "Bagus. Meninggalkan sekolah pada orang orang seperti kalian memang lebih baik daripada kepada keparat itu."

"Pemimpin baru akan datang mulai besok... tidak apa, kan, ketua?"

"Lakukan sesuka kalian," jawabnya, santai. "Aku tidak akan bisa lebih sering menjaga aliansi, jadi usahakan tidak ada masalah besar yang terjadi lagi."

Yunwoo mengangguk pasti, "Sekarang sudah masuk musim ujian. Beberapa sekolah elite akan sibuk mulai minggu depan... jadi kami harap meskipun beberapa dari kalian tidak peduli pada ujian, harap tenang dan pastikan naik kelas dengan nilai yang bagus," sambungnya.

"Apa kita tidak akan mengadakan pertemuan selama masa ujian?" Tanya Jisoo, kemudian.

"Lebih baik begitu. Kalau ada masalah yang terjadi, bisa kabarkan Yunwoo terlebih dahulu. Tidak perlu membuat satu aliansi panik karena satu masalah." Taehoon memperingatkan.

"Kalian semua tahu kan kenapa Taehoon membuat aliansi? Selain untuk mengkoordinir murid murid diseluruh kota, kita juga punya tujuan. Setelah kalian lulus, kalian akan dijamin masuk kedalam perusahaan yang sedang direncanakan oleh Taehoon. Meski kalian ringan tangan, lakukanlah dengan rapi agar tidak mengganggu resume kalian."

Taehoon kemudian berdiri setelah Yunwoo menyelesaikan ucapannya. "Aku hanya menerima seorang pengawal bukan seorang preman. Jadi... aku harap kedepannya hal semacam pembullyan tidak akan lagi terdengar sampai ketelingaku."

Semua orang berseru mengiyakan, bersamaan dengan Taehoon yang pergi didampingi anak buahnya dengan wajah yang datar.

***

"Hobin sakit?" Jjiksae bertanya dengan ekspresi khawatir.

Gaeul mengangguk lemah, "Seharian dia ikut training bela diri bersama dengan kami. Dan besoknya langsung jatuh sakit. Aku jadi merasa bersalah..."

Gyeoul menggeleng. "Wajar kalau orang yang tidak pernah bela diri merasa kram atau nyeri otot beberapa hari. Dia akan lebih parah jika dia tidak olahraga mulai dari sekarang," jawab Gyeoul.

"Iya... aku juga begitu waktu pertama kali ikut training, kan?" Rumi menyahut.

"Huft, aku tetap merasa khawatir. Hobin bilang kan dia hampir menghabiskan setengah umurnya yang sekarang dirumah sakit. Dia lemah dari kita secara fisik jadi..."

"Jadi dia harus lebih kuat." Gyeoul berucap tegas.

"Jangan terlalu kejam," kata Jjiksae.

"Aku begini karena sayang padanya, tahu!" Sanggah Gyeoul, kesal.

Taehoon, Why Are You So Rude?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang