"Sweetie? Kenapa belum tidur? Jam berapa ini?" Setiap malam, ayah nya selalu mengecek putri tunggal nya itu, apakah dia sudah minum obat sebelum tidur, apakah dia sudah tidur, dia selalu memastikan keadaan putrinya dengan baik, karena dia tidak ingin putri tunggalnya mengalami hal yang tidak si inginkan.
Jennie menoleh ke arah ayah nya yang baru saja melangkahkan kakinya memasuki kamar Jennie, Jennie pun merubah posisi nya menjadi duduk dan bersandar pada kepala ranjang.
"Dad, aku hanya tidak bisa tidur." Jawab Jennie.
Namun ayahnya sepertinya tahu bahwa putrinya sedang berbohong, ayahnya duduk di tepi ranjang dan mengelus rambut Jennie dengan lembut lalu tatapan ayahnya penuh dengan kasih sayang yang sedang menatap putrinya di dekatnya.
"Kau bukan tidak bisa tidur, tapi kau tidak ingin tidur, kenapa? Apa kau takut karena kau akan melupakan kejadian hari ini?" Ucap ayahnya sambil tersenyum.
Jennie memeluk erat tubuh ayahnya dan menundukan kepalanya lalu menganggukan pelan kepala nya.
"N-ne, bagaimana daddy tahu?"
"Karena aku daddy mu." Balas ayah nya sambil mengelus punggung Jennie.
"Dad, sebenarnya aku tidak tahu apa yang aku rasakan saat pertama kali aku bertemu dengan Lisa, aku sangat senang dad, aku seperti memiliki teman hidup selain dirimu, bahkan aku.. aku tidak ingin tidur karena aku takut aku melupakan nya besok, dad.. bagaimana jika Lisa tahu bahwa aku memiliki penyakit seperti ini? Dia pasti meninggalkan ku kan?"
Tidak ada jawaban dari ayahnya untuk beberapa menit lama nya, ayahnya terdiam sejenak untuk memberi ruang pada putri nya.
"...dad?"
"Aku sudah menduga nya sweetie, ini semua karena Lisa, sesenang apa pun kau bersama ku, kau bahkan tidak pernah menahan rasa kantuk mu."
"Ani dad, bukan seperti itu. Ini berbeda, jika aku melupakan mu, kau akan terus melakukan hal yang terbaik untuk aku mengingat mu lagi, karena kau daddy ku, tapi Lisa? Siapa dia? Dia tidak akan berusaha seperti mu, kan?" Ucap Jennie dan ayah nya terkekeh melihat putrinya yang mungkin saja dia jatuh cinta dengan Lisa, namun dia belum bisa memastikan perasaannya karena di pikirnya dia baru saja bertemu dengan Lisa hari ini.
"Jika dia mencintai mu, dia akan berusaha lebih dari ku agar kau selalu mengingat nya." Ucap ayah nya sambil mencium pelipis Jennie.
"Dengarkan aku Jennie-yah, aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta seperti yang Lisa lakukan pada mu hari ini, walaupun orang itu baru saja bertemu dan kenal dengan mu, aku tidak bisa menyangkal bahwa dia sangat mencintai mu, cintanya sangat kuat, aku yakin dia akan melakukan yang terbaik untuk putri ku." Sambungnya yang membuat Jennie melepaskan pelukannya dan wajahnya melihat ke ayahnya, pipi Jennie sangat merah karena ucapan yang di dengar dari mulut ayah nya.
"Cin.. cinta? Ah dad, tidak mungkin, kami baru saja bertemu hari ini."
"Cinta bisa kapan saja datang nya, jika dia mencintai mu dari awal kalian bertemu, itu nama nya cinta pada pandangan pertama, aku yakin di dunia ini pasti masih ada cinta seperti itu, dan aku melihatnya sendiri hari ini, putriku jatuh cinta dengan gadis yang baru saja dia temui. Dan-"
"Dad, stop it! Aku tidak-tidak men-mencintainya.." Jennie berdeham dan berbaring di atas ranjangnya kembali lalu memungungi ayahnya.
Ayahnya terkikik melihat tingkah putri tunggalnya yang malu-malu.
"Apa kau sudah minum obat mu?"
"Sudah, kan daddy lihat sendiri tadi."
"Arra, kalau begitu cium aku dan kembali tidur." Jennie berbalik dengan wajah merah dan malunya dan mencium pipi ayahnya secepat kilat lalu memunggungi ayahnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYDAY Jenlisa (GxG) (END)
Romancebagaimana jika kalian jatuh cinta dengan seseorang yang memiliki penyakit yang langka? Jennie, gadis berusia 24 tahun, dia terpaksa berhenti kuliah sejak usia nya menginjak 21 tahun, dimana dia mengalami kecelakaan yang membuatnya amnesia, namun di...