Lisa sangat senang karena hari ini, dia bisa berbincang-bincang banyak dengan Jennie.
"Jennie, daddy ada pekerjaan mendadak, kita harus pulang." Ucap ayah nya yang membuat Jennie sedikit kecewa, walaupun ini hari minggu, ayah nya memang sering sekali mendapat pekerjaan mendadak.
"Mr. Kim, Maaf kalau aku lancang, aku bisa mengantar Jennie nanti." Ucap Lisa yang berdeham untuk menghilangkan rasa canggung nya.
"Tidak-"
"Dad, aku akan pulang dengan Lisa, tidak apa-apa, Daddy pergilah." Ucap Jennie yang memotong jawaban ayah nya, wajahnya terlihat sangat senang dan berseri-seri, ayah nya tidak mengerti apa yang harus ayah nya lakukan karena untuk pertama kalinya selama 3 tahun ini, Jennie terlihat memiliki kehidupan semenjak bertemu dengan Lisa, tapi di satu sisi, ayahnya sangat takut bahwa Lisa tidak dapat di percayai.
"Dad.. i'm oke.." sambung Jennie meyakinkan ayah nya dan memegang tangan ayah nya.
"Mr. Kim, aku akan menjaga putri mu, aku janji." Sambung Lisa yang ikut meyakinkan, ayah Jennie mengehelakan napas nya dan memberikan ponsel nya pada Lisa.
"Masukan nomor mu." Ucap nya pada Lisa dan Lisa memasukan nomor ponsel nya.
"Aku akan menghubungi mu satu jam sekali dan-"
"Dad, tidak perlu melakukan itu, aku baik-baik saja. Jika ada apa-apa dengan ku, aku yang akan menghubungi mu." Ucap Jennie, walaupun Jennie seperti itu, dia tetap di pegangi ponsel dengan ayah nya, dan di ponselnya hanya ada nomor ayahnya yang tersimpan di kontak nya semenjak kejadian 3 tahun lalu.
"Hmm, baiklah. Lisa, aku titip putri ku, jika ada apa-apa hubungi aku." Ucap ayahnya dan Lisa membungkuk berkali-kali dengan senang sambil bergumam terimakasih.
Setelah itu ayah nya pun pergi meninggalkan putrinya.
----
Lisa POV
Aku sangat senang ayah Jennie mempercayai ku bersama Jennie, jangan tanya seperti apa detak jantung ku saat ini, setiap kali dia tersenyum, bahkan aku ingin kehabisan napas karena senyumannya sangat manis dan cantik sehingga membuat detakan jantung ku sangat cepat dan berkali-kali menghimpit pernapasan ku.
"Apa pekerjaan mu Lisa?" Tanya nya sambil mengunyah cake strawberry nya, padahal dia hanya sedang mengunyah, kenapa aku sangat senang melihat nya? Kedua pipi nya terlihat makin menyembul saat dia sibuk mengunyah, dia benar-benar gadis yang menggemaskan.
"Aku? Hanya fotografer." Ucap ku dan dia mengerutkan dahi nya.
"Fotografer? Foto apa yang kau ambil?" Aku tanya nya, aku masih bingung apa yang di sebut nya ilang memory? Karena tentang pekerjaan dia masih mengingat nya, mungkin dia hanya lupa yang berhubungan dengan nya? Aku akan mencari tahu nya segera.
"Hmm, sebenarnya aku sendiri lebih menyukai foto alam, tapi karena pekerjaan ku di salah satu perusahaan wedding fotografer, aku bekerja untuk orang-orang yang menikah atau prewedding." Aku terkekeh sambil menyeruput susu coklat ku, aku melihat wajah nya berubah menjadi murung, dia tertunduk lemas.
"Hei, ada apa dengan mu? Apa kau lelah? Kalau begitu, aku akan mengantar mu pulang." Sambung ku dan mengambil kunci mobil ku, tangan mungilnya memegang tangan ku, dia menggelengkan kepala nya.
"Aku tidak apa-apa, aku hanya terlintas tentang menikah saat kau bicara tentang menikah, aku hanya berpikir, mungkin aku tidak akan menikah sampai kapan pun, karena aku-" dia menghentikan ucapan nya dan menggigit bibir bawahnya, aku tahu. Ayah nya pasti melarangnya untuk bicara bahwa dia memiliki penyakit amnesia pada orang yang baru dia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYDAY Jenlisa (GxG) (END)
Romansabagaimana jika kalian jatuh cinta dengan seseorang yang memiliki penyakit yang langka? Jennie, gadis berusia 24 tahun, dia terpaksa berhenti kuliah sejak usia nya menginjak 21 tahun, dimana dia mengalami kecelakaan yang membuatnya amnesia, namun di...