Terlihat Ayah Jennie sedang berjalan ke sana kemari di depan rumahnya dengan wajah penuh dengan ke cemasan, ayah nya sangat cemas karena Jennie tidak menjawab telepon nya terlebih Lisa juga melakukan hal yang sama.
Suara mobil yang baru saja datang dan berhenti di depan rumahnya menghentikan langkah kaki nya, wajahnya segera menoleh ke arah suara tersebut untuk melihat siapa yang datang.
saat melihat Lisa yang ternyata baru saja keluar dari mobilnya, dengan perasaan kesal sang ayah langsung menghamprinya dan mencengkram kerah baju Lisa lalu menatapnya kesal.
"Kau..? Dimana putri ku?! Kenapa kau tidak menjawab telepon ku? Apa kau berniat jahat dengan putri ku?!" Ucapnya dengan rahang yang terkatup.
"Ah- Mr. Kim, Jeongsonghamnida. Bisa kah kau lepas-kan dulu tangan mu? Aku akan menjelaskan sesuatu." Gumam Lisa sedikit ketakutan.
Ayah Jennie melepaskan tangannya dari kerah baju Lisa dan menatap Lisa dengan kesal.
"Mr. Kim, jeongsonghamnida. Sebelumnya aku benar-benar ingin minta maaf, karena aku dan Jennie ke lelahan saat bermain tadi, dia ketiduran di mobil ku dan terbangun tidak mengingat ku." Gumam Lisa menjelaskan dengan tubuh yang membungkuk sedikit.
Ayah Jennie menyipitkan kedua matanya menatap Lisa penuh dengan curiga. "Ketiduran? Dia paling menghindari ketiduran di siang hari se lelah apa pun yang dia lewati, memang apa yang membuat nya lelah seperti itu dan sampai ketiduran di mobil mu?" Ayah Jennie mengintrogasi Lisa dan terlihat tenggorokan Lisa naik turun dengan cepat.
"Hmm.. itu- itu.. kami hanya bermain di taman bunga dan tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras yang membuat kami kehujanan, saat kami berlari ke dalam mobil, tubuh kami sudah sangat basah dan sepertinya kedua mata Jennie terlalu lelah karena habis terkena hujan." Jawab Lisa berbohong, sebisa mungkin dia tetap menatap mata ayah Jennie agar tidak di curigainya.
Ayah Jennie mencoba menarik napasnya dengan panjang dan menganggukan kepalanya.
"Bawa dia keluar dari mobil dan bawa dia ke kamar nya, biarkan dia membaca beberapa note miliknya yang berada di kamarnya, biarkan dia mengingat ku lebih dulu setelah itu dia pasti menghampiri ku." Gumam Ayah Jennie lalu melangkahkan kakinya.
"Ah, kamarnya berada di lantai 2 di sebelah kiri." Sambungnya sambil memasuki rumah nya dan Lisa membungkuk mematuhi perintah ayah Jennie.
"Ne, Mr. Kim." Jawabnya dengan sopan dan segera membuka pintu mobil untuk Jennie.
"Baby, kita sudah sampai dan itu daddy mu." Gumam Lisa pada Jennie.
Jennie hanya menggelengkan kepalanya. "Aku takut, dia seperti pria galak. Tadi aku lihat dia hampir mencekik mu."
"Ani, hanya kesalahpahaman, dia adalah daddy yang paling baik yang kau milikki di dunia ini, percayalah pada ku." Bisik Lisa meyakinkan Jennie dengan penuh kelembutan.
"Kau bisa pegang tangan ku baby." Sambungnya sambil menjulurkan tangannya ke Jennie.
Jennie melirik tangan Lisa dan memegang tangan Lisa dengan erat lalu Lisa membawanya keluar dari mobil.
Jennie menggenggam erat tangan Lisa saat Lisa memegang knop pintu rumah Jennie. "Gwenchana baby, aku akan membawa mu ke kamar mu." Gumam Lisa.
"Bisakah kau di sini saja dengan ku? Aku takut dengan pria itu." Bisik Jennie lagi dengan wajah pucat nya.
"Baby, dia daddy mu. Dia tidak akan menyakiti mu apapun yang terjadi."
"Kau sudah janji tidak akan meninggalkan ku."
"Arrasseo, sebelum itu kau tenangkan diri dulu di kamar mu aku akan menunggu mu di lantai 1 rumah mu." Ucap Lisa dan Jennie tersenyum mengangguk.
Lisa pun membuka pintu rumah Jennie dan tidak melihat ayah Jennie di ruang tamu nya, ayah nya tahu apa yang harus dia lakukan saat ini adalah membiarkan Jennie tenang dulu karena saat ini dia pasti takut dengan ayah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERYDAY Jenlisa (GxG) (END)
Romancebagaimana jika kalian jatuh cinta dengan seseorang yang memiliki penyakit yang langka? Jennie, gadis berusia 24 tahun, dia terpaksa berhenti kuliah sejak usia nya menginjak 21 tahun, dimana dia mengalami kecelakaan yang membuatnya amnesia, namun di...