keluarga baru

225 25 11
                                    

2 bulan kemudian......

Indo POV/
Sudah dua bulan semenjak aku mengenal mereka,kini aku sudah mulai dekat dengan mereka bahkan mereka menganggap ku sebagian  keluarga nya.

Huh ingin sekali aku mengatakannya sekarang tapi aku masih belum siap mendengar jawaban mereka aku takut kalau mereka menolak permintaan ku.

Ya saat indo mendengar cerita dari Aceh saat bertemu pertama kalinya di supermaket Aceh menceritakan perjuangan hidupnya dan saudaranya yang lain, dia menceritakan bahwa dulu mereka sempat tinggal di panti asuhan.namun, terjadi musibah yaitu panti asuhan itu kebakaran dan menghanguskan segalanya, dan pemilik panti itu terpaksa harus memulangkan semua anak anak yang ada di panti itu termasuk mereka.

Namun, karena orang tua mereka sudah tidak ada, jadi pemilik panti itu memutuskan untuk membeli sebuah rumah untuk mereka tempati nanti.

Dan 4 tahun kemudian pemilik panti itu meninggal dunia karna penyakit yang dideritanya, dan terpaksa mereka harus mencari uang untuk mereka makan. Mereka hanya mengandalkan dari jualan tisue dan koran saja yang tentunya hasilnya tak menentu.

Itulah yang membuat indo tak tega melihatnya

POV end

"Gimana ya, aarrgh pengen cepet² bilang gue tapi apalah daya gue masih belum siap." Indo tengah berbaring dikasurnya sambil guling guling gak jelas karna mikirin gimana soal besok.

"Pokoknya besok gue harus bilang kemereka. Tapi, gimana😓" frustrasi memikirkan itu lama lama kemudian indo terlelap karna kelelahan sudah mengerjakan tugas yang diberikan Singapore padanya, tambah lagi memikirkan rencana untuk besok.

                                    ~~~~~~~

"Apa kita bilang besok aja ya" saran salah satu dari mereka, yang kini tengah berada di ruang keluarga. " Bagus juga tapi gimana kalau 'dia' nya yang gakmau, secara kita kan orang yang kurang mampu!" Ucap salah satu dari mereka lagi.

Ya itu adalah 34 bersaudara yang tangah berdiskusi. Rencananya mereka ingin sekali menjadikan indo sebagai ayah baru mereka.
Tapi mereka sama aja kaya indo masih gak berani ngungkap'in.

"Gapapa setidaknya kita bisa tau bagaimana perasaannya pada kita" kata Kalbar menengahi mereka. "Tapi apa yang dibilang Kalbar bener sih, setidaknya kita tau perasaan paman indo pada kita" Banten membenarkan apa yang dikatakan kalbar.

"Setidaknya kita usaha kan" Jatim ikut memberi suara. "Yasudah besok aja kita bilangnya, tapi harus barengan okey harus kompak biar yang sakit gak sendirian" jawab Jateng dan mendapatkan jitakan kasih sayang dari yogya. "Aduh" ringgis Jateng "makanya kalo ngomong tuh yang bener jangan ceplas ceplos ae" kata Sumut dari sebelahnya.

PLAKK!!

Suara itu berhasil membuat semua yang ada disana jantungan, "ish apa sih gausah pake segala mukul meja keras amat ke gitu!" Omel Jabar pada orang yang tadi memukul meja dan orang itu adalah sulsel.

"Kagetan amat sih kalean" dengan enteng nya Sulsel ngomong ke gitu. "Udahlah apa motif anda memukul meja tak berdosa itu wahai saudara?" Tanya Sulteng "hehe aku punya saran, gimana kalau kita ngomongnya besok aja sekalian"

KRIK KRIK KRIK

hening beberapa saat setelah Sulsel mengatakan itu. "Ekhem" deheman itu membuyarkan keheningan itu "kok pada diem, bener kan saran kuh"

"Kau daritadi turu ya, Ampe segitunya gak nyimak😑" kata Sulbar "lah emang salah ya?" Tanya sulsel. "Gak salah tapi itu emang taritadi dah kita bahas samsulll" jawab Kalteng "namaku SULSEL bukan SAMSUL" 

"Au terserah" jawab Kalteng
'wah kata kata keramat cewe' batin mereka bersama.




















TBC
















Ea.tapi boong
Masih ada kok lanjutan nya


Pagi hari pun tiba kini terlihat seorang pemuda tampan tengah memakai sepatunya.
"Huh baikalh hari ini harus bisa pokoknya" pria itu adalah indo yang tengah mempersiapkan mental nya untuk hari ini.

"Hmm beli beberapa makanan aja dulu ya, buat mereka" indo pun mampir ke supermarket yang biasa ia kunjungi, dan membeli beberapa cemilan kecil.

"Eh tumben kau yang jaga pales" indo melihat pales yang sedang menghitung barang belanjaannya. "Iya, harusnya sih yang jaga hari ini Jordan cuma dia lagi sakit jadi aku gantiin" jelas pales yang masih fokus menghitung belanjaan indo.

"Ouh gitu" jawab indo "ya, dan ini semua totalnya 725.000.00" "baiklah ini uang nya" jawab indo sambil memberikan uangnya.

"Oh ya kau beli cemilan sebanyak ini untuk siapa?" Tanya pales penasaran karna biasanya indo tidak pernah beli cemilan sebanyak ini(mungkin). "Oh itu aku beli bukan buat aku aja kok tenang, aku beli buat-" indo ragu ragu untuk mengatakannya. "Untuk siapa?" Pales kini makin penasaran Karan indo menggantung perkataanya.

"Huh sebenarnya aku ingin mengadopsi anak" kata indo "benarkah berapa?" Pales menjawabnya dengan semangat, "e-ee 34"




















"WHAT!! SERIUS KAMU?" Pales terlejutk bukan main, pasalnya sahabatnya yang satu ini orang nya bar bar dan mau ngurus anak sebanyak itu. "Ya serius lah" indo menjawabnya biasa aja karna menurutnya wajar aja.(wajar pala bapakmu:))

"Semoga berhasil"




















TBC
Sorry pendek ide saya lagi nyurut🙂

Dadah👋

Anak Anakku Adalah Hartaku(Ch)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang