Pagi hari yang cerah dimension Indonesia, para provincehuman sedang bersiap siap pergi ke sekolah mereka seperti biasa.
Mereka tidak diantar indo karna dia sudah berangkat duluan, jadinya cuma naik taksi.
"Males banget aaaaaaa" teriak Kalbar frustrasi, Kalteng yang berada disamping nya spontan menggetok kepala Kalbar, "duh sakit woy" ucap Kalbar sambil mengusap kepalanya yang sedikit benjol.
"Berisik lu!" Jawab Kalteng dan mengabaikan ocehan Kalbar, "udah jangan berantem! Kalian mau dihukum? Kebetulan salah satu dari kita kan ketua OSIS! Anggotanya juga ada!" Ucap Aceh menengahi mereka dan menunjuk kearah Jaka, Yogya, dan Banten.
"Maaf maaf nih, kak, tapi Banten itu juga terpaksa dan dipaksa jadi anggota" ledek Sumut yang ikut ikutan nimbrung, "diem gak lu!" Sumut cuma senyum kearah Banten.
~skip~
Mereka sudah tiba disekolah mereka dan langsung pergi ke kelas masing masing, karna sudah mau masuk.
Pindah posisi ke indo:
Indo sedang menandatangani beberapa berkas yang diberikan atasannya, disana juga ada partner nya Malay dan Phil yang juga sedang mengerjakan beberapa berkas mereka.
"Uhh banyak amat dah, tangan gw rasanya udah mau patah!" Keluh Malay sambil meregangkan tubuhnya, "ngeluh aja lu! Makanya kerjain jangan minta libur Mulu!" Sahut Phil, Malay melihat kearahnya.
"Ilih!! Lagian ya gw minta libur juga buat ngelatih kekuatan anak anak gue!" Indo dan Phil melongo mendengar itu, "Napa? Kagak percaya?" Mereka menggeleng.
"Ih jahat kalian" ucap Malay dengan nada ngambek, "hahaha iya iya kita percaya!" Ucap mereka bersama, Malay kembali tersenyum.
"Omong omong, anak anak lu udah bisa apa aja?" Tanya Phil penasaran, "kalau anak anak gue udah bisa teleport!!" Sambungnya dengan bangga. "Alah gitu doang anak gue juga bisa kali!" Sahut malay membanggakan dirinya.
"Emang anak lu udah bisa apa?" Malay melirik kearah indo yang bertanya, "anak gue udah bisa menguasai beberapa kuasa ada teleport bahkan mereka udah bisa ngatur kekuatan mereka sendiri" jawab malay, indo meng oh ria saja.
"Kalau anak lu, udah bisa apa?" Tanya Malay, "iya udah bisa apa aja?" Phil juga ikut bertanya.
"Anak gue udah bisa____" indo memikirkan sesuatu yang sudah dikuasai oleh anak anaknya, tapi tak lama dia menepuk jidatnya karna ternyata dia lupa untuk melatih kekuatan mereka."Gue baru inget, gue belum ngelatih mereka beberapa bulan ini!" Ucap indo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Malay dan Phil hanya menatap indo datar.
"Masih muda dah pikun aja lu!" Ledek malay, dan perempatan merah muncul didahi indo,
"Op, op, op, jangan bertengkar! Udah mending sekarang kalian selesaikan tugas masing-masing" ucap Phil.~skip~
"Huh capek ya!" Keluh pabar yang baru saja pulang, dan diikuti yang lain.
"Iya, hari ini cape double" ucap sumbar, "alah baru gitu aja dah ngeluh, liat nih para anggota OSIS yang selalu semangat walau dijadiin babu" ucap Jambi sambil menunjuk kearah Jaka, Yogya, dan Banten.Sementara mereka bertiga menatap Jambi kesal.
Gubrak
Tiba tiba pintu didobrak dengan keras dan menunjukan sosok Indonesia yang sedang buru buru, anak anaknya yang melihat itu terkejut dengan kedatangan indo yang tergesa gesa.
"Ayah, ada masalah?" Tanya Banten yang merasa dipanggil pun menoleh, indo mendekat dan memegang bahu Banten dan menatapnya dengan serius.
"K-kenapa yah?" Banten yang mendapat perlakuan itu pun jadi gugup, sementara yang melihat itu hanya bisa sweat drop.
"Ikut ayah!" Ucap indo lalu menarik tangan Banten dan mengajaknya keluar, mereka terkejut melihat tingkah indo, karna pemasaran mereka pun mengikuti kemana indo membawa Banten pergi.
"A-ayah mau kemana?" Tanya Banten yang masih ditarik oleh indo, indo yang mendengar nya berhenti lalu berbalik, dan menatap Banten dengan lekat.
"Huh ada yang mau ayah tunjukan kau ikut saja dulu oke!" Banten hanya mengangguk dengan perkataan indo.
Mereka sampai disuatu tempat yang didalamnya terdapat barang barang lama atau biasa disebut gudang.
"Kita, ngapain kegudang?" Indo mengabaikan pertanyaan banten dan fokus mencari sesuatu.
Sementara mereka yang ngintip:
Sumut:"eh cuy ayah nyari apa tuh?"
Jaka:"yo Ndak tau kok tanya saya"
Sumut:"💦""Diem Napa sih! Ketauan entar!"
Mereka mengangguk dan kembali memperhatikan indo kembali.
Kembali kedua insan tadi:
"Ayah nyari apa? Biar Banten bantuin!" Indo masih terus mencari barang yang dia inginkan, sampai akhirnya dia menemukannya.
Sebuah liontin berwarna hijau zambrud dengan corak yang indah dan permata yang menyala.
"Apa itu?" Banten memiringkan kepalanya, indo menghampiri Banten lalu mengelus lembut surainya.
"Ini kalung kekuatan mu!" Banten terkejut mendengar itu, kalung itu kalung kekuatan nya, memang hanya dia yang tidak memiliki kekuatan diantara lainnya, dia mengetahui itu saat pelatihan dengan indo yang pertama.
Indo memakaikannya dileher Banten lalu tersenyum kearahnya.
"Bagaimana ayah memiliki ini?" Banten masih berfokus dengan liontinnya dan mengelus batu permata yang bersinar itu.
"Ayah yang membuatnya dari pecahan batu permata dari liontin ayah yang sempat pecah, ayah hanya bermain main saat membuatnya dan tidak tau kalau ternyata liontin itu berisi kekuatan yang lumayan, ayah memberikan ini padamu agar bisa berlatih lagi bersama nanti" jelas indo terseyum dan mengelus Surai anak nya itu.
"Eh latihan? Kita mau latihan yah?" Indo mengangguk, "ayah lupa melatih kekuatan kalian, belakangan ini ayah disibukan?" Banten mengangguk menyetujui perkataan indo.
indo berjalan keluar dari gudang dan disusul Banten, saat mereka keluar indo sengaja menyembunyikan aura dirinya dan banten, untuk memberi kejutan bagi para penguping.
Brak..
Dan ya saat indo membuka pintu, orang orang yang mengusung tadi langsung ambruk.
"Hah nguping lagi! Udah dibilangin kalau nguping gak baik, masih aja! Kan kualat" omel indo.
Mereka berdiri lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan cengengesan gak jelas.
"Hah ayah cape mo istirahat, kalian beresin itu gih" ucap indo menunjuk kearah gudang garam gara dia tadi, mereka menatap satu sama lain.
"Apa! Gak mau?" Mereka menggeleng, "yaudah sana" indo pergi meninggalkan mereka yang terpaku.
"Eh Banten tadi ayah ngomong apa?" Tanya Kalbar pernasaran, "kepo ah" lalu Banten pergi meninggalkan mereka dan manyusul indo.
"Lucknat💢"
"Hmm.. jadi indo memberi anak itu liontin yang memiliki kekuatan!, Heh menarik! Sepertinya aku akan memberi tahunya"
Sosok itu pergi meninggalkan Mension indo, dan tanpa disadarinya ada yang memperhatikan nya dan sudah saat kalau selama ini mereka semua Dimata matai.
"Kau...
Menyebalkan
'kak' "
TBC
Maaf pendek
Makasih yang udah baca ni book garing
+ Yang udah voteLop youuu~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Anakku Adalah Hartaku(Ch)
Фанфикmenceritakan kehidupan country yang bernama Indonesia bersama para anak anaknya dalam kehidupan sehari hari mereka, dari awal pertemuan mereka hingga mereka hidup bersama awalnya.hingga, terjadinya tragedi yang mengharuskan mereka berperang melawan...