"aaaarrrggghh, kan bener dah telat di hukum pula" oceh seseorang yang sedang berjalan munuju rumahnya, yep sapa lagi kalau bukan Indonesia atau yang biasa dipanggil indo.
"Ah mampir ke supermarket dulu kali ya stok makan dirumahkan tinggal dikit" indo pun pergi ke supermarket dulu untuk membeli beberapa kebutuhan pokok, dan cemilan.
Saat sudah sampai ditempat tujuan yaitu supermarket indo langsung masuk dan mengambil troli untuk belanjaannya nanti.
"Beli buat sebulanan aja kali ya?..................yaudah lah" indo melanjutkan kegiatannya memilih milih barang lagi.Sementara itu.......................................................
Aceh sedang menyiapkan makan siang untuk semua soudaranya dan dibantu oleh Kepri.
"Kep siappin dulu mejanya nanti simpan makanannya disitu" dan hanya dijawab angguakn kepala oleh Kepri. "Hmm adek Abang rajin amat ya" kata seseorang yang tiba tiba muncul dihapan Kepri yang sedang membersihkan meja makan "ya iyalah kan Kepri gak kaya bang Riau P-E-M-A-L-A-S wleeee" ledek Kepri ke Abang nya itu."Idih" dan ya Riau pun tersinggung dengan perkataan kepri. "Udah udah mendingan kamu panggilin yang lain ini makanannya dah siap" titah Aceh ke Riau sambil meletakkan piring yang berisi makanan siap makan "okey"Riau pergi dari sana memanggil yang lain untuk makan.
Makan bersamapun berjalan dengan iringan canda dan tawa serta obrolan kecil kecilan.
"Hmm stok makanan udah mulai abis kayaknya kita harus belanja lagi deh buat nanti" kata Jambi kepada saudaranya. "Yaudah nanti abis makan kalian belanja aja, uang nya masih ada kan?" Tanya Jaka pada Jambi "ada kok kalo buat beli makanan masih cukup" kata Jambi "allhamdulilah, yaudah nanti kita ke supermarket ya" dan dibalas anggukan oleh mereka.Keadaan indo~
Indo sedang berdiri dihapan wadah tempat sayuran dan disebelahnya adalah rak cemilan
"Cemilan dulu apa sayur dulu sih?" Dia bingung harus mana yang harus didahulukan sayur pa cemilan dulu "aaaaa pilih beginian aja pusing, coba kalau punya anak cewe pasti gak bakalan seribet ini" keluh indo, kadang ia iri dengan partner nya yang lain karna mereka punya anak perempuan jadi kalau belanja atau beli apa-apa tinggal minta tolong.Lalu kalau dia harus minta tolong Ama siapa anak aja gak punya, huh sungguh meresahkan.
"Ah elah......aduh eh maaf maaf gak sengaja"
Indo terkejut dia tidak sengaja menabrak seseorang didepannya. "Tidak apa apa tuan, anda baik baik saja kan?" Tanya orang itu."Ah aku baik baik saja, sekali lagi aku minta maaf" pinta indo pada orang dihadapannya itu,
Gadis cantik yang memakai hijab berwarna merah muda, gamis warna putih bersih serta sarung tangan hitam yang ia pakai.Terlalu fokus memperhatikan indo tak sadar kalau orang dihadapannya sedang mencoba membangunkan ya "tuan, maaf tuan kenapa ya? Apa ada yang salah?" Tanya orang itu yang melihat indo sedari tadi memperhatikannya. "A-ah ya maaf aku tidak lihat tadi dan tidak apa apa hehe" jawab indo yang diakhiri dengan tawa garingnya.
Tapi tiba tiba orang yang dihadapannya menyadari sesuatu kalau orang ini mirip dengan yang dikatakan adiknya semalam.
Dia terus memperhatikan indo mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Maaf apakah anda tuan Indonesia?" Indo yang mendengarnya sedikit terkejut dengan pertanyaan itu. Tapi ia berusaha agar tetap bersikap seperti biasa. "Ya itu namaku, tapi bagaimana kau tau?" Indo membalikkan pertanyaan nya "ah namaku Nangroe Aceh Darussalam, dan saya tau nama anda dari adik saya namanya Kalsel" pernyataan Aceh membuat indo mengingat kejadian kemarin saat ia berusaha menyelamatkan Kalsel saat hendak tertabrak mobil.
"Oh jadi kau salah satu saudaranya?" Tanya indo " ya benar tuan Kalsel adek saya" jawab Aceh "tidak usah terlalu formal panggil saja paman atau kak" Aceh yang mendengarnya hanya tersenyum ternyata benar apa yang dikatakan adek nya kemarin kalau indo itu baik.
"Ah ya paman" indo tersenyum memdangar nya "oh ya kau sedang belanja juga?" Tanya indo "ya karna persediaan kami mulai habis" jawab aceh, indo mengerti dan menawari Aceh untuk berbelanja bersama dan Aceh pun mau mau aja.
Skipp bayar dikasirr
"Baik jadi total nya 560.000.00 aja"
"Baiklah ini uangnya"
"Baik saya hitung dulu ya pak"
"Hmm"
"Mba punya saya ini semua berapa?"
"Oh itu totalnya 450.000.00 kak"
"Ah mba maaf kayanya uang kurang"
"Kurang berapa itu"
"150.000.00"
"Ya sudah mba itu kembaliannya buat belanjaan dia aja"
"E-eh tapi-"
"Sudah tidak apa apa"
Jujur Aceh sangat terkejut dengan itu padahal dia dan indo baru bertemu pertama kalinya tapi sikap indo sudah sebaik ini ckckck.
"Baiklah, e-emm terima kasih paman" ucap Aceh, indo hanya terkekeh kecil dengan itu "sama sama"Setelah membayar semuanya indo dan Aceh akan pulang kerumah masing masing, dan ternyata arah jalan pulang mereka searah jadi mereka pulang bersama.
Indo punya niat untuk mengantarkan aech sampai rumahnya mengingat hari sudah mulai gelap ditambah lagi Aceh seorang gadis.
"Tidak papa paman, aku bisa pulang sendiri takutnya ngerepotin" tolak Aceh secara halus, "tidak kau itu perempuan dan ini sudah mulai gelap dan itu tidak baik untukmu!!" Tegas indo mencoba meyakinkan Aceh agar mau dia antar pulang."Ah baiklah jika tidak merepotkan" akhirnya Aceh pun pasrah dengan itu ia mau diantar pulang indo, "tidak merepotkan kok, sans aja" ujar indo guna menenangkan Aceh yang sepertinya khawatir indo merasa direpotkan olehnya. "Oh ya boleh aku bertanya?"
"Tentu apa yang ingin paman tanyakan" ucapnya. "Kalian itu sebenarnya berapa bersaudara?" Tanya indo yang membuat Aceh bingung harus menjawab nya "ee-em 34 bersaudara" ucap Aceh terbata bata, indo yang mendengarnya terkejut bukan main bahkan ia hampir terjatuh ke tong sampah dihadapanya.
"Sudah sampai ini rumahku" ucap Aceh sambil menunjuk rumah yang ia maksud, indo yang mendengar itu melihat kearah yang ditunjuk oleh Aceh tadi, sekali lagi ia terkejut dengan keadaan rumah itu yang sepertinya mulai tua
"Baiklah kalau begitu aku pulang dulu" kata indo berpamitan, Aceh membalas nya dengan seyuman dan dibalas lagi oleh indo "baiklah sampai jumpa lagi paman hati hati dijalan" katanya "tentu, assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam" jawabnya sambil melambaikan tangan nya kerahan indo'ternyata masih ada orang sebaik dirinya' batin Aceh yang menatap kepergian indo yang perlahan mulai tak terlihat punggung nya,
Lalu ia masuk kedalam rumahnya."34 ya ramai kali tuh saudara dah kek kelurahan ae"gumam indo di tengah jalan
"Tapi apakah boleh aku mengadopsi anak sebanyak itu dan apakah mereka juga akan menolaknya"belum mencoba mengatakannya pun indo sudah punya pikiran buruk.
"Ayo indo bersemangatlah" ujar nya menyemangati diri nya sendiri"Kita mulai dengan.... Aku harus menganal mereka lebih dalam lagi.....berarti aku harus bisa menjadi sahabat yang baik untuk mereka.
Habis sudah dan
BERSAMBUNG~
jumlah kata:1054Terima kasih Babay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Anakku Adalah Hartaku(Ch)
Hayran Kurgumenceritakan kehidupan country yang bernama Indonesia bersama para anak anaknya dalam kehidupan sehari hari mereka, dari awal pertemuan mereka hingga mereka hidup bersama awalnya.hingga, terjadinya tragedi yang mengharuskan mereka berperang melawan...