Prolog

366 27 0
                                    

Terkadang kita membayangkan kehidupan yang indah.
Tetapi kenyataannya bertolak belakang dengan apa yang kita bayangkan.

Happy reading...

🥀🥀🥀
Di suatu pagi yang cerah...
Terlihat seorang remaja yang sudah rapih dengan seragam sekolah nya. Dia bergegas keluar dari kamarnya karena seorang wanita paruh baya sudah memanggil nya sedari tadi.

"ALBI!." Panggil seorang wanita paruh baya. Dia Inne, wanita paruh baya yang di panggil bunda oleh Albi.

"Iya bund,bentar..." Teriak Albi yang bergegas keluar dari kamarnya.

"CEPET ALBI!!." Bentak Inne sambil menjawer kuping Albi yang sudah berada di depan bunda nya itu.

"Bund,sakit bund." Lirih Albi.

"INI PANTAS UNTUK KAMU!, LAKI-LAKI ITU GAK BOLEH LELET!, HARUS DISIPLIN!." Bentak Inne lagi.

"I-iya bund,maafin Al,Al janji akan disiplin." Ucap Al.

"Yaudah sana, ayah dan Abang mu sudah menuggu di meja makan." Datar Inne sambil melepas tangan nya dari telinga Albi.

"I-iya bund,makasih gak ngehukum Al." Ucap Al sambil tersenyum.

Inne tak menjawab,ia langsung pergi dari hadapan Al dan menuju ke meja makan.

Ketika Al sudah berada di meja makan,ia melihat Ananda dan Ridho yang biasa dipanggil Ayah dan Abang oleh Al.

"Ayah!,Abang!." Sapa Al yang sudah berada di meja makan.

"Sini duduk di samping ayah." Ucap Ananda sambil menepuk kursi di samping nya, sedangkan Ridho hanya membalas dengan senyuman.

Mereka sarapan bersama, hanya ada bunyi garpu dan sendok yang beradu dengan piring,tidak ada yang berani memecah keheningan,setelah selesai sarapan, semuanya sibuk dengan urusan masing-masing.

Mulai dari Ananda yang akan berangkat ke kantornya, Ridho yang akan berangkat ke kampusnya,dan Albi yang berangkat ke sekolah nya.sedangkan Inne? Ia juga bersiap untuk pergi mengurus butiknya.

=====================================

"Eh Al,nanti main kerumah gw dong."

"Duhhh Heil,aku tanyain ke bunda dulu ya." Ucap Al kepada sahabat nya itu.

"Yahh Al,sekali-kali Al,udah lama lu gak main kerumah gw, terakhir lu main kerumah gw bulan lalu kalau gak salah." Ucap Suheil memohon kepada Al.

Al tampak berpikir..Ia ragu kalau tidak meminta izin kepada bunda nya,ia pasti akan dimarahi,tetapi ia takut mengecewakan sahabat nya,karena Al tahu bahwa bunda nya tidak akan mengizinkan Al pergi bermain.

Terakhir Al bermain di rumah Suheil,Al juga tidak meminta izin kepada bunda nya,alhasil dia dimarahi.

"Yaudah deh,nanti Aku main di rumah kamu." Ucap Al pasrah sambil tersenyum tipis.

"Yeeyyyyy,makasih Allll." Ucap Suheil kegirangan seketika Ia memeluk Al.

"Gak usah gitu juga Heil." Ucap Al dengan wajah yang tertekan. Bagaimana gak tertekan,orang nya memeluk Al di dalam kelas,alhasil teman-teman sekelas nya tertawa.

ALBI (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang