Marcel?

166 21 0
                                    

"H-Heil, i-ini ga bohong kan?."

"Itu ga bohong Al, maafin gw selama ini ga becus jagain lu."

"Gapapa Heil, aku itu seharusnya berterimakasih kepada kamu, kamu selalu jagain aku, terimakasih ya Heil." Ucap Al merentangkan kedua tangannya.

"Sama-sama Al, gw juga berterimakasih kepada lu, terimakasih Al." Ucap Suheil memeluk Al.

"Sama-sama Heil." Al membalas pelukan Suheil.

Setelah puas berpelukan, kini Suheil berusaha membujuk Al untuk makan, karena Al sangat keras kepala, tetap kekeh dengan keputusan nya.

"Al, sekarang lu makan ya, habis itu minum obat, supaya cepat sembuh."

"Gak mau."

"Ayok lah Al, makan sedikit saja, habis itu minum obat."

"Gak!." Al memalingkan wajahnya dari Suheil.

"Satu suap aja Al, buka mulutnya Al pesawat mau dataangg." Suheil memainkan sendok yang berisi bubur seperti pesawat terbang.

"Ngg..." Belum selesai Al berbicara satu suapan berisi bubur itu masuk ke dalam mulut Al. Siapa lagi kalau bukan karena Suheil.

"Dikunyah dong Al!."

"Ini bubur Heil, bukan nasii, kalau nasi bisa di kunyah, kalau bubur mah ditelan aja!."

"Terserah."

Setelah perdebatan kecil, Al kini tertidur dipelukan Suheil.

"Al gak mau lagi!." Al memalingkan wajahnya.

"Baru 3 suap Al!."

"Gak!."

"Yaudah sekarang lu minum Obat ya."

"Sini obatnya!." Al menjulurkan tangan kanannya.

"Nih." Suheil memberikan obatnya.

"Busett, nih obat banyak benerr, gak salah obat kan Heil?." Al menerima obat itu.

"Gak lah!, Penyakit lu itu parah, jadi banyak Obat yang akan lu konsumsi!."

"Ohh gituuu..."
_____

"Udah Heil." Ucap Al memberikan obat yang tadi ia minum kepada Suheil.

"Sekarang tidur gihh." Suheil menerima obat dari Al dan meletakkan nya di nakas.

"Kok disuruh tidur lagi sih, nanti kalo tidur selamanya gimana?."

"Jangan berjanda Al, pokoknya lu sekarang harus istirahat."

"Berjanda!, Bercanda Heil.., mau nikah sama janda kamu!?."

"Dih ogah gw!." Suheil membantu Al membaringkan tubuhnya.

"Hehehehe... Manakali kamu mau Heil."

"Gak!, Sekarang lu tidur deh!, Daripada membuat orang kesal!. Kesal Suheil.

"Pelukk!."

"Gak!."

"Yaudah kalau gitu aku gak mau tidur!." Ucap Al cemberut.

"Manja banget lu, Al!." Suheil menaiki brankar.

"Yeyyy, makasih Suheil." Al merentangkan kedua tangannya.

"Hmm." Kini Al dalam pelukan Suheil.

"Sekarang tidur!." Ucap Suheil mengelus kepala Al.

"..."

Suheil menengok ke arah Al, yang ternyata Al sudah tertidur. Suheil juga ikut memejamkan mata nya, mereka berdua tertidur bersama layaknya kakak-adik.

=====================================

ALBI (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang