Happy Reading...
_____
"Lahh, Al mana?." Batin Suheil bertanya-tanya, pasalnya tadi, ia meninggalkan Al sebentar, untuk mengambil kursi roda.
"Apa.. Al udah keluar duluan?."
Tak berpikir panjang, Suheil segera keluar dari rumah sakit untuk mencari keberadaan Al.
"Lu dimana sih, Al!?." Suheil kesal, karena tidak melihat Al, berada di luar rumah sakit.
"Ehh, tu orang ngapain, rame-rame?." Suheil melihat kerumunan orang, di tengah jalan raya.
Suheil menghampiri orang-orang tersebut. Ia tak percaya, dengan apa yang dilihatnya.
"Al!?." Suheil gemetaran, kala melihat Al, bersimbah darah.
"Marcel?." Batin Suheil terheran-heran, kenapa, dia bisa berada disini?.
"Lu!, Lu apain Al, Cel!?." Suheil menarik kerah baju Marcel.
"Maafin gw, Heil."
"Lu apain Al!?, Hah!?, Lu apain!?." Suheil emosi sekarang.
"Maafin gw, Heil. Al nyelametin gw, gw hampir tertabrak, tapi.. Al nge-dorong gw, dan Al.. Al.. Al yang malah tertabrak." Jelas Marcel bersalah.
"Lu!!!."
Bugh!
Bughh!!
Dua pukulan itu, berhasil mengenai perut dan pipinya. Suheil memberontak, kala warga menahannya.
"M-maafin gw, Heil." Ucap Marcel terbata-bata, ia akui, pukulan Suheil sangat kuat.
"Kalo sampai terjadi sesuatu, pada Al!, Lu tanggung akibatnya, Cel!." Ancam Suheil berlalu pergi bersama Al yang berada dalam gendongan nya.
Suheil berlari sekuat tenaga, ia terus meracau, menangis, bahkan ia tak mempedulikan bajunya yang kotor, karena darah Al, yang terus mengalir.
"Al bertahan demi gw, Al!." Ucap Suheil berlari dengan Al yang berada dalam gendongan nya.
"Dokter!, Suster!, Tolongg!!." Teriak Suheil yang terus berlari.
_____"Ini semua karna lu!!, Sialan lu!!!, Ngapain lu disini!?!?, Mau nyelakain Al, lagi, Lu!?!?, Belum puas lu, ngeliat Al menderita!?!?, Hah!?!?." Teriak Suheil emosi, ia mencengkram kerah baju Marcel kuat.
Sedari tadi, Marcel mengikuti Suheil yang berlari membawa Al dalam gendongan nya.
Marcel benar-benar menyesal, ia merasa, sangat bersalah terhadap Al, orang yang selama ini dia bully, tenyata masih baik kepadanya."Maafin gw, Heil. Gw nyesal, gw salah, kalo lu mau pukul gw, pukul aja Heil, pukul Heil."
Suheil hendak memukul Marcel, tapi, terhenti kala Ridho memanggil nya.
"Suheil!." Panggil Ridho yang datang bersama Inne dan Ananda.
"Bang Ridho?." Suheil melepas cengkraman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBI (End)
Short Storymengkisahkan seorang remaja berumur 16 tahun. Albi itu lah namanya,biasa dipanggil Al oleh orang terdekatnya.Kehidupan nya tidak terlalu indah, tapii.. itu tidak membuat Al menyerah, Al terus berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari...