Fakta

138 24 0
                                    

Happy Reading...

_____

"Bang!, Bangun bang!, Udah sore, Abang gak sholat?, Udah jam 5 loh bang."

"Hah!?." Ridho langsung duduk.

"Pptff... Hahahahahahahah." Tawa Al lepas.

"Kenapa kamu gak bangunin Abang!?."

"Udah di bangunin dari tadi!, Abang sihh tidurnya kek kebo."

"Hhhh, yaudah Abang mau sholat dulu." Ucap Ridho seraya beranjak dari tempat tidur.

"Iya."

Sesaat kemudian...

Brakk!!

Pintu utama dibanting keras oleh Inne.

"Astaghfirullah." Ucap Al terkejut dan keluar dari kamarnya.

"AL!."

"I-iya bunda." Ucap Al yang sudah berada di hadapan Inne.

"Apa-apaan kamu!?, Kamu berani nyuri!?, Saya gak pernah ngajarin kamu buat mencuri!." Bentaknya menampar Al.

"Bun!, Bunda apa-apaan sih!?, Jangan kasar dong sama Al!." Ucap Ridho seraya menuruni tangga.

"Diam kamu Ridho!."

"Bunda!, Jangan karena bang Aji kecelakaan dan meninggal, bunda bisa seenaknya nuduh Al!, Itu udah takdir Bun!."

"Kamu gak tau apa-apa Ridho!, Aji kecelakaan itu karena nyelametin dia!. Inne menunjuk ke arah Al.

"Kalau Aji gak nyelametin dia!, Mungkin sampai sekarang Aji masih bersama kita Ridho!."

"CUKUP BUNDA!, AL ITU ANAK BUNDA!?, DARAH DAGING BUNDA!." Bentak Ridho kepada Inne.

"BERANI KAMU BENTAK BUNDA!?, INI SEMUA PASTI KARENA DIA KAN!?."

"KAMU!, KAMU SUDAH MENGHASUT ANAK SAYA!, SAMPAI DIA SUDAH BERANI MEMBENTAK SAYA!."

"PUAS KAMU!?." Bentak ini kepada Al sejadi-jadinya.

"G-gak bunda, Al gak pernah menghasut bang Ridho."

"Bun!, Sadar Bun!, Apa yang telah bunda lakukan kepada Al selama ini!, Sadar Bun!."

"DIAM KAMU RIDHO!!."

"KARENA KAMU ANAK SAYA MENINGGAL! DAN KARENA KAMU ANAK SAYA BERANI MEMBENTAK SAYA!. Ucap Inne marah seraya menunjuk ke arah Al.

"PUAS KAMU!, KAMU MEMBUAT KELUARGA SAYA HANCUR!, DASAR ANAK YANG GAK TAHU DIRI!, ANAK PEMBAWA SIAL!, PEMBUNUH!, LEBIH BAIK KAMU MATI!." Bentak Inne penuh penekanan dan berlalu pergi dari hadapan mereka berdua.

Ridho menenangkan Al yang menangis sesegukan, sedangkan Al?, Hatinya sakit seperti ditusuk oleh ribuan jarum. Baru kali ini Al mendengar ucapan menyakitkan dari seorang ibu, dan baru kali ini ia disebut 'pembunuh' oleh ibunya sendiri.

"Bang!."

"Hmm?."

"Al seorang pembunuh ya bang?." Tanya Al yang masih sesegukan.

ALBI (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang