Hal Tak Terduga

182 26 1
                                    

Happy Reading

Brakk!

Al ambruk di depan pintu toilet nya.

"AL!." Panggil Inne.

"..." Hening tidak ada jawaban.

"AL!." Panggil Inne sekali lagi.

"..." Namun nihil masih tidak ada jawaban dari Al.

Inne... Kini kesabaran nya sudah habis, Inne pergi menyusul Al dengan amarah yang memuncak.

Brakk!!

Inne membanting pintu kamar Al dengan keras, melihat Al pingsan sesegera Inne mencambuk Al dengan ikat pinggang yang ia ambil di kamar nya sebelum pergi ke kamar Al.

Brushh!

"BANGUN!."

Brushh!!Brusshh!!

"BANGUN!!."

Amarah nya makin memuncak karena Al yang masih belum sadar dari pingsan, Inne lalu menyeret Al ke kamar mandi, dan ia menyiram Al dengan air dingin.

Byuurr..

"Ssshhh." Lirih Al, perih yang kini dirasa oleh Al ketika air dingin mengenai luka nya.

Byyuurrr..

"A-ampun bund,m-maafin Al."

Inne tidak mendengar ucapan Ampun maupun Maaf dari Al, entah ia sengaja atau tidak,mungkin kini amarah nya tengah menguasai diri nya.

"KAMU INI ANAK YANG GAK BERGUNA!, SAYA SURUH KAMU SIAP-SIAP!!, BUKAN TIDUR TIDURAN!." Bentak Inne.

"BANGUN KAMU!, SIAP-SIAP SANA!!,MAU DITAMBAH HUKUMAN KAMU!?."

Byuurr..

"I-iya b-bunda." Ucap Al lemas.

Byur..

Byuur..

Byyuurr..

Setelah puas menyirami Al, Inne meninggalkan Al begitu saja, ia tak mempedulikan kondisi anak nya itu.

(Yang nanya Ridho dan Ananda, mereka lagi di meja makan,kamar Al dan meja makan jarak nya cukup jauh,jadi gak kedengaran suaranya sampai ke meja makan.)

Al berusaha bangun, ia tak mempedulikan kondisi nya saat ini, yang terpenting adalah ia harus cepat bersiap agar bunda nya tidak marah lagi.

Al tidak pernah berpikir kalau bunda nya itu membenci nya, yang ia pikirkan mungkin ini kesalahan yang ia lakukan sampai-sampai membuat bunda nya marah.

Setelah bersiap, Al keluar dari kamarnya melewati meja makan begitu saja,karena Al tahu kalau bundanya tidak mengizinkan dia untuk sarapan bersama. Sampai Ridho bertanya kepada Al.

"Al!,gak sarapan dulu?."

"Gak usah bang,Al udah telat,Al duluan ya bang!." Jawab Al sambil berlari keluar rumah.

ALBI (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang