Happy Reading
"Ini saatnya." Ucap seseorang dengan senyum simpul.
Seseorang itu memasukan uang sebanyak 300.000-, ke dalam tas Al.
Tanpa diketahui oleh siapapun."Heheheh... Permainan dimulai!." Ucapnya tertawa licik.
Bel pun berbunyi, menandakan semua murid akan melaksanakan pembelajaran selanjutnya. Namun pembelajaran terhenti ketika seseorang memanggil wali kelasnya.
"Pak!."
"Iya, ada apa Marcel?."
"Uang saya hilang pak!."
"Kenapa bisa hilang Marcel?."
"Saya tidak tahu pak, yang jelas saya meletakkan nya di dalam tas saya, pak!."
"Baiklah kalau begitu, Anak-anak silahkan letakkan tas kalian di atas meja!, Bapak akan melakukan pemeriksaan!."
"Baik pak!." Jawab murid kelas serempak.
"Rasain kamu Al!." Batinnya tersenyum licik."
Bapak Aldrich melangkahkan kakinya ke arah teman sebangku nya Marcel, dan tidak menemukan apa-apa, lalu Aldrich berjalan lagi dan masih tidak menemukan apa-apa, sampai di bangku terakhir yaitu bangkunya Al, Aldrich memeriksa tas Al dan menemukan uang sebesar 300.000-,.
"Marcel!, Berapa banyak kamu kehilangan uang?."
"300.000-, pak."
"Jadi kamu yang mencuri uang Marcel?."
"G-gak pak!, Saya gak mencuri uang itu."
"Bener pak!, Sedari tadi Al bersama dengan saya!." Suheil bersuara kali ini.
"Terus ini?, Emangnya uang ini punya kamu!?." Ucap Aldrich menyodorkan uang itu.
"Itu bukan punya saya pak!, Saya tidak tahu kenapa uang itu ada di dalam tas saya."
"Mana ada maling ngaku!." Ucap teman-teman kelas bersorak.
"Kamu!, Ikut saya ke ruang BK!."
"Tapi pak!, Al gak nyuri uang itu pak!." Suheil bersuara lagi.
"Sudah ada bukti Suheil, Uang Marcel ada di dalam tas nya Al."
"Tapi gak ada saksi mata pak!, Bisa jadi itu fitnah." Suheil tidak terima jika Al di fitnah.
"Terserah kamu Suheil, sekarang bapak akan menelfon orang tua Al."
"Udah Heil, gapapa, yaudah aku pamit dulu ya."
"Maafin gw, Al!, Gw gagal buat ngebela lu."
"Gapapa Heil, kamu udah banyak berkorban demi aku."
"Aku pamit dulu ya, assalamualaikum."
"Waalaikumussalam Al."
"Maafin gw, Al!, Gw gagal!, Arrgghh!!, Ini semua pasti ulah nya Marcel!, Awas lu Cel!." Umpat Suheil dalam batin sambil melirik Marcel dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBI (End)
Short Storymengkisahkan seorang remaja berumur 16 tahun. Albi itu lah namanya,biasa dipanggil Al oleh orang terdekatnya.Kehidupan nya tidak terlalu indah, tapii.. itu tidak membuat Al menyerah, Al terus berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari...