Chapter 05

116 26 10
                                    

Seulgi menghampiri Jimin yang kini melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena kedatangannya. Percuma saja Jimin melarang Seulgi, lagipula kata - katanya pasti tidak akan didengarnya.

"Ku dengar dari Jungkook, kau beristirahat dari pekerjaanmu untuk sementara. Apa itu benar?"

"Sudah ku duga, dia mengatakannya" gumam Jimin yang masih bisa didengar Seulgi

Dengan wajah yang seolah kaget "Omo! Bagaimana ini, aku malah ada disini di saat kau sedang ingin sendirian"

"Akting mu sangat buruk"

"Sungguh, aku tidak tau itu" elak Seulgi

Tentu saja Seulgi berbohong. Dia tau pasti jika Jimin memang sedang beristirahat dan karena itulah dia disini.

"Tapi mau bagaimana lagi, aku tetap akan disini" lanjut Seulgi dengan nada yang dibuat - buat

Jimin diam.

"Atau kau ingin aku pergi?" tanya Seulgi lagi "Jawab! Apa kau ingin aku pergi? Tidur dijalanan? Kau tega?"

"Aku tidak tahu.." Jimin menjeda kalimatnya "Lagipula apa jawabanku bisa mengubah keputusanmu"
Jimin menatap Seulgi "Jika aku keberatan kau ada disini, apa kau akan pergi?"

Seulgi berdehem "Wah tanamanmu ternyata sebanyak ini, aku baru menyadarinya. Kurasa dulu aku bisa menghitungnya dengan jariku"

"Lihat, kau bahkan tidak mendengarkan ku"

Bukan ini yang Seulgi mau, reaksi Jimin sekarang malah membuatnya menyesal sendiri. Jarang sekali Jimin setenang ini karena biasanya dia akan membalasnya dengan hal yang kekanakan juga.

"Yak Jimin, tersenyumlah. Kenapa wajahmu seperti itu"
"Tega sekali"

"Dan asal kau tau aku tidak sedang membalas mu, jangan salah paham. Aku memang sangat miskin sekarang" lanjut gumaman Seulgi yang masih bisa didengar Jimin

"Terserah kau saja"

"Apa sekarang kau juga sama seperti orang lain?"

Jimin menghela nafasnya lalu tersenyum "Puas? Aku tersenyum sekarang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin menghela nafasnya lalu tersenyum "Puas? Aku tersenyum sekarang"

"Terpaksa sekali"

Seulgi masih menunjukkan wajah murungnya, kini dia bahkan menunduk tidak mau menatap Jimin.

"Baiklah. Tinggalah disini"
"Tinggalah disini"

"Apa ini? Apa ini semacam lamaran?"
"Kita kan sudah putus Jimin!"

"Bercandamu tidak lucu"

Seulgi tersenyum "Tapi aku penasan, apa kau sungguh menghabiskan waktumu sendirian hanya untuk ini?" tanya Seulgi menunjuk pada kegiatan berkebun Jimin

"Eum"

"Kenapa? Ada banyak hal yang bisa kau lakukan"

"Seulgi"

Promise (SeulMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang