8. Baikan

96 4 0
                                    

Paginya aku bangun dengan kaki yg sudah diperban, dan ruangan sudah wangi dan rapi lagi.

Aku menatap sekeliling, berharap apa yg kulihat sebelum aku pingsan itu benar² dia.

Saat hendak mau turun dari kasur, pintu dibuka. Dan masuklah seorang ibu yg membawa Makanan.

"Permisi Nona Muda, ini sarapannya. " Lapor Ibu itu

"Iya Bu, makasih yah?" Ucapku lalu ibu itu keluar

Aku berusaha berdiri pelan² untuk ketoilet.
Ternyata susah berjalan , tapi aku paksa saja dari pada aku Buang Air kecil dikasur.

Perlu Beberapa menit akhirnya aku tiba ditoilet.

Setelah selesai aku menatap kasur, yg jaraknya seakan² sangat jauh.
Dengan menarik napas panjang, aku mulai melangkahkan kaki berusaha menahan sakit yg diakibatkan dari luka ditelapak kakiku.

Baru 4 langkah, aku merasa ada rasa panas yg berasal dari luka. Astaga Luka berdarah, membuatku terjatuh.

"Mommyyy" ucapku dengan air mata sudah jatuh dipipi

"Sa..sakit" ucapku sambil memegang pergelangan kakiku. Berharap sakitnya gak terasa

Tiba² pintu terbuka

"YAK" ucapnya seraya berlari kearahku dan langsung mengangkatku keatas kasur.

"Kenapa bisa berdarah?" Tanya dia khawatir sambil membuka perban dikaki.

Aku gak menjawab pertanyaannya

Dia berdiri dan mengambil baskom dan handuk kecil lalu membasuh lukaku sampai darahnya tak keluar lagi.

Dengan pelan dia memberikan obat merah dan kembali membalut dengan perban.

Setelah selesai, dia mengambil piring dan duduk disampingku.

"Makan yah? Baru minum obatnya. Dokter tadi udah beri ke aku" ucapnya dengan tangan memegang leper

"Iya" jawabku lalu menerima suapan darinya

"Dari mana sampe lukanya bisa berdarah?" Tanya dia

"Toilet" jawabku

"Oh, lainkali jangan maksa. Kan bisa telpon aku " ucapnya kembali menyuapiku

Setelah selesai makan dan minum obat, dia menatapku iba.

"Aku minta maaf" ucapnya lembut sambil mengelus tanganku yg dia pegang

"Aku juga minta maaf" aku berani menatapnya

"Mulai sekarang, kamu gak boleh minum lebih dari 5 botol" ucapnya sambil memberiku rokok

"Kenapa?"

"Karena selama aku masih hidup, kita akan berantem seperti semalam" jawabnya

"Kamu yg marah, aku diam aja"

"Kamu bandel, gak bisa ditegur" Ucapnya dia seraya naik kekasur disampingku

"Bisa janji gak minum sebanyak semalam?" Tanya Dia seraya duduk bersila mengahadap kearahku

Youre My Choice 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang