....
Dua minggu berlalu setelah dari kejadian Ritual Suci.
Sekarang aku disekolah, setelah mengisi pelajaran pelajaran yg Ujian selama seminggu.
Aku dan Dira sedang duduk dikantin menunggu Pacar kita."Kamu pasti dapet nilai bagus" ucap Dira sambil mengambil 2 botol soda
"Makasih" ucapku saat dia menyodorkannya satu
"Yang?'" panggil Kedua Kaka disusul kak Agatha
"Hay" jawab kita
Tiba - tiba Kak Rega masuk
"Fi Fika.. dikelas ada yg berantem. " Lapor Kak Rega
"Kelas mana?" Tanya Kaka adem adem
"Kelas 10 ⁴ , buruan lerai. Yg mukul ade kelas si Tifani."
Setelah itu 3 kaka cantik pergi . Melupakan kita.
Berdua saling pandang, dan berlari menyusul mereka.
Para pengawal kalang kabut saat kita melewati mereka.
Berdua tertawa saat para pengawal berlari menyusul kita.
"Astaga Non kagetin aja, kirian ada apa" ucap Kak Lio syok
"Maaf Kak" ucapku sambil nyengir
"STOP" bentak Kaka membuat semua kaget
"Sini Lo" sambung kak Fika sambil menarik rambuk Cewe bernama Tifani
"Lo juga ikut" sambung Kak Agatha seraya menarik lengan Alika keluar
...
Dengan kasar Kak Fika mendorong Tifani hingga tersungkur dilantai lapangan
Disusul kak Agatha yg melepas pegangannya dilengan Alika
"Ada masalah apa?" Tanya Kak Fika tegas
"Dia tu kak, aku kan hanya bilang kalo Dia gak bisa singkirin Dira dari kaka, karena Dira cintanya Kaka doang, eh dia tiba tiba langsung narik rambutku" jawab Alika menjelaskan
Aku Dira Kaka dan Kak Agatha tertawa mengejek.
Modelan Tifani mau embat Dira dari cewe pertama yg bisa membuatnya Jatuh cinta. Itu sama aja Tifani siap mati hari ini ."Ohh wowww hebatt.. " ucap Kak Fika sambil tepuk tangan
"Jadi Lo suka pacar Gue?" Tanya Kak Fani sambil jongkok
"Iya kak, katanya dia mau melakukan apa aja asal Dira mau sama dia. Terus ni, katanya kaka gak ada apa apa kebanding dia" jawab Alika membuat Kak Fika tertawa
Disusul anak anak yg tau hubungan Kak Fika dan Dira bagaimana.
Plaaakkk
Aww, tamparan mengenai pipi kanan Tifani yg mengaduh didepan Kak Fika
"Tuh, ada anaknya. " Ucap Kak Fika sambil menunjuk Dira yg menatap kekasihnya
"Sini kamu" panggil Kak Fika , lalu Dira mendekat
"Ini, ada dia. Coba bilang kalo Lo suka dia didepan gue" suruh Kak Fika
Tifani hanya diam aja kek mayat.
Plaaaaakkk
Aku terkejut saat Kembali tangan Kak Fika menampar Tifani lagi.
"Pak, ambil payung buat payungin dia" suruh Kaka tiba tiba buat aku menatapnya dia yg tersenyum padaku
"Tifanii, Kenapa gak Lo coba menyukai Felly !" Usul seorang cewe yg meliht perlakuan Kaka padaku.
"Coba aja" tantang Kaka santai
"Eh, bentar. Bukannya Lo juga pernah bilang yah kalo gak dapet Dira, lo bakalan deketin Felly karena dia ramah pada siapapun" timpal Rian kapten basket
"Huwats ?" Ucap Kaka
Buru buru aku memegang tangannya.
Jangan sampai dia yg turun tangan. Aku yakin Tifani akan mati sekarang."HEH BANGUN" suruh Kak Agatha yg dari tadi diam aja, sambil menarik rambut Tifani untuk berdiri.
"Kali ini Lo masih selamat. Besok besok lo berbuat semau lo, akan gue patahain leher lo ini. Biar lo mati aja sekalian ! " Ucap Kak Agatha membuat anak anak mundur
"Berani lo apa apain Dira atau pun Felly, berarti lo udah gali sendiri liang kuburan lo" ucap Kak Fika seraya menoel kepala Tifan yg diam aja gak bergeming
"Kasian" ucap Dira seraya menatap Tifani yg udah memar dan sudut bibir berdarah.
"Deketin milikku, berarti lo mau deket deket Dia yg membuatmu ada disini" Ucap Kaka seraya mendorong kepala Tifani yg langsung terjatuh lagi
Aku sudah kasihan melihatnya dibantai berjamaah begitu.
Padal dia gak melakukan apa apa, hanya mungkin dia marah karena direndahkan oleh Alika. Makanya dia menarik rambutnya.
Aku menatapnya iba, saat dia menyeka sudut bibirnya pelan.Aku kasian melihatnya masih terduduk dilantai Lapangan , gak ada yg berniat membantunya. Malahan anak anak sudah mulai bubar meninggalkan dia.
Aku pun sudah dirangkul Kaka untuk berjalan menjauh dari dia yg masih ada terduduk diam.
Aku berhenti, lalu menatapnya lagi. Kemudian menatap Kaka yg juga menatapku
"Kak Lio?' panggilku yg langsung kak Lio datang
"Bantu dia bawah ke UKS" Aku menyuruh Kak Lio membuat semua menatapku gak percaya.
"Fell, kenapa dibantu?' tanya Elena yg hanya aku cuekin
"Sana kak, bantu dia. Buruan, panas itu kasian dia." Suruhku lagi membuat Kaka mengelus kepalaku dan tersenyum
"Baik Non" jawab Kak Lio lalu menghampiri Tifani dan mengankatnya ke UKS.
Aku rasa dia gak marah padaku telah berbuat baik pada Tifani.
"Baik banget sih cantik" ucap Kaka sambil mencium pipiku lalu kita berjalan kekantin lagi
"Fell? Kenapa dibantu?' tanya Alika
"Dia manusia bukan binatang. Dia butuh bantuan, aku bukan kalian yg membalas kejahatan dengan kejahatan. Sesama manusia tuh harus saling hormat. Ini juga salah kamu yah, kalo kamu gak berkata seperti itu gak mungkin dia marah dan menarik rambut kamu. Urus saja urusanmu, selama dia gak berbuat jahat pada Dira hal itu gak harus jadi urusan kalian. Walaupun Dira luka, itu bukan urusan Kamu. Dasar manusia gak jelas" jawabku marah membuat semua terdiam .
Bahkan Kaka dengan santainya menarik Tanganku untuk ke ruangan pribadi kita, disusul tiga cewe yg lain yg juga diam gak berani berucap apa apa.
∆_____________________∆
KAMU SEDANG MEMBACA
Youre My Choice 🔞🔞🔞
Short StoryAku gak belok ! Aku juga gak mau pacaran. Tapi, hadirnya Kaka - Kaka yg baik, membuatku merasakan Apa dan bagimana rasanya Kesal saat melihat seseorang berciuman. Orang yg kulihat, dia salah satu dari tiga kaka kelas yg sejak aku masuk SMA sudah aku...