10. Bahagia ²

117 2 0
                                    

...

Hal pertama yg kulihat saat aku membuka mata adalah wajah cantik yg sedang tidur sambil memelukku. Akupun memeluknya.
Aku tersenyum mengingat semalam Aku sudah menerima Cintanya .
Dengan pelan aku mengangkat tanganku untuk menyentuh pipinya.
Kupandangi dalam diam wajah itu , sampai dia bergerak dan membuka matanya , lalu tersenyum padaku yg juga menatapnya.

"Pagi" ucapnya seiring ciuman lembut didahiku

"Pagi" Jawabku sambil memeluknya lagi

"Ini jam berapa?" Dia bertanya sambil membenarkan rambutku yg menutupi sebagian wajahku.

"Em.. jam 8" jawabku setelah bergerak melihat jam diatas Nakas

"Bangun yuk." Ajaknya, lalu aku mengangguk

Aku bangun dan duduk dengan malas. Rasa pusing masih sedikit kurasakan.
Dia menyuruhku untuk duluan mandi. Yg langsung aku turuti.

---

Setelah dari sarapan kita pergi ke rumahnya.
Sungguh, gugup yg kurasa membuatku berkeringat.
Berbulan - bulan aku bersama Dia, Aku sama sekali belum pernah bertemu orang tuanya.
Dan hari ini, aku berdiri didepan pintu rumahnya untuk menemaninya mengambil buku pelajarannya, untuk dibawah kerumah.

Aku terdiam sambil memegang erat jemarinya saat melihat Mamanya menatap kita. Walau Mama Nya tersenyum, tapi hal itu gak mengurangi rasa gugup yg kurasa.

"Ya Tuhan ternyata kamu cantik sekali" kalimat yg pertama keluar dari Mamanya membuatku rasa gugup Yg kurasa sedikit berkurang.

Kemudian, dia Kita berjalan kearahnya . Dan tiba - tiba dia sudah menarik badanku dan memelukku erat sambil mengelus punggungku.

"Aku kekamar dulu yah? Kamu disini bareng Mama. Gpp kan?" Pamit Kaka membuatku kembali gugup

Aku menatapnya berharap dia membawaku kekamar saja.

"Tenang aja, Mama gak makan orang kok" timpal Mama Dia yg seakan - akan mengerti ketakutanku.

"Iya" jawabku mantap.

Setelah Kaka selesai membereskan buku - buku , dia turun bersama Seorang lelaki yg menatapku datar.

Ya Tuhan aku sangat takut. Apa aku akan diomelin? Atau apa Papa Nya akan menyuruh kita putus?
Aku merinding memikirkan hal itu. Yakali belum 24 pacaran udah ditodong untuk pisah?

"Jadi ini pacar kamu?" Kata Papanya sambil menghampiriku yg sudah memegang erat lengan Kaka yg santai - santai aja.
Gak ada niat sama sekali membebaskan ku dari tatapan membunuh yg diberikan Papa nya. Awas aja ntar dirumah akan aku diemin kamu.

"Iya Pa" jawabnya kemudian

"Apa Kamu gak salah memilih Anak Saya sebagai pacar Mu?" Tanya Papa nya tegas

Ya Tuhan aku sudah mau menangis karena pertanyaan ini.

"Pa !" Tegur Mama sambil menarikku untuk dipeluk

Plaaaakkk

Kepala Papa nya ditabok istrinya tiba - tiba...

"Hhahahahaha" tawa Papa nya pecah seraya menarikku kedalam pelukannya. Sedangakan Mama dan Kaka hanya geleng - geleng .

"Maafin Papa yah? Pasti kamu takut yah dengan suara Papa?" Tanya Papa sambil mengelus kepalaku

"Kamu tu kebiasaan, anak baru pertama kali bertemu sudah disuguhkam dengan kelakuan ajaibmu itu" Mama menyela sambil menabok pelan lengan Papa

"Papa begitu, suka bercanda. Gak usah takut" sambung Kaka membuatku lega .

"Iya" jawabku sambil tersenyum

Lalu berempat duduk

"Entah apa bagusnya anak ini, sampai kamu memilihnya menjadi pacar kamu. " Ucap Papa membuat Kaka melotot , Mama ketawa dan Aku bingung.

Bisa - bisanya seorang Papa berkata begitu.

"Papa Ahh selalu aja gitu" ucap Kaka kesel

"Hahaha, kesel nyai Ma" Tawa Papa disusul Mama

Aku bahagia bersama mereka. Keluarga yg hangat yg penuh dengan humor seperti ini.

"Jadi, gimana? Menurut kamu dia cantik atau ngga sayang?" Tanya Mama

"Ya Cantik lah Mama, yakali gak cantik dia Mau sama Aku" Jawab Kaka percaya diri

"Iya , dia cantik baik dan juga bertanggung jawab" sambung Aku membuat Mama dan Papa menatapku cepat

"Baru kali ini ada orang berkata setulus dan selembut itu untuk memberi nilai pada Kamu Nak" ucap Mama tanpa memalingkan wajahnya dari ku

"Iya dong, kan aku memberikan semua itu tulus" ucapnya bangga , aku tersenyum senang

"Ya sudah ! Karena kamu sudah Papa lihat langsung, jadi Papa hanya mau memberi nasihat ! " Ucap Papa serius

"Jaga Dia Nabila. Berikan dia kepercayaan, dan jangan sekali - kali kamu melepas tangan padanya. Percaya apa yg dia katakan. Bicarakan baik - baik jika ada hal yg membuat kalian berantem. Jangan membuatnya kecewa, apalagi memilih orang lain sebelum kalian benar - benar pisah. Papa, percaya kalian bisa bersama sampai Tuhan yg memisahkan. Jaga baik - baik kepercayaan yg keluarganua berikan. Karena, sekali saja kamu membuat dia menangis, kepercayaan itu akan hilang" ucap Papa serius yg langsung dipeluk Kaka

"Aku Janji Pa" ucapnya sambil memeluk Papa erat

"Papa mewakili mama" ucap Mama yg sudah memelukku

"Saling percaya, dan saling jujur. Itu point utama agar kalian baik - baik saja. Point ke dua Selalu ada disaat dia atau kamu butuh. Point ke tiga, jangan mengambil keputusan sendiri, karena kalian berdua yg sepakat untuk menjalin hubungan. Keempat, jangan percaya kata orang lain. Tanyakan jika ada hal yg mengganjal yg akan membuat kalian marahan. Dan kelima, Kalian sudah direstui kedua pihak keluarga. Jadi jangan buat kami semua Kecewa" ucap Mama lembut , sambil mengelus kepala ku yg memeluknya bahagia

"Terimakasih" ucapku dan Kaka barengan

----

Setelah dari rumah Mama, kita kembali kerumah dengan senyum yg tak hilang dariku. Aku sangat bahagia ketika diterima sangat baik oleh Mama dan Papa.
Walaupun tadi ada sedikit masalah. Dimana Papa dan Mama mau aku dan Kaka menginap, tapi kaka gak mau. Nanti katanya Aku akan diculik dan dia gak ada teman ngobrolnya.
Hal itu membuat Mama geleng² setres dengan sikap Kaka.
Sedangkan Papa berkata Kaka itu sangat Posesif. Padal aku juga anak mereka.
Tapi, jangan Bilang dia Nabila Anasthasya klo dia Mengalah !

Hal itu ga akan dia lakuan, walaupun itu Mama dan Papa.
K

ecuali aku, tanpa dibantah dia langsung menurutinya dan mengalah tanpa aku bujuk .

∆____________∆

Youre My Choice 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang