Happy reading, moga suka.
Versi lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa ya.
And there is a new story di lapak wattpad saya, come and have fun.
Luv,
Carmen__________________________________________
Rasanya aku sudah menangis hingga air mataku kering. Dan kupikir sudah tidak ada lagi air mata, tapi ternyata aku salah. Saat mendengar kata-kata Damon, apalagi tuduhannya yang menyakitkan, aku menumpahkan air mata yang kupikir tak lagi kumiliki.
Sungguh, aku tak menyalahkan Damon karena pria itu marah padaku. Aku tahu aku yang salah. Aku gagal menjaga bayi dalam kandunganku. Aku tahu Damon berhak marah. Aku tahu meminta maaf darinya tidaklah mudah. Aku sudah siap untuk mendengar bentakan, makian dan kutukan dari mulut pria itu. Aku tak mengharapkan dia akan menjadi suami lembut yang menghiburku, sungguh aku tak meminta semua itu. Aku hanya ingin kami berbicara, aku hanya ingin dia mengungkapkan rasa dukanya, aku hanya ingin dia membuka diri dan tak terus menghindariku tapi rupanya… Damon benar-benar membenciku.
Aku, wanita yang membunuh bayinya. Aku tahu seperti itulah yang ada dalam pikiran Damon.
Sakit? Rasanya hatiku tak lagi berdarah, tapi hancur.
Damon mungkin tak pernah berpikir bahwa aku juga hancur berantakan. Aku juga membenci diriku sendiri karena gagal menjaga bayi dalam rahimku. Aku juga menyalahkan diri dan terus menyesali apa yang terjadi. Damon tak perlu memberitahuku, aku tahu aku memang ibu yang buruk.Tapi yang membuat hatiku patah, adalah ucapan keji pria itu.
Bahwa aku berusaha memanfaatkan kebaikannya demi bisa terus tinggal di sini.
Aku menutup mata dan membalikkan badan untuk menghindari air mataku yang akan kembali tumpah. Kamar ini, kamar yang pertama kali kutempati saat tiba, kamar ini kini terasa lebih dingin dan sepi. Aku memeluk diriku sendiri sambil berusaha agar tak terisak. Tapi kata-kata Damon, tuduhannya yang jahat, berkeliaran di dalam benakku.
Kenyataannya, kau tidak mencintaiku, kau tidak mencintai bayi kita, kau hanya mencintai dirimu sendiri. Karena kau takut, bukan? Kau takut kembali ke kehidupanmu yang dulu, kau takut kehilangan semua yang kuberikan padamu, iya kan? Jadi kau pikir dengan mengatakan hal-hal seperti cinta maka aku akan melembut dan menerimamu kembali?
Mengapa Damon harus mengatakan hal-hal menyakitkan seperti itu? Bagaimana mungkin aku tidak mencintai bayi kami? Dan bagaimana mungkin aku akan mengaku bahwa aku mencintainya hanya demi bisa terus tinggal di sini? Apakah Damon berpikir serendah itu tentang diriku? Apakah aku tak punya harga sedikitpun di mata Damon? Padahal aku jatuh cinta padanya, pada kebaikan dan kelembutannya. Dia berubah menjadi pria yang begitu baik, apakah pria itu hanya berpura-pura? Apakah dia hanya berpura-pura demi bisa mendapatkan istri yang patuh dan melahirkan anak-anaknya?
Dear God, aku benci pada pikiran jahatku sendiri!
Aku terpaksa menikahimu karena aku tidak punya pilihan. Aku selalu tahu kau akan membawa masalah untukku. Tapi kali ini aku tidak bisa memaafkanmu, Daphne. Setiap kali melihatmu, aku harus menerima kenyataan bahwa tidak akan ada bayi. Kau tahu, aku ingin sekali menceraikanmu dan mengirimmu kembali ke asalmu. Aku ingin sekali melakukannya! Aku hanya mencoba menahan diri, Daphne. Jadi, sebelum kesabaranku benar-benar habis, jangan pernah lagi kau berani menatap mataku dan menceritakan bagaimana kita seharusnya saling berbagi duka.
Damon serius. Kali ini bukan seperti ancaman kosong. Aku bisa merasakan setiap kata-kata pria itu yang menusuk bagai sembilu.
“Damon… aku benar-benar mencintaimu, kau tahu? Tapi apa kau benar-benar tak lagi menginginkanku?”
Aku berbisik pada dinding kosong di seberang, aku tahu tak akan ada jawaban untuk pertanyaanku. Kami begitu dekat, tinggal serumah, tapi kini sekarang terasa ada ribuan mil yang memisahkan kami berdua. Damon seolah tak tersentuh. Dan ucapan terakhir pria itu bernada final.
Dan mulai sekarang, kau akan tidur di kamarmu sendiri. Itu yang selalu kau inginkan, bukan?
Haruskah aku menyerah, Damon?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Rancher's Mail Order Bride - Pengantin Pesanan Sang Peternak
Storie d'amoreseri pengantin pesanan - 1 (mail order bride)