9 -Pantauan

355 48 6
                                    

Kini Build dan seorang lelaki yang menyapanya tadi sudah duduk di kantin Unniversitas mereka

"Kau sudah makan?" tanya lelaki itu sambil menyodorkan makanan miliknya pada Build

Build mengangguk cepat,ia segan dan tidak mau merepotkan orang ini padahal ia belum makan apapun sejak pagi tadi

"Kau ber alasan,lihat wajahmu matamu itu tidak bisa berbohong pasti kau lapar kan?"

"Ahaha,apakah semudah itu menebak raut wajahku?"

"Ya kurasa begitu,oh ya terakhir kali kita bertemu aku belum sempat menanyakan namamu"

"Aaw? benarkah?" tanya Build dengan nada yg serius

"Iya santai saja,aku tidak akan memaksamu menyebutkan nama kok kalau kau tidak mau"

"Hahaha bukan begitu,maaf ya..namaku Build panggil Biu saja,dan aku baru tau kalau kau belajar di Unniversitas ini juga"

Lelaki itu tersenyum  "Ya,aku datang terlambat seharusnya aku masuk di hari yang sama seperti kalian,tapi kau tau? sejak aku pulang dari liburanku itu ayahku menghukumku untuk berdiam diri dirumah makanya aku datang sedikit terlambat"

Dia adalah Bas,kalian ingat? ya,lelaki yang dijumpai Build di bus saat pertama kali datang ke kota ini.

"Hohoo baiklah baiklah aku mengerti situasinya,dan sekarang kau masuk di Fakulitas apa bas?"

"Aku? aku belum yakin,sebenarnya aku ingin mengambil jurusan tekhnik tapi ayahku menyuruhku untuk masuk di jurusan arsitektur" 

Build mengangguk paham sambil menatap Bas yang sedang melahap makanannya.  "Aku menyarankan agar kau mengikuti mau ayahmu bas,aku yakin itu pasti yang terbaik untukmu"

"Aku bingung Biu,aku selama ini selalu menuruti kemauannya apakah dia belum puas?"

"Hei kau tidak boleh seperti itu bas,dia itu ayahmu"

Bas mengehela nafas  "Kau tidak akan mengerti Biu,ayahku itu...oh entahlah aku jadi malas membahasnya"

"Oke oke maafkan aku ya" Build menjawab dengan sangat hati hati ia takut lelaki itu akan mengamuki dirinya jika salah bicara karena Bas sekarang menunjukkan reaksi wajah kecewanya

"Ya tidak apa apa,kau tidak perlu meminta maaf"

"Ohoo kau membuatku merasa bersalah dengan wajah seperti itu Bas"

"Tidak apa aku mengerti,oh ya tadi aku melihatmu berdiri bersama seseorang di depan Mading,kau sedang apa?"

"Tentang itu,aku tadi melihat pengumuman kompetisi"

Bas kini mulai memasang wajah penasarannya  "Kompetisi apa?"

"Ya semacam Freshy Boy atau apa namanya aku kurang tau,karena aku tidak terlalu mengerti" jawab Build

"Kau mau ikut,Biu?"

"Ah tidak,aku hanya akan mendukung temanku Natta,dia berasal dari fakulitas tekhnik"

"Baiklah kalau begitu..bagaimana jika aku ikut? apa kau akan mendukungku?" tanya Bas sambil tersenyum tengil pada Build

"Tentu saja! aku akan mendukung setiap teman temanku"   Build menjawab tanpa menaruh curiga apapun pada Bas,lelaki ini tidak tau saja kalau orang yang ada dihadapannya ini sekarang sedang mencari perhatian lebih darinya

Jawaban Build membuat Bas menurunkan senyumnya. "Oh Biu,kau sangat tidak peka ya"

"Hah!? apa yang kau bilang barusan?"

"Tidak,lupakan saja"

"Oke kalau begitu aku harus pergi ya,aku akan dihukum jika terlambat masuk kelas"

"Ya,berhati hatilah"

"Baiklah,sampai jumpaaa" Build melenggang pergi sambil melambaikan tangan nya pada lelaki itu

"Sangat imut" gumam Bas saat melirik ke arah Build

Namun di sisi lain seorang lelaki ternyata sedari tadi sudah memperhatikan Bas dan Build dari jauh,ia mengepalkan tangannya dengan kuat. Lelaki itu,kalau dia tidak ditahan oleh teman temannya ia pasti sudah menghabisi Bas sekarang

"Kau menantang seseorang di sini Bas,bemainlah sedikit cerdik! atau kau akan berhadapan langsung denganku"  Celetuk orang tersebut lalu berlenggang pergi bersama para temannya yang mengekor di belakang.

●●●●

"Biu aku ikut kompetisi itu,kau harus mendukungku,ya?" Natta tersenyum lebar pada Build sambil menarik narik tangannya

"Iya Natta,kau santai saja aku pasti akan mendukungmu selalu"

"Nah itu baru temanku"

"Oh iya,apa di fakulitas mu ada mahasiswa baru?" tanya Build

"Di fakulitasku? oh tidak,memangnya kenapa?"

"Ah tidak apa apa,aku tadi bertemu seorang teman,lalu dia bilang ingin masuk fakulitas tekhnik tapi ayahnya menyuruhnya agar mengambil arsitektur,jadi aku menyarankannya agar mengikuti perintah ayahnya saja" jelas Build dengan akurat

"Wah Biu kau memang teman yg hebat! setidaknya sainganku jadi berkurang satu"

"Saingan apa?"

Natta tertawa kecil  "Saingan untuk ketampanan ku hahahaha"

"Dasar! kau ini senang sekali ya menggoda orang"

"Ooyy ayolah Biu,hanya kau yang bertahan paling lama denganku saat ini! jika itu orang lain aku pastikan sehari saja mereka sudah lari dariku"

"Ya,terserahmu saja Natta! aku ingin mandi dan menyiapkan barang barangku,kau pasti lupa kalau besok kita sudah kembali ke rumah masing masing"  Lelaki itu berjalan sambil mengambil handuk miliknya yang tergantung di belakang pintu

"Ha? ya ampun aku sampai lupa! kalau begitu ayo kita berpesta malam ini bersama phi Thana dan yang lainnya,sebagai kenang kenangan"

"Ya tadinya aku juga mau mengusulkan itu,dan ternyata kita sepemikiran" Build mengedipkan sebelah matanya pada Natta

"Aaww sangat nakal! kalau begitu aku akan memberi tau phi Thana dan yg lainnya dulu,kau pergilah mandi"

"Oke,aku kan mandi dulu sebentar ya"

"Iya iya baiklah"

Build melenggang masuk ke dalam kamar mandi,sedangkan Natta menyusun rencana untuk berpesta di bar malam ini bersama yang lainnya

"Ayo Biu! aku tau kau pasti akan suka pestanya malam ini,hahaha nikmatilah teman"

-gumam Natta sambil tersenyum tengil,kali ini rencananya harus berhasil!

Chapter 9 : End😄

Before I Forget You [-BibleBuild]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang