Haii...sorry ya update nya lamaaaa bangeett. Makasih buat yg setia nungguin. Dan welcome juga buat pembaca baru:)
Langsung aja deh
Check it out
⬇️⬇️~•~
A
dam kalut. Pikirannya seakan enggan diajak bersahabat. Pria itu sampai tidak dapat tidur dengan tenang mengingat sekilas kejadian tadi siang di depan kantornya.
Flashback
"Adam"
Adam terdiam. Tangannya menggantung di pintu mobil. Suara itu. Adam ingat betul. Suara yang 4 tahun ini tidak terdengar di telinganya. Ah Adam seperti bernostalgia.
"Adam" sebuah sentuhan di punggung membuat Adam lantas membalikkan tubuhnya.
Wanita yang sepertinya seumuran dengannya memenuhi penglihatan Adam. Pria itu kembali mematung.
Lantas wanita tadi tersenyum. Sambil menjulurkan tangannya berniat untuk sekedar berjabat.
"Apa kabar?" Tanyanya.Adam kembali tersadar karena pertanyaan wanita itu. Pria itu berusaha bersikap biasa saja lalu menjabat tangan wanita tadi.
"Saya baik."
Wanita itu mendengus mendengar jawaban Adam. "Kamu masih aja kaku. Ga berubah ya"
"Ga ada yang perlu saya ubah. Saya puas dengan diri saya sendiri"
Wanita itu terkekeh pelan. "Iya-iya. Kamu mah selalu gitu"
"Kamu apa kabar?"
Apa ini? Kenapa dia malah bertanya balik? Niat awalnya ingin bersikap acuh pada wanita itu seakan lenyap. Bahkan sekarang dia bingung dengan dirinya sendiri. Bisa-bisanya pertanyaan itu terlontar dari mulutnya."Aku juga baik. Kamu mau pulang?"
"Iya"
"Aku baru pulang ke indonesia hari ini. Langsung kesini buat nemuin kamu"
Dahi pria itu mengernyit.
"Ada perlu apa?""Keberatan ga kalo ngomongnya di dalem mobil aja. Sekalian anterin aku pulang yah?"
Yang membuat Adam tambah bingung adalah, dia mengangguk. Menyetujui permintaan wanita di depannya ini. Ada apa sebenarnya dengan dirinya.
Lantas wanita tadi langsung masuk begitu mendapatkan persetujuan dari pemilik mobil.
Adam mau tak mau ikut masuk dan segera melajukan mobilnya."Rumah aku masih di tempat lama"
Ucapnya tanpa ditanya.Ditengah perjalanan Adam kembali membuka suara. "Ada perlu apa kamu nemuin saya?" Tanyanya. Pandangannya mengarah ke jalan.
"Aku kangen dam"
Tiga kata yang membuat satu alis Adam terangkat.
"Maksudnya?" Tanyanya meminta penjelasan.
"Aku kangen kamu dam."
"Kamu masih ada rasa sama aku?" Lanjut wanita itu.
Adam yang merasa arah pembicaraan ini tidak pantas lantas menepikan mobilnya."Maksud kamu apa ngomong begini?"
"Aku ga ada maksud apa-apa. Aku cuma mau kasih tau kamu kalo aku kangen dan masih ada rasa sama kamu."Apa-apaan dia ini, batin Adam. Seorang wanita bersuami menyatakan rindu dan perasaannya pada pria lain.
"Maksud kamu apa Lan? Kamu sudah bersuami. Ga pantes ngomong kaya tadi sama saya" nada suara Adam terdengar marah. Lana. Nama wanita itu
"Aku udah cerai dam."
Empat kata. Dan berhasil membuat pria itu terkejut."Aku ga bahagia sama dia. Dan aku masih cinta sama kamu" raut wajah Lana nampak suram. Dia menunduk menatap pahanya sendiri.
Adam mengusap wajahnya dan menyandarkan tubuhnya di kursi mobil.
"Terus kamu mau apa sekarang?""Aku mau balik sama kamu dam"
Lana menoleh menatap Adam yang tampak gusar. Lalu menggenggam sebelah tangan Adam."Aku serius masih cinta sama kamu dam. Aku ga bahagia sama dia. Dia selingkuh dam, dia kasar sama aku. Aku ga bahagia"
Adam menatap kasihan pada Lana. Kedua pipinya sudah basah, matanya memerah.
Adam menegakkan tubuhnya melepas genggaman Lana. Tangannya kemudian terangkat menghapus air mata Lana. Bohong kalau dia bilang perasaannya untuk Lana sudah hilang. 8 tahun kebersamaan mereka membuat perasaanya seakan terkunci pada satu hati.
Sampai 4 tahun yang lalu Lana memilih menerima lamaran pria lain. Yang saat itu lebih loyal dari pada Adam. Tentu saja saat ini Adam telah sukses mengembangkan usahanya. Mungkin sekarang mantan suami Lana itu jauh berada di bawah dirinya.
Dengan tidak malu Lana memeluk Adam. Kepalanya disandarkan dibahu pria mapan itu.
"Maafin aku dam. Aku salah. Aku nyesel dam"Adam yang awalnya terkejut karena pelukan Lana, kini beralih mengusap punggungnya saat mendengar suara lirih Lana.
"Aku antar kamu pulang."
Adam yang sudah tak tau harus berkata apalagi merenggangkan pelukan Lana. Menyandarkan janda cantik itu kembali ke kursinya. Lantas segera melajukan kembali mobilnya menuju rumah Lana.Tak ada yang special saat sampai rumah wanita itu. Adam memintanya segera masuk ke rumah dan menenangkan pikirannya. Yang tentu saja di turuti Lana.
Adam gusar. Pria itu beberapa kali mengusap kasar wajahnya.
Di ingin melihat wajah gadis kecilnya sekarang. Dia sangat perlu. Baginya memandang wajah Anna adalah obat terbaik di saat seperti ini. Lantas dia segera melajukan mobilnya menuju sekolah Anna.
~•~
Benar saja. Begitu melihat wajah Anna kegusaran Adam seakan lenyap begitu saja. Tapi kali ini gadis itu nampak berbeda. Dia lebih banyak diam dan melamun hari ini. Ada apa?
~Flasback off~
Pria itu memutuskan untuk mencuci muka, minum secangkir kopi lalu melanjutkan pekerjaannya. Berharap dapat menghilangkan kegusarannya dengan bekerja.
Adam pun sebenarnya bingung. Apa yang membuatnya begitu gusar. Apakah karena kembalinya mantan yg dulu pernah bersama selama 8 tahun ataukah karena perubahan sikap Anna?
Dia memutuskan untuk memfokuskan pikirannya dengan menghabiskan malamnya untuk bekerja.
To be continue🌚
Pendek banget ya?
Soalnya aku bingung banget gmn caranya bikin cerita ini tuh jadi menarik. Aku pikir kalau setiap part nya panjang² kalian pasti bakal bosen bacanya. Mangkanya aku bikin setiap part nya pendek² aja.Kotak kritik dan saran disini
Tungguin part selanjutnya yaa

KAMU SEDANG MEMBACA
a place
RandomBesok aku main kesini lagi ya om" Selalu seperti itu setiap hari. Tak pernah dilewatkannya satu haripun tanpa mengatakan kalimat tersebut. Atau... . "Pulang dulu ya om, besok aku main kesini lagi" . . "Dadah, besok aku kesini lagi ya" . . Tapi hari...