Chapter 2

2.4K 241 13
                                    

Waktu begitu cepat berlalu, tidak banyak yang berubah hanya kini Kim taehyung sudah berusia 15 tahun, ia lebih Rajin belajar tentang dunia hitam milik ayahnya yang akan di wariskan kepadanya beberapa tahun lagi

Meski masih di bangku junior high school taehyung termasuk siswa yang mudah untuk mempelajari sesuatu, disekolah ia merupakan pangeran kampus yang mampu memikat kaum wanita

Bagaimana tidak jika ia memiliki wajah bak pahatan dewa Yunani, berasal dari kekuarga terpangpang juga merupakan siswa yang  berprestasi, siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta pada pesonanya

Taehyung juga termasuk anak yang ceria meski tidks memiliki banyak teman namun ia sudah sangat senang memiliki jimin, namjoon dan juga hoseok di hidupnya

Namjoon adalah sepupu taehyung yang mana ayah namjoon adalah adik dari ayah taehyung, namjoon memang lebih tua 2 tahun darinya namun itu tidak membatasi persahabatan mereka

Jangan heran kenapa namjoon lebih tua padahal ayah taehyung yang merupakan kakaknya, itu disebabkan ayah taheyung yang terlalu pemilih dalam mencari pasangan, sementara sang adik sudah memiliknya akhirnya mereka menikah 3 tahun lebih dulu

Ah satu lagi sahabat taehyung yaitu jung hoseok yang seumuran dengan namjoon, pada awalnya memang mereka di kenalkan oleh namjoon sejak beberapa tahun yang lalu sebab namjoon dan hoseok adalah teman sekelas

Mereka sering bermain game di rumah namjoon yang memiliki komputer yang lengkap, taehyung dan jimin sebenarnya sangat menginginkannya namun akan di berikan ketika berumur 17 tahun dan itu adalah perjanjian dengan ornag tua mereka

Maka setiap hari meraka sering menghabiskan waktu di rumah namjoon atau rumah hoseok yang juga memilki komputer yang lengkap

Seperti saat ini misalnya mereka tengah asyik bermain sedari sore dan ini sudah malam omong-omong

"Akhh aku kalah" pekik jimin yang sedang bermain dengan taehyung

"Memang kau ditakdirkan untuk kalah park" ejek taehyung lalu membuka headphone yang d kenakannya

"Ini sudah malam sebaiknya kita pulang" ajak hoseok yang sedari tadi menunggu kedua asinya bermain

"Kau benar hyung" ucap taehyung sebab ia berjanji akan pulang sore kepada sang eomma

Eomma kim memang tidak akan marah namun taehyung yang merasa bersalah sebab tidak bisa menepati janjinya, yang selalu di ingatnya adalah jika lelaki sejati adalah lelaki yang bisa dipegang omongannya

Itulah yang selalu di ingatnya nasehat sang ibu, maka dengan terburu mereka pun pulang diantar oleh supir namjoon, maklum lah meraka adalah penerus konglomerat wajar saja jika punya supir pribadi

Taehyung tiba lebih dulu sebab rumahnya yang lebih dekat, ia pun turun lalu melambaikan tangan pada sahabatnya, masuk kedalam rumah dan hening yang ia dapat

Tidak seperti biasanya sang eomma akan menyambutnya di ruang tamu, lampu dimansion pun Mati seluruhnya, satu yang dia ingat dari sang ayah adalah mereka yang memilki banyak musuh maka ia harus berhati-hati

Taehyung pun berjalan perlahan dan berusaha agar langkah nya tidak terdengar, ia pun bersembunyi di balik gorden ketika mendengar suara pentofel yang berlari ke arahnya

Memejamkan mata juga menahan nafasnya kala ia mendengar suara aneh dari arah dalam, namun ia mendengar suara yang begitu familiar, teriakan seseorang yang begitu menyakitkan

Taehyung mengepalkan tangannya ketika di depan matanya ia melihat ayah dan ibunya di bantai dengen begitu kejam, sang ibu yang di potong lehernya hingga kepalnya terpisah dari badan

Dazzling "first story"/taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang