Chapter 14

3.6K 241 12
                                    

12 tahun kemudian

Suara tapak kaki yang melangkah terburu, keringat yang mengucur deras dari pelipisnya, deru nafas yang memburu, darah yang mengalir dikakinya menandakan bahwa ia tidak baik-baik saja

"Aku yakin dia lari kearah sini" ia mendengar samar percakapan kedua orang yang sedang mengejarnya itu dan kini ia tengah bersembunyi dibelakang pohon rindang yang di lihatnya saat berlari tadi

Dan ia bisa bernafas lega ketika melihat orang yang mengejarnya menjauh kearah berlawanan dengannya

"Akhirnya" lega nya setelah ia berhasil lolos dari kejaran orang yang memakai pakaian serba hitam itu

Pemuda itupun terus berjalan untuk pulang kerumahnya setelah berhasil membawa sesuatu yang bisa membuat senyum adiknya mengembang dan ia tersenyum membayangkan bertapa bahagianya sang adik yang menyambut kepulangannya, sebelum pulang ia berhenti toilet umum untuk setidaknya membersihkan dirnya yang terlihat berantakan

Setelah memastikan bersih lalu ia pun langsung menju kerumahnya setelah seharian keluar untuk mencari makanan yang akan menyambung hidupnya juga orang yang telah menunggunya pulang dengan senyuman mengembang di wajah imutnya

Berjalan sekitar 20 menit ia pun Mulai memasuki lingkungan sederhana yang menjadi tempatnya untuk pulang dan mengistirahatkan diri, tempat ternyaman yang telah ia habiskan hampir beberap tahun di sini karna ia bukanlah penduduk asli kota ini ia hanya datang berniat mengubah nasib namun mungkin Dewi keberuntungan belum memihaknya

Setelah menyusuri gang sempit yang setiap hari dilaluinya akhirnya nampak lah rumah sederhana milik nya dengan hasil menjual rumah peninggalan orang tuanya di kampung halamannya karna ia ingin merantau dan memperbaiki hidupnya serta orang terkasihnya

Berjalan perlahan lalu membuka pintu dan suara yang begitu dirindukannya seharian ini menyapa Indra pendengarannya yang membuat senyumnya mengembang tatkala sosok yang lebih muda berlari kearahnya dan memeluk erat dirinya, sosok inilah yang membuat ia kuat juga membuat ia melalakukan apapaun agar senyum tak pernah hilang dari wajah sang adik

"Kokie oppa" pekiknya semangat tatkala melihat sosok sang kakak yang bekerja seharian pulang dan tidak ada kebahagiaan yang diiginkan olehnya selain melihat senyum ceria sang adik yang menyambut kehadirannya didepan pintu dan memberikan pelukan hangat yang mampu meluruhkan rasa lelah yang dipikulnya

"Apa Aerum jadi anak yang baik hari ini" tanya sang kakak yang langsung memeluk Sang adik dengan hangat juga menciumi pipi bulatnya yang gemas dan langsung menjadikan sang adik terkekeh karna kegelian atas perlakuan sang kakak

"Karna aerum jadi anak yang baik oppa punya hadiah" ucapnya dengan nada yang riang dan mendapat teriakan antusias oleh sang adik

"Taraa" pekiknya dengan menunjukkan bungkusan yang dibawanya dari tadi

"Waw apa itu pizza oppa" tanyanya antusias sebab pizza adalah makanan kesukaannya

"Apa ada hal menyenangkan hari ini" tanyanya lagi yang membuat jungkook hampir menitikan air mata karna perkataan sang adik, ia merasa belum bisa mengandalkan dirinya untuk membahagian sang adik

Jungkook bekerja sebagai karyawan disalah satu tambang emas yang lumayan besar di Seoul yang gajinya hanya bisa untuk makan saja itu pun makanan yang sederhana dan jungkook tidak kuliah seperti teman sebaya nya karna kalian tahu sendiri lah

Aerum adah keluarga sekaligus hidup jungkook ia akan melakukan apapaun untuk kebahagiaan sang adik dan memastikannya tetap bahagia dan selalu tersenyum

Dazzling "first story"/taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang