SH 4

144 23 2
                                    

💫💫💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫💫💫

Kyuhyun mengangkat wajah dari berkas-berkas di hadapannya dan mengarahkan tatapan ke pintu ruangan. Sunny, sekertaris kepercayaannya masuk dengan wajah was-was lalu membungkuk sopan setelah berada di depan mejanya.

“Ada apa?” tanya Kyuhyun dengan kening berkerut.

Sekertaris itu terlihat panik. "Di luar ada Nona Alona memaksa ingin bertemu Anda, Tuan. Saya sudah melarangnya dengan mengatakan Anda tidak bisa diganggu, tapi dia----”

"Kenapa tidak panggil satpam?!" potong Kyuhyun dengan wajah keras, amarahnya cepat menanjak jika sudah berurusan dengan wanita satu itu. "Kau sudah kuperintahkan untuk mengusir perempuan itu jika dia datang ke kantorku, kenapa kau masih masuk kemari?!”

“S--saya minta maaf, Tuan, s--saya sudah mengusir t--tapi Nona Alona mengancam. Saya sudah panggil satpam, t--tapi Nona Alona malah membuat keributan.”

Kyuhyun mengatupkan bibirnya geram, marah kepada pegawai-pegawainya yang tidak becus mengurus satu orang wanita saja.

“Suruh dia masuk!” perintahnya dengan kesal.

Sunny membungkuk cemas. "B--baik, Tuan." 

Kyuhyun menatap pintu dengan wajah dingin setelah Sunny keluar dari ruangan, rautnya penuh kerutan antipati hingga rasa enek yang dibalut kejengkelan seakan tumpah ruah di atas kepalanya. Alona Jennifer, wanita kepala batu yang tak pernah menyerah dalam mengejarnya, seorang janda yang kebetulan menjadi korban terakhirnya----yang sudah Kyuhyun campakkan tiga bulan lalu----masih terus merecoki kehidupannya dengan tak tahu malu. Ia akui, selama mengencani wanita-wanita dewasa itu ia memang pernah meniduri mereka, melepaskan hasrat lelakinya untuk mengalihkan obsesi terpendamnya pada gadis bernama Shin Hyun-Ra. Namun itu tak lebih dari sekali, Kyuhyun tidak pernah meniduri wanita yang sama sebanyak dua kali karena bukan mereka yang Kyuhyun inginkan, mereka hanya pelampiasan. Kyuhyun sebenarnya muak dengan wanita-wanita itu, yang selalu berpenampilan seksi di depannya tetapi sesungguhnya busuk di belakang. Bagi Kyuhyun, mereka tak lebih dari seonggok daun kering yang tidak berarti apa-apa. Dan Alona ini, satu-satunya wanita dari sekian yang dipacarinya paling keras kepala, bermuka tembok, menganggap teriakan kemarahan serta pengusiran-pengusiran kasar Kyuhyun bagaikan nyanyian merdu yang membangkitkan gairahnya. Hingga kemuakan Kyuhyun semakin bergemuruh saat wanita itu justru selalu datang ke kantor megahnya.

Tak lama wanita bernama Alona itu masuk, melangkah anggun ke arah mejanya dengan penampilan seksi seperti biasa, rok mini berbaju ketat dengan wajah yang penuh polesan zat kimia. Kyuhyun mendengus jengkel, wanita itu jelas-jelas ingin menggodanya.

“Cepat katakan apa kepentinganmu dan segera keluar dari ruanganku!” Kyuhyun langsung berkata dingin, terlalu muak untuk berbasa-basi.

Alona mengangkat alis tergoda dengan sambutan Kyuhyun, tak berubah, tetap sinis dan penuh penolakan. Ia tersenyum menatap ketampanan yang berada di atas kursi besar itu, begitu menawan dan penuh kharisma. Bahkan cara diam Kyuhyun yang terlihat begitu elegan, serta raut tak bersahabat yang selalu pria itu tunjukkan, semua berhasil membuat Alona semakin mabuk kepayang. Terlebih ketika mengingat otot tubuh Kyuhyun saat sedang telanjang ... atau keperkasaannya saat berada di atas ranjang ... Oh Tuhan! Alona benar-benar tak bisa berpaling pada pria lainnya!

Stolen HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang