🍂🍂🍂
“Dipindahkan??” Hyun-Ra melontarkan keterkejutannya ketika dipanggil ke ruangan Direktur. "M-maksudnya bagaimana, Presdir? Saya ... tidak bekerja di sini lagi, begitu?"
Myung-soo membenarkan posisi duduknya dan menumpukan kedua lengan di atas meja.
“Jadi begini, Hyun-Ra," jelasnya, mencari alasan paling nyaman yang bisa diterima Hyun-Ra. "Aku menjalani kerja sama dengan sebuah perusahaan besar dan mereka memintaku agar menempatkan salah satu pegawaiku di sana. Ya ... tujuannya untuk memudahkan kerja sama ini?”
Hyun-Ra mengernyit bingung dengan penjelasan bosnya, sedikit merasa curiga karena baru kali ini Si Bos menjalani kerja sama sampai harus menempatkan pegawai di perusahaan rekan.
“Tapi kenapa Anda tidak memberitahu saya sebelumnya, Presdir? Dan juga, kenapa harus saya? Bukankah teman-teman yang lain banyak yang lebih berpengalaman?”
“Kau benar, yang lain memang banyak yang lebih pengalaman. Tetapi apa kau tidak sadar, kalau aku memutuskan untuk memilihmu, berarti aku percaya kau yang bisa mengembannya. Kau seharusnya senang aku mempercayaimu."
Hyun-Ra membenarkan ucapan bosnya dan seharusnya ia memang merasa senang. Tapi entah kenapa ia sekarang justru merasa was-was seolah nanti akan berhadapan dengan sebuah ancaman di tempat barunya. Apakah perasaannya ini terlalu berlebihan? Hyun-Ra tercenung di tempatnya, beberapa saat, berpikir, menimbang-nimbang, membuat Myung-soo berdebar gelisah menunggu kesiapan gadis itu menerima tawarannya. Karena demi apa, Hyun-Ra tidak boleh sampai menolak, 5 milyar harus ia dapatkan dan ia tidak mau jika sampai gagal memiliki uang itu kalau misinya tidak berhasil. Meski ia tidak tahu apa tujuan Direktur Cho yang dikenal jenius dan dingin itu membeli salah satu pegawainya, yang jelas harga penawarannya benar-benar menggilakan. Mungkinkah bos besar itu menyukai gadis ini dan berniat menjadikannya simpanan? Myung-soo bersiul dalam hati, pandai juga bos itu memilih gadis cantik sekaligus yang polos seperti ini.
"Baiklah, Presdir, saya bersedia," putus Hyun-Ra tiba-tiba, membuat Myung-soo senang tiada tara karena Dewi Fortuna masih memihak kepadanya. Ia bernapas lega.
"Lalu kapan saya mulai bekerja di sana?" tanya Hyun-Ra.
"Hari ini," jawab Myung-soo cepat. "Mereka sudah menunggumu dan kau akan berangkat sekarang juga. Sopir kantor akan mengantarmu dengan aman."
Hyun-Ra mendesah berat dengan keputusan dadakan bosnya. Jika memang ini untuk kebaikan perusahaan, apalagi yang bisa ia perbuat?
"Saya harus menyiapkan barang-barang saya dulu, Presdir."
"Ya, silahkan. Bereskan semuanya dan jangan ada yang tertinggal."
"Baik." Hyun-Ra mengerutkan kening dengan benak berpikir heran namun tak ingin menyuarakan apapun lagi. Ia lalu bangkit dan membungkuk hormat pada Myung-soo, berbalik ke arah pintu untuk kemudian berjalan keluar ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stolen Heart
RomanceTidak ada penjelasan singkat untuk kisah cinta romantis ini, cinta segitiga yang cukup rumit. Hanya saja, sebagai gambaran, dari semua readers yang sudah pernah membacanya, ff ini katanya seru, bikin geregetan sekaligus bikin penasaran. So, Coba ka...