SH 8

67 10 4
                                    

***

Kyuhyun mengerutkan kening dan membuka mata saat mendengar ketukan beberapa kali di pintu kamarnya. Pria itu bangkit duduk, menoleh ke samping dan menemukan Hyun-Ra masih tertidur pulas di sebelahnya. Gadis itu tampak seperti Dewi di matanya, dengan selimut yang hampir memperlihatkan seluruh dadanya, melorot akibat gerakan Kyuhyun saat bangun. Kyuhyun tersenyum bahagia. Berhasil meniduri Hyun-Ra sama seperti memenangkan sebuah pertarungan besar dalam bisnis dengan keuntungan yang luar biasa. Ketukan itu terdengar lagi dan Kyuhyun mengerjap, ia kemudian turun dari ranjang, memakai celananya dan berjalan membuka pintu.

Jong Suk membungkuk, sedikit terperangah melihat penampilan Tuannya. Bagaimana tidak, seorang Cho Kyuhyun yang dikenal dingin dan rapi di kantor, sekarang berdiri telanjang dada dengan rambut acak-acakan, tampak terlihat puas.

“Ada apa?” Kyuhyun menatap Jong Suk tajam, kesal karena waktunya diganggu.

“Maaf mengganggu Tuan, tapi sekarang sudah jam 9 dan Anda ada janji dengan Tuan dan Nyonya besar jam 7 tadi.”

Kyuhyun mengerjap kaget dan mengangkat alisnya. Astaga! Ia sudah melewatkan jam 7!

“Tapi Hyun-Ra masih tidur, aku yakin pengaruh obatnya masih ada.”

“Jika Anda ingin membatalkan, saya bisa memberitahu Tuan dan Nyonya besar.”

Kyuhyun menggeleng. “Tidak. Aku tetap harus membawa Hyun-Ra malam ini.”

“Kalau begitu— ” Jong Suk tampak menyelipkan tangannya ke dalam saku lalu mengeluarkan sesuatu dari sana. “Minumkan ini pada Nona Hyun-Ra, Tuan. Cairan ini bekerja cepat, dalam 10 menit kesadaran Nona Hyun-Ra akan kembali dan tubuhnya akan pulih lagi.”

Kyuhyun menatap botol kecil di tangan Jong Suk dan alisnya berkerut. “Cairan apa itu?” tanyanya curiga.

“Cairan ini aman, Tuan. Saya mendapatkannya dari dokter ahli kenalan saya. Anda tidak perlu khawatir, cairan itu akan membantu Nona Hyun-Ra.”

Kyuhyun mengambil botol itu dan mengamatinya, sebelum pandangannya kembali menatap Jong Suk dengan tajam. “Kau yakin ini aman?”

“Anda bisa menghukum saya jika terjadi sesuatu dengan Nona Hyun-Ra.”

“Baiklah, aku mempercayaimu. Tapi aku tetap tidak suka dengan tindakan yang kau lakukan tadi tanpa seizinku. Rencanamu memang berhasil, aku memilikinya malam ini. Tapi aku tidak suka melihatnya kesakitan dan tersiksa. Jadi ingat, Jong Suk, jangan melakukan keputusan sendiri tanpa ada izin dariku, kau mengerti?”

Jong Suk mengangguk dan membungkuk lagi.

“Maafkan atas tindakan saya, Tuan. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.”
Kyuhyun mengangguk dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Pria itu berjalan ke arah Hyun-Ra, duduk di tepi ranjang mengamati wajah polos gadis itu dan tiba-tiba kembali menginginkannya lagi.

Menginginkan mengulangi kegiatan tadi.

Kyuhyun memejam sambil mengernyit, sedari tadi ia sudah berkali-kali menghujam tubuh gadis ini dan berkali-kali pula meledakkan gairahnya di dalam kewanitaannya. Tetapi kenapa ia masih menginginkan lagi? Seolah ia masih tetap haus dan lapar akan tubuh gadis ini, seolah ia maniak seks yang selalu kelaparan ingin menyetubuhinya. Padahal selama ini ia tidak pernah melakukan kegiatan yang sama pada satu wanita. Ia biasanya hanya meledak sekali dan tidak ada minat untuk mengulangnya. Tapi tadi, ia bahkan meledak berkali-kali.

Stolen HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang