06

716 61 14
                                    

Jangan lupa spam 🦙
SORRY BANGET KALO CERITANYA GA KENA KE KALIAN YA.

LUPA ALUR BACA ULANG YA,partnya masih dikit kok:)

•••


Za keluar dari kamar mandi dengan berpakaian lengkap tidak lupa beserta kerudungnya. Ketika dia sudah keluar dari kamar mandi,ia melihat seseorang yang sudah menjadi suaminya sambil bersadar di kepala ranjang dengan tangan yang mengotak-atik laptopnya. Sungguh,dia masih tidak percaya jika dirinya sudah memiliki suami.

Hari ini dia tidak berangkat sekolah,karena Bunda melarangnya untuk pergi kesekolah hari ini. Bunda bilang hari ini adalah hari pertama dia berstatus sebagai seorang istri dan menantu,jadi dia harus menemani keluarga barunya.

Sebenarnya Za ingin protes,tapi jika sudah Bundanya yang bertindak,Za bisa apa?

Sekarang,dia bingung. Apa yang harus dia lakukan? Dia ingin menyuruh orang yang sudah menjadi suaminya itu untuk mandi,namun dia bingung bagaimana cara mengatakannya? Di tambah lagi dia juga gugup. Dengan sebutan apa dia harus memanggilnya?

Perlahan dia pun mendekati suaminya. Arhan mengalihkan pandangannya ke arah Za ketika dia menyadari kehadiran istrinya.

"Kamu sudah selesai mandi?" Za mengangguk sebagai jawabannya.

Sebenarnya itu adalah pertanyaan yang tidak perlu di pertanyakan karena yang bertanya sudah tau jawabannya atau biasa yang di sebut dengan kalimat retoris.Dan Arhan hanya basa basi saja.

"Ada yang mau kamu omongkan sama saya?" tanya Arhan ketika melihat Za yang sedari tadi hanya diam saja sambil memainkan jari-jarinya.

"Emm,manggilnya apa?"Arhan tertawa kecil mendengar pertanyaan yang di lontarkan istrinya.

"Sini." Arhan menepuk pelan kasur untuk menyuruh Za duduk di depannya. Dan Za hanya bisa menurut.

Arhan menatap wajah cantik istrinya dengan intens."Kamu bingung mau memanggil saya dengan sebutan apa?"Za mengangguk sebagai jawabannya tanpa membalas tatapan suaminya.

Arhan meraih tangan Za dan menggenggam nya lalu mengusapnya pelan. Hal kecil seperti itu sudah membuat jantung Za dag dig dug ser.

"Bagaimana jika kamu memanggil saya dengan sebutan MAS?"

"Mas?"

"Dalem sayang,"

Mendengar itu Za mendongakkan kepala dan alhasil tatapan mereka bertemu. Suaranya yang lembut. Sangat lembut bagi Za. Dan itu membuat Za perasaan Za semakin tercampur aduk,antara gugup,malu dan...ah sudahlah.

Ini kali pertama Za di panggil sayang oleh laki-laki lain selain Ayah dan Abangnya dan itu membuat pipi Za memanas. Oke,Za tidak bisa berlama-lama di sini.

Za berdehem,"Mas nggak mau mandi?"

"Ini saya mau mandi." jawab Arhan sambil tersenyum lalu meletakkan laptopnya di atas nakas dekat dengan ranjang milik Za.

"Saya boleh minta tolong?"

"Tentu." jawab Za sambil menanggukkan kepalanya.

"Tolong ambilkan baju saya yang ada di dalam koper,kopernya masih sama Mama. Kemarin belum sempat beres-beres disini,jadi bisa tolong ambilkan?"

Za menangguk tak lupa dengan senyumannya yang manis.

"Maaf sudah merepotkan kamu," ucap Arhan tidak enak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArZa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang