05

863 92 30
                                    

••••

HAI!!UDAH UPDATE NIH.TERIMAKASIH YA UNTUK YANG MASIH SETIA NUNGGUIN,MAAFIN AKU YA KARENA LAMA:).SEKARANG JANGAN LUPA SPAM ALPACA NYA 🦙INSYAALLAH AKU BAKALAN CEPAT UPDATE LAGI.

HAPPY READING🦙


Za beralih menatap Bundanya dengan wajah yang cemberut. "Bunda ini bukan mimpi ya?" tanya Za dengan pelan.

Bunda tersenyum,"Ini nyata sayang."

"Ternyata Za udah punya suami," lirihnya dan terkekeh pelan, "Ngga nyangka banget." lanjut Za.

"Za," mendengar suara Bunda,Za langsung menatap ke Bundanya.

"Kamu tau dia siapa?" tanya Bunda sambil melirik ke samping kanannya yang di ikuti Za lalu Za menggeleng.

"Dia adalah Mama Dina. Mama mertua kamu."

Za menatap Mama Dina yang sedang tersenyum kepadanya.

"Boleh Mama peluk kamu?." tanya Mama Dina.

"Tapi Za belum mandi." jawab Za dengan polosnya. Mama Dina menggeleng sambil tersenyum dan langsung memeluk Za.

"Maafin Mama ya sayang," ujar Mama Dina.

"Tante ngga ada salah kok." jawab Za.

Mama Dina menguraikan pelukan nya.

"Kok manggilnya tante sih? Mama dong! Kan sekarang kamu udah jadi mantu Mama,okey?"

Dengan tersenyum kikuk,Za pun menangguk.

"Mama harap,kamu tidak membenci kami."

"Untuk apa Za benci sama kalian? Karena pernikahan tanpa sepengetahuan ini? Za ngga papa kok. Za ikhlas."

"Setelah Za pikir-pikir,mungkin ini jalan yang Allah kasih buat Za untuk bertemu dengan jodoh Za. Dan mungkin juga,ini udah takdir, jodoh Za datang secepat ini. Jadi kalian ngga perlu minta maaf sama,Za. InsyaAllah Za akan menerima ini semua dengan ikhals."

"Suami kamu kurang sempurna. Apa kamu tidak malu memiliki suami yang cacat? " tanya Mama Dina dengan di akhiri nada yang sedikit rendah.

"Za,ngga akan malu. Za akan menerima suami Za dengan apa adanya,bukan ada apa nya. Selagi dia tidak kasar sama Za,Za akan menerima dan belajar mencintainya. Za ngga suka kekerasan ataupun semacam nya."

Mama Dina bernapas lega dan tersenyum. Ia kira,Za akan menolak mentah-mentah semua ini. Tetapi dugaan nya salah.

"Kamu dengar itu Arhan,apa yang istri kamu bilang?" tanya Mama Dina mengalihkan tatapannya ke Arhan.

"Iya Ma,Arhan dengar." jawab Arhan dengan lembut.

Mama Dina kembali menatap Za,"Kamu tenang aja. Arhan bukan tipe orang yang kasar. Kami tidak pernah mengajarkan hal seperti itu ke Arhan. Jika Arhan menyakiti seorang perempuan,maka sama saja dia menyakiti ibunya."

Za mengangguk dan tersenyum.

"Terimakasih,Nak. Terimakasih karena kamu telah mau menerima Mama sebagai mertua kamu dan anak Mama sebagai suami kamu."

Senyum Za tidak luntur sedari tadi,"Seharusnya Za yang berterima kasih,karena telah mau memilih Za untuk menjadi menantu Mama. Za janji,Za akan belajar menjadi menantu dan istri yang baik kedepannya."

"Udah cantik,baik lagi. Kamu emang komplit deh," puji Mama Dina dan Za menggeleng sambil tersenyum. Za merasa dirinya tidak pantas mendapatkan pujian itu.

ArZa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang