Chapter O2

153 35 5
                                    

"Jadi, kita liburannya kapan?" tanya Winar. Laki-laki itu tertawa kecil melihat Shaaron yang mengusakkan hidung ke lengan kanannya.

Memang sih Winar dan Shaaron nih jarang banget bisa berduaan. Soalnya Winar harus bolak-balik ke China untuk membantu usaha keluarganya. Dan dimana hal tersebut membuat Shaaron mau gak mau harus LDR sama kekasihnya.

"Sesuai jadwal aja, biar gak repot pindahin jadwal check-in nya." jawab Mone yang dianggukki oleh Elis dan Sonya.

"Iya. Soalnya kita udah bayar juga sesuai jadwal check-in. Takut ntar ribet kalo minta pindah." timpal Sonya. Winar pun menganggukkan kepalanya paham.

"Emang kemaren kita mesen villa nya tanggal berapa sih?" tanya Maudy. "13 Juni, by." jawab Lionel. Mendengar itu, Maudy sedikit terkejut, "buset Friday The 13th. Yakin lo semua berangkat di hari itu?"

Pertanyaan dari Maudy itu mengundang banyak tanya dari mereka ber-tiga belas. Maksudnya Maudy apa deh? Emang ada apa sama Friday The 13th? Bukannya itu tanggalan biasa aja, ya? Gak ada apa-apa gitu.

"Emang kenapa kalo kita berangkat tanggal segitu?" tanya Elis. Maudy mengangkat bahunya acuh, "gue pernah baca aja di thread gitu. Friday The 13th agak bahaya buat kita jalan-jalan gitu. Soalnya seterusnya sampai akhir bulan nanti, bakal ada kejadian buruk yang dateng."

Evan yang tidak percaya dengan hal-hal mistis seperti itu pun berdecak. "Gak mungkin lah. Hiperbola orang-orang aja itu yang suka nakutin orang lain pake omong kosong mereka."

Judy pun menganggukkan kepala setuju. "Bener tuh. Lagian, Maud, lo jangan keseringan baca thread-thread horor gitu dah. Parno sendiri kan lo jadinya."

Shaaron mengelus bahu Maudy, yang kebetulan gadis itu duduk di sebelah kekasihnya Lionel.

"Gapapa, Maud. Itu cuma tahayul doang. Gak mungkin kejadian juga." ujar Shaaron berusaha menenangkan sahabatnya.

Namun, Lionel menatap kekasihnya lekat. Bisa laki-laki itu lihat jika ada gurat kekhawatiran di kedua mata Maudy. Dan, entah mengapa tiba-tiba saja ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi menimpa mereka nanti.

□□□

"Yang lain kemana? Sepi banget perasaan." ujar Mone seraya duduk di sebelah Ifa yang sedang bermain Jenga bersama Yesaya, Sonya, Judy, Nikol, dan Sheevan.

"Shaaron lagi beli makanan bareng Winar. Kalo Maudy sama Lionel mah lagi ke rumah ortunya Maudy, katanya paket sunscreen nya si Maudy ketinggalan. Kalo yang lain, gatau dah." jawab Ifa dengan tangan kirinya mengambil balok Jenga secara perlahan.

"Kalo Cici mah tanya si Yesa aja tuh." celetuk Sonya. Yesaya mendelik, "kenapa ke gue, anjing?!"

"Lah lo kan cowoknya," jawab Sheevan.

"Mantan." koreksi Nikol membuat mereka semua tertawa kecuali Yesaya. Laki-laki berzodiak Taurus itu mendengus sebal. "Ledekin gue mulu lo semua. Gak capek apa?"

"Elu anjir yang ada galau mulu. Lo yang mutusin, lo yang gegana." ujar Judy, kali ini gilirannya untuk mengambil balok Jenga.

"Gue sama dia emang udah gabisa bareng. Kayaknya gak direstuin semesta." ucap Yesaya. Ekspresinya yang mendadak sedih membuat Mone menepuk bahu lelaki tersebut. "Kalo emang jodoh, bakal balik lagi kok."

"Plot twist ternyata Yesaya cuma ngejagain jodoh orang." sahut Sheevan sambil tertawa. Namun, ia malah mendapat geplakan kencang dari kekasihnya sendiri.

"Sakit, by!"

"Gak lucu, ih. Tuh liat muka Yesa udah nekuk banget."

"Aku bercanda doanggg."

"Minta maaf sana."

Sheevan sempat menolak perintah Ifa barusan, tetapi kekasihnya itu malah memelototinya membuat Sheevan mau gak mau mengulurkan tangan kanannya ke hadapan Yesaya.

"Maaf, Yes. Gue bercandanya udah agak keterlaluan."

"Bukan agak. Emang udah keterlaluan banget." sahut Ifa sinis.

"Iya iyaaa. Maaf, Yes. Gue bercandanya udah keterlaluan banget."

Yesaya tertawa kecil sebentar kemudian menjabat tangan kanan Sheevan. "Gapapa elah. Gue gak sedih-sedih banget juga kok."

Setelah adegan dramatis itu, Mone pun membuka mulutnya. "Oh ya. Btw, tadi gue ditanyain Gita. Katanya, dia boleh ikut gak di liburan kita ini?"

Mendengarnya, Sonya mengernyit. "Hah? Si Gita tau dari mana kalo kita mau liburan, jir?"

"Gatau gue juga. Dia tiba-tiba nelpon gue terus nanya begitu. Tapi gue jawabnya sih, nunggu persetujuan dari kalian dulu." jawab Mone sambil mengangkat bahunya. Sebenarnya, ia juga penasaran, bagaimana bisa Gita mengetahui soal rencana liburan mereka ini? Padahal Gita temenan sama mereka aja gak terlalu deket.

"Setujuin aja. Makin banyak orang, makin seru." ucap Yesaya. Hal tersebut membuat Judy menoleh ke laki-laki itu. "Tapi kita udah booking tiga kamar, anjir."

"Bisa minta extra bed sih. Kalo mau." timpal Nikol yang dibalas anggukan kepala oleh Yesaya.

"Nah iya. Bisa extra bed. Lagian mah cowok-cowok semuanya sekamar, kan? Anak-anak cewek doang yang pake dua kamar."

Cukup ada keheningan yang melanda mereka. Karena bentuk Jenga yang sudah siap untuk rubuh dan kini giliran Sheevan.

Sheevan mengambil salah satu balok Jenga dengan hati-hati. Baru saja balok tersebut keluar, suara teriakan dari Shaaron mengejutkan mereka semua yang ada di ruang tamu itu.

"MAKANAN UDAH DATENG~"

Alhasil, Jenga itu rubuh total. Dan teriakan dari para pemain pun memenuhi seluruh ruang tamu.

"SHAARON ANJINGGG."

▪︎▪︎▪︎

[✔] Holiday Tragedy | 02lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang