7

7.1K 719 169
                                    

Walaupun cuaca di luar rumah cukup panas Haechan sama sekali tidak menyerah untuk menunggu kepulangan Mark. Tentu nya ini karena iming-iming menonton kartun semalam. Taeyong sudah beberapa kali memberi tahu nya untuk menunggu mark di dalam saja. Tapi si hybrid tetap saja tidak mau dia mau menunggu Mark di teras rumah agar bisa cepat menagih janji 'pemilik' nya itu.

" Huft. . . Malk lama sekali! " Keluh Haechan sambil meniup poni rambutnya karena bosan.

Ia sudah menunggu di sana sejak satu setengah jam yang lalu. Sampai Haechan sudah mengantuk pun Mark tetap belum kembali. Hybrid mungil itu benar-benar bosan terus-terusan duduk di kursi teras di tambah cuaca siang yang panas nya menyengat kulit begini.

" Apa Haechan harus tidur dulu baru Malk pulang, ya? " Gumam nya, bibir nya mengerucut dengan ekspresi menggemaskan saat ia mulai berpikir.

" Haechan tetap tunggu di sini sambil tidur saja kalau begitu! " Raut wajahnya terlihat senang saat dia menemukan keputusan yang ia mau.

Hybrid muda itu menyamankan tubuh kecilnya di atas kursi kayu yang di duduki nya. Hingga akhirnya dia benar-benar terlelap tanpa memperdulikan suhu panas di sekitarnya. Yang ada di dalam otak miliknya hanya ingin tidur sebentar dan menunggu Mark pulang.

Untung saja rumah milik keluarga Jung di lengkapi dengan pagar dinding tinggi di sekeliling area rumahnya. Juga 2 orang satpam yang mengamankan gerbang rumah. Kalau tidak mungkin orang-orang yang berlalu lalang di depan rumah sudah berniat menculik anak manis itu.

Selang setengah jam kemudian deru 2 unit motor terdengar dari arah depan gerbang. Keduanya yang tak lain adalah Mark Jung dan Jung Jeno memang berangkat dengan motor masing-masing pagi tadi. Kemarin sore motor milik Mark baru di antar ke rumah selepas menjalani perawatan di bengkel. Begitu gerbang terbuka kedua unit kendaraan berharga fantastis itu melaju ke garasi samping rumah, tempat semua koleksi kendaraan milik satu keluarga berada.

Saat keduanya sudah keluar dari garasi, mereka langsung bergegas menuju rumah. Baik Mark maupun Jeno tiba-tiba memberhentikan langkah mereka saat menjumpai Haechan dalam keadaan tidur di teras rumah.

" Eh, kok Haechan tidur situ ya?. " Jeno bertanya dengan nada heran, setau nya hybrid manis ini lebih suka tidur di kamar kakaknya dari pada di luar begini.

" Jangan-jangan Echan di usir Bubu?!. " Seru Jeno yang mulai panik.

" Hah?. Ya kali, dek. Ngadi-ngadi lo!. " Merasa kesal akan ucapan Jeno, tangan Mark refleks memukul lengan sang adik.

" KDRT lagi kan, adek bilangin Bubu nanti!. " Protes Jeno.

Daripada menyahuti Jeno yang berlagak layaknya pemain drama itu, Mark lebih memilih membangunkan Haechan. Ia mengguncang pelan bahu sempit si hybrid sampai sang empu merasa terusik lalu bangun.

" Malkeu? Echan mau peluk!. Ngantuk~ . " Begitu netra hazel Haechan terbuka dia mulai merengek karena rasa kantuk yang teramat sangat, Haechan mengulurkan kedua tangan nya pada Mark minta di gendong.

" Kenapa Haechan tidur di sini, hm?. " Mark menepuk pelan kepala Haechan yang bersandar di perut nya.

" Echan tunggu Malk-ie!. Malk celalu lama pulang nya. " Bibir merah Haechan berceloteh lucu hingga maju tanpa sadar, mata sayu nya sedikit tertutupi helaian poni.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HYBRID [ MARKHYUCK ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang