2. Aneh

1.3K 93 0
                                    


Suasana kantin SMA GARUDA sedang ramai, ini dikarenakan sudah jam istirahat. Kursi sebanyak itu kini satu persatu penuh dengan para murid-murid yang sedang menyantap makanan. Sama hal nya dengan Barga dan teman-temannya yang sedang mengobrol ringan sembari menyantap makanan mereka masing-masing.

"Jadi Cia itu adek lo bedua?" tanya Jendra kepada Bara dan Arsen, yang ditanya pun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Sejak kapan?"

Mendengar pertanyaan itu dari mulut Barga sontak membuat mereka berempat melongo tak percaya, apa ini benar-benar Barga atau Barga sedang kerasukan jin yang lembut hatinya?
Menyadari itu Barga hanya menaikkan satu alisnya menandakan "kenapa?"

"Apa nya sejak kapan?" tanya Bara

"Punya adek"

Bara dan Arsen saling bertatapan merasa aneh dengan pertanyaan Barga, maksudnya bagaimana? Ayolah apa Barga lupa bahwa teman-teman nya punya otak yang lemot untuk mencerna perkataannya.

"Sejak bunda gue ngelahirin adek gue" jawab Arsen seadanya, cuma itu yang ia tangkap dari pertanyaan Barga

Jendra, Matheo dan Theondra terbahak mendengar penuturan Arsen. Tidak salah juga si, tapi percakapan macam apa si ini? Tidak biasanya juga Barga menanyakan perempuan.

"Tumben lo Bar nanya soal cewek, adek gue lagi" tutur Bara

Barga terdiam sejenak, benar sekali. Kenapa dirinya harus repot-repot menanyakan gadis itu? Sungguh tidak penting pikirnya. Lalu Barga hanya mengangkat bahu nya acuh dan kembali menyantap makanannya.

Theondra berdecak melihat itu "Balik lagi dah si jenius satu ini"

"Adek lo berpawang kagak Bar? Mumpung gue jomblo bisa kali" Jendra menyisir rambutnya kebelakang

"Kagak demen dia modelan kayak lo!"

Jendra mendelik tak terima "Anj lo! Gini-gini yang ngincer gue banyak"

"Banyak apaan, satu doang noh si Laura. Demen lo?" ejek Matheo

Mendengar nama Laura Jendra langsung memperagakan seperti orang yang ingin muntah, sedikit menyesal menanyakan hal tersebut. Yang dibawa malah Laura, perempuan ber-make menor itu tidak henti-hentinya mengejar Jendra. Padahal Jendra sendiri sudah melakukan banyak cara agar Laura menjadi ilfeel, tapi usahanya berujung sia-sia yang ada malah Laura makin mengejarnya.

"BHAHAHAHAHA"

plak

"ANJ SAKIT BAR" Arsen mengusap bahunya yang tertampar oleh Barga tadi

"Berisik" Barga menatap datar kearah Arsen, laki-laki itu memang seringkali tertawa tiba-tiba.

"Mampus!"

Sontak Matheo, Jendra dan Bara langsung tertawa melihat penderitaan yang Arsen rasakan. Kapan lagi melihat Barga menabok salah satu diantara mereka? Apalagi tabokan Barga bukan tabokan menye-menye, sudah dipastikan sakitnya akan terasa selama 2 hari. Arsen hanya mendelik kesal.

Ketika mereka sedang menertawakan Arsen, tiba-tiba ada yang meneriaki Bara dari kejauhan

"ABAANGGGGG"

Benar sekali, Cia adiknya itu berlari kearah meja dimana Bara duduk.Gadis itu sendirian, padahal tadi sudah berkenalan dengan orang-orang kelas. Apa tidak ada yang mau berteman dengan adik lucunya ini?

"Abang cia ma-"

brukk

Melihat itu sontak Bara dan Arsen langsung berdiri dan menghampiri Cia, gadis itu tersandung kakinya sendiri dan alhasil jatuh kelantai. Cia dibantu berdiri oleh Bara dan Arsen, matanya sudah berkaca-kaca bersiap akan segera menangis bombay. Dan benar saja, Cia menangis dan memeluk Arsen dengan erat

BARGANTARA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang