"Oi mata sayu sialan!," Pintu terbuka, cukup lebar hingga menampilkan seorang aizawa yang dimaksud mata sayu itu membuka matanya, menatap muridnya berdiri sembari menunjuk-ujuk wajah pak aizawa.
"Aku membolos hari ini! Maka aku tak ikut!! Mengerti, aku tak peduli kau menghukum ku atau tidak! Yang terpenting, jangan pangil aku presentasi ke depan, mengerti!!," Aizawa menguap, seketika saat lelaki itu masih menujuk dirinya dengan tatapan iblis.
"Ya, terserah kamu," Sementara bakugo, yang mendengar jawaban barusan terdiam sebentar, hingga matanya memudar ditemani lengan yang turun.
"Huh?"
"Tapi bakugo, sekelas akan mempermalukanmu loh, aku juga tak masalah dengan itu, lagipula kau sudah kalah karena melewatkan pelajaran ini," Serentak, seorang bakugo kembali berteriak dengan tangan yang meletuk-letuk.
"Sialan!! Kata siapa aku kalah, ini hanya sebuah pelajaran!"
"Kau mungkin akan dapat pujian dari all mightkalau kau menyelesaikan nya," Alis bakugou berkedut, sial, ia tak perlu seorang pria tua itu memujinya.
Yang terpenting sekarang, bakugou tidaklah kalah, ia hanya ingin membolos, itu saja, toh lagipula ia akan menerima konsekuensi nya, namun entah mengapa, rasanya sial sekali, kalah? Dipermalukan.
"AAAAAAHHH BAIKLAH BAIKLAHH," Aizawa masih dalam keadaan berguling di lantai, melihat muridnya berteriak kesetanan di ruang guru mereka, untung saja hanya ada dirinya disini.
Dengan wajah kesal serta tubuhnya kesana kemari sembari menarik rambut nya sendiri, "akan kukalahkan sih deku sialan!"
Dan hari itu juga, bakugou mengerjakannya sendirian terhadap penelitian yang kali ini dibuat cukup 'sulit' oleh pak aizawa.
Namun, melihat bocah itu bersikeras walau hari sudah larut dan tetap ingin belajar, semuanya membuat wali kelas bocah disana mendengus.
Semangat belajar yang baik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini semua karena pikiran liar mineta serta candaannya sero dan kebodohan kaminari kan?," Unjuk kirishima, pada ketiga temannya yang terheran disaat mendapat nilai E, yang mana membuat mereka ingin menangis.
"Apa maksudmu! Ini jelas-jelas kesalahan kirishima kebanyakan bermain!"
"Kamu yang kebanyakan menilai dada wanita dasar pendek"
"Pendek katamu!! Aghkk kirishima bodoh!," Seorang kirishima terdiam, kiminari mengangkat alisnya disaat menyaksikan bagaiamana si mesum itu menangis.
