Chapter 88 Entrustment

669 106 5
                                    

Setelah istirahat sejenak, Kakashi dan Naruto berjalan keluar dari kabin.

"Naruto, ingat teknik Kagebunshin  yang aku ajarkan padamu sebelumnya?"

"Tentu saja aku ingat! Saya telah berlatih ini sendiri untuk waktu yang lama, dan sekarang saya ahli dalam menggunakannya!”

"Oh? Apakah seperti itu? Tunjukkan padaku kemajuanmu. ”

"Oke!"

Naruto mulai membentuk segel tangan dan dia kemudian berteriak keras: "Kagebunshin no Jutsu!"

"Puff!", Naruto identik lainnya muncul di sebelah Naruto.

“Hei Shiro Nii-chan, lihat, itu bagus kan?”

Kakashi mengangguk, lalu dia berkata sambil tersenyum: "Ya, sepertinya kamu tidak malas dan berlatih keras bahkan ketika aku tidak ada di sini."

"Tentu saja, aku Uzumaki Naruto, yang akan menjadi Hokage selanjutnya."

Naruto berkata sambil mengangkat ibu jarinya dan memperlihatkan gigi putihnya. Tidak tahu mengapa, tetapi ketika Kakashi melihat adegan ini, dia tiba-tiba teringat Guy.

 “Kalau begitu biarkan aku melihat Taijutsumu. Serang aku dengan kekuatan penuhmu Naruto."

"Oke Shiro Nii-chan, tapi kamu harus hati-hati!"

kata Naruto, dan kemudian tinju kecilnya bergegas mencoba meninju ke arah Kakashi.

Dibandingkan dengan gerakan besar Naruto, Kakashi memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

Cuaca saat ini sangat dingin jadi dia mencoba menghangatkan diri dengan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

"Langkahmu terlalu lambat!"

"Ayunanmu terlalu lebar!"

"Tinjumu tidak cukup kuat!"

"Sudut serangannya salah."

Kakashi menghindari serangan Naruto saat dia dengan santai menunjukkan kekurangan Naruto.

Meskipun Naruto agak bodoh, naluri bertarungnya masih sangat bagus. Di bawah bimbingan Kakashi, dia perlahan-lahan memperbaiki beberapa masalahnya.

Stamina seorang anak tidak kuat, sehingga tidak butuh waktu lama bagi Naruto untuk mulai terengah-engah.

"Masih bisakah kau melanjutkan Naruto?"

Kakashi bertanya sambil melihat Naruto yang meletakkan tangannya di lututnya.

"Tentu saja sayamasih sangggup!"

Keringat menetes dari wajah Naruto, tapi matanya yang tegas tidak pernah berubah.

Kakashi tersenyum dan berkata, "Kalau begitu mari kita lanjutkan."

"Oke!"

Dia tidak tahu berapa lama dia telah bergerak, Naruto jatuh ke tanah dan tidak bisa berdiri lagi karena dia kehabisan stamina.

Naruto: The Strongest Kakashi (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang