Chapter 173 She Again?

501 92 8
                                    

Setelah bergerak beberapa saat, reruntuhan di sekitar mereka berangsur-angsur menghilang, dan Pakkun membawa Kakashi ke lereng bukit.

"Itu disini."

Pakkun berhenti dan berkata pelan.

Kakashi juga berhenti, dan melihat sekeliling, tetapi dia tidak menemukan sesuatu yang aneh.

"Pakkun, tidak ada apa-apa di sini."

"Kakashi, lihat batu itu." Pakkun berkata dan menunjuk ke suatu arah.

Kakashi melihat ke arah yang ditunjuk Pakkun dan melihat bahwa memang ada batu besar, dan terlihat sangat tua, dengan beberapa lumut di atasnya.

'Itu adalah……'

Kakashi menyipitkan matanya dan berjalan menuju batu besar itu.

Terlihat benda seperti prasasti diukir di dasar batu.

Di dekat batu besar, ilalang ditumbuhi rumput liar, tetapi prasasti itu terlihat sangat bersih. Sayangnya, tulisan dalam batu nisan telah terkikis setelah waktu yang lama, dan menjadi sedikit tidak jelas.

Kakashi berjongkok dan melihat sebuah lubang kecil di depan prasasti dengan beberapa sisa abu, yang seharusnya merupakan sisa-sisa bagian lain dari selembar kertas yang dia dapatkan sebelumnya.

“Secarik kertas itu berasal dari sini, jadi seseorang datang ke sini untuk memberikan beberapa persembahan. Apakah prasasti ini batu nisan?”

Kakashi penasaran, dan dengan ringan mengusap prasasti itu dengan tangan kanannya. Dalam sekejap, perasaan yang akrab memenuhi hatinya.

'Tulisan tangan ini adalah ...'

Ingatan Kakashi yang asli mulai membentur otaknya. Kakashi meyentuh kepalanya dan tiba-tiba teringat.

'Ini adalah ... tulisan Tou-san!'

Kakashi tiba-tiba menjadi sadar, karena dia tahu dengan pasti bahwa tulisan tangan yang terukir di batu ini jelas adalah tulisan tangan Hatake Sakumo!

'Apakah Tou-san yang mengukirnya?'

Dengan kejutan besar di hatinya, chakra mulai mengalir dari tangan kanan Kakashi, dan kemudian dia mulai menghapus debu dari prasasti, dan dia juga menghapus jejak erosi selama bertahun-tahun.

Pada saat ini, Kakashi akhirnya melihat kata-kata samar di prasasti!

“Makam istri tercinta, Hatake Ayako!”

Hatake? Ayako?

'Mungkinkah ini batu nisan Kaa-san?'

Untuk beberapa alasan, Kakashi tiba-tiba merasa sangat tidak nyaman di hatinya, seolah-olah ada kekuatan lain yang mendorongnya.

"Ini ... apa yang terjadi?"

“Kakashi? Apakah kamu baik-baik saja?" Pakkun melihat ada yang tidak beres dengan Kakashi, jadi dia segera bertanya.

"Tidak ... Tidak apa-apa."

Kakashi dengan cepat menekan ketidaknyamanan di hatinya dan menghilangkan kesedihan yang tak dapat dijelaskan.

Naruto: The Strongest Kakashi (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang