4

2.6K 372 9
                                    

Setelah menggelar acara pernikahan kecil-kecil an Alana dan Jaya bergegas menuju rumah baru mereka. Rumah yang kebetulan dibelikan sang bunda khusus untuk mereka berdua. Namun Jaya dan Alana berangkat terpisah karna Jaya harus mengambil beberapa barangnya di kost-nya

Sesampainya di rumah Alana segera mengganti baju dan sedikit berdandan, lalu mengetikkan beberapa pesan kepada Juan.

Juan♡

Sayangg, maaf aku mutusin
nurutin kemauan ayah :(

Tapi kamu gausa khawatir
stlh 2 thn aku bkl minta cerai
sama si bisu kok

Yauda aku percaya kok sama kamu

Keluar yuk

Ayooo, jemput yaa

Meluncurr🏍

~♡~

Alana menulis sebuah catatan untuk Jaya lalu menempelkannya di kulkas 'Lo beberes sendiri aja, nanti bi Ina dateng, gue ada urusan sama pacar gue, gak usah ngadu ke bunda' tulisnya, ia bergegas keluar menemui kekasihnya yang sudah menunggu di halaman rumahnya.

"Gimana penampilan aku cantik nggak"

"U're always beautiful, babe"

"Gombal ihh, udah yuk buruan"

Tepat saat Juan dan Alana pergi, Jaya sampai di rumah. Ia melihatnya, melihat wanita yang telah sah menjadi istrinya keluar dengan lelaki lain. Jaya memutuskan masuk ke dalam rumah untuk membereskan barang-barangnya, lalu tak sengaja melihat catatan di kulkas.

'Hari pertama berat ya, tahan Jaya ini masih awal. Perlahan-lahan Alana pasti berubah' batinnya, berusaha meyakinkan diri sendiri agar tak menyerah begitu saja. Perjalanan yang akan Jaya lalui masih panjang, ia tak boleh menyerah sekarang, ia harus menjaga amanat dari ayah Alana sekaligus memperjuangkan cintanya. Ingatan Jaya terlempar ke masa silam, 12 tahun yang lalu, awal pertemuannya dengan Alana, sebelum Juan datang dan merubah segalanya.

~♡~

"Hahaha bisu bisu bisu" ejek 3 anak tanggung berbadan besar, pakaiannya terlihat lusuh. Salah satu dari mereka berusaha merebut kantong berisi uang milik Jaya, uang yang Jaya kumpulkan hasil menjual koran dan menjadi kuli panggul di pasar. Melihat Jaya yang tak mau memberikan uangnya, membuat 3 anak itu murka, seorang anak yang tubuhnya paling besar memukul perut Jaya.

"Liat deh si bisu gak bisa berdiri hahaha" celetuk anak berambut keriting sambil menunjuk-nunjuk Jaya yang tengah merintih kesakitan. Nyatanya mereka tak berhenti begitu saja, ketiga anak itu kompak memukuli Jaya.

"Woi cupu banget beraninya keroyokkan!!"

Samar-samar Jaya melihat seorang anak perempuan memukuli ketiga anak tadi, lengan seragamnya disisingkan sampai siku, kancing seragamnya dibiarkan terbuka memperlihat kaos bergambar batman. Ketiga anak berbadan besar itu tampak kewalahan, lalu memutuskan pergi.

"Bangun, mereka udah pergi, jadi laki-laki tuh jangan lemah" ucapnya lalu membantu Jaya untuk bangun, tangannya mengambil kantong yang tergeletak di tanah dan memberikannya pada Jaya.

"Alana citrani rumi, panggil aja Alana" Jaya mengambil buku catatan kecil di sakunya, menuliskan namanya, kemudian menunjukkannya ke anak perempuan dihadapannya.

'Nama aku Jaya, Jaya azhari' itu yang tertulis di buku itu, Alana sempat heran kenapa Jaya memilih menulis jawabannya alih-alih menjawabnya dengan lisan, seketika ia menyadari alasannya. Jaya, lelaki itu tunawicara.
Jaya terlihat memegang perutnya disusul bunyi keroncongan, Alana tampak terkekeh sejenak.

"Kamu laper" tanya Alana, ia mengangguk malu-malu.

"Ikut aku yuk, nanti kamu bisa makan sepuasnya di rumahku"

Tanpa menunggu jawabannya, Alana sudah lebih dulu menarik tangannya. Sejak itu mereka berdua selalu bermain bersama, bahkan Jaya ditawari untuk tinggal bersama,namun Jaya menolaknya karna tak mau membebani keluarga Alana.

~♡~

Senyum Jaya merekah mengingat masa-masa itu, dimana ia masih begitu dekat dengan Alana, bercanda tawa bersama, menghabiskan waktu berdua. Ia tak menyangka kedatangan Juan berpengaruh besar, hanya dengan beberapa kalimat yang diucapkan Juan mampu membuat Alana menjauh dan membencinya.

"Tak bisakah kita dekat kembali seperti dulu, Alana?" ucapnya dalam hati.

~♡~


Jam tepat menujukkan pukul 2 malam, sedangkan Alana baru sampai rumah. Saat masuk ke rumah pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah Jaya yang tertidur di sofa dengan raut muka nya terlihat begitu lelah.

Tangan Alana bergerak membelai wajah lelaki di depan nya. "Maaf, lo capek ya?" bisiknya seraya tersenyum melihat Jaya yang tampak tertidur pulas.

Lelaki yang tengah tertidur itu sedikit terusik dengan sentuhan Alana lalu perlahan membuka matanya. Menyadari itu Alana langsung menjauh.

Saat Jaya sudah tersadar sepenuhnya, ia menggerakkan tanganya mencoba bertanya kepada Alana dengan bahasa isyarat. "Kamu sudah makan? Mau dipanaskan masakan dari bi ina?"

"Gausa, gue ga laper" ketus Alana lalu memutuskan pergi ke kamarnya.

Jaya terlihat menghela nafas, mereka memang sudah sah secara hukum dan agama, namun Alana meminta agar lelaki itu tidur di kamar lain.

Jaya memperhatikan kamar Alana lalu bergumam dalam hati 'Selamat tidur Alana, semoga mimpi indah'

*:・゚✧*:・゚

Hmm ternyata Alana sama Jaya dulu udah kenal. Di part ini Alana sedikit labil ya, tapi jangan kesel dulu sama dia. Saat kalian membaca part lain nya, kalian pasti tau karakter Alana tuh seperti apa sih.

Akuu kasih pict Jaya untuk penyemangat baca part selanjutnyaa

Akuu kasih pict Jaya untuk penyemangat baca part selanjutnyaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaya AzhariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang