Langit mendung seakan mengukung pagi ini, Alana sedang malas untuk berpergian, ia memutuskan di rumah saja mencoba berbincang-bincang dengan Jaya. Tangannya bergerak mengetikkan sesuatu di handphonenya.
Jaya
Dimana?
Di ruang tengah nonton tv
Bi ina udah dateng?
Udah, tapi tadi pamit belanja bahan² masak
ohh
Alana mau ikut nonton tv?
Boleh, bentar gue turun dulu
~♡~
Setelah sampai di ruang tengah ia melihat Jaya tengah menonton acara komedi di televisi. Raut wajahnya terlihat begitu sumringah. Alana mengeluarkan handphonenya berusaha mengabadikan senyum Jaya.
'Indah, semua tentang kamu itu indah, Jaya' gumam Alana dalam hati.
Alana duduk di sebelah Jaya selepas menyimpan kembali handphonenya di saku. Saat sedang asik menonton televisi, Jaya menepuk pelan lengan Alana. Jaya seperti ingin menyampaikan sesuatu, Alana memperhatikan gerak bibir dan tangan Jaya berusaha mencerna apa yang ingin lelaki itu katakan.
"Kalau Tuhan kasih satu permintaan, kamu mau minta apa?" kalimat itu yang ditangkap Alana. Raut wajah Alana berubah sendu "Gue pengen ayah hidup kembali" ucapnya, Jaya sedikit menyesali telah bertanya seperti itu. "Kalau lo mau minta apa?" Tanya Alana, lelaki disampingnya tersenyum sejenak.
Lalu berusaha menjawab dengan bahasa isyarat "Aku ingin kamu selalu diberi kebahagiaan oleh Tuhan"
"Kenapa?""Senyum Alana cantik, Jaya nggak suka kalau senyum itu nantinya hilang"
Hati Alana sedikit menghangat mendengar jawaban Jaya. Kali ini mereka menikmati waktu berdua, menonton televisi sambil sedikit berbincang-bincang.
~♡~
Disisi lain Juan tengah menunggu notif chat dari kekasihnya. Tak biasanya Alana seperti ini, sebelumnya ia selalu mengabari Juan terlebih dahulu.
Saat tengah merenung, tiba-tiba handphone nya berdering. Itu chat dari Alana, tapi Juan sedikit tertegun melihat chat dari kekasihnya itu.
Alana♡
Juan
Misalkan ya, kalau suatu saat
hubungan kita berakhir gimana?Tumben manggil nama
Kamu kenapa mikir gitu?
Cuma kepikiran aja
Jangan mikir gitu, aku ga suka
Maaf
Sampai kapanpun aku bakal
terus sama kamu, jadi jgn
mikir yg nggak²~♡~
"Sialan, pasti si cacat itu udah mempengaruhi Alana" ujar Juan lalu melempar handphonenya ke kasur. "Alana hanya milik gue, gue ga akan biarin siapapun ngerebut dia dari gue. Termasuk si bisu" sambungnya.
Terbesit sebuah ide di kepalanya, ia menyeringai "Sepertinya besok gue perlu bermain-main sebentar sama cowok cacat itu"
*:・゚✧*:・゚
Haii maaf yaa baru bisa update
Hayoo kira-kira si Juan mau ngapain
Makasi buat kalian yang masih setia menunggu cerita Jaya update.
Jaga kesehatan yaa kalian semua <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaya Azhari
Teen Fiction•Cover diambil dari pinterest• Tangan Jaya terangkat mengisyaratkan "Alana malu ya punya suami bisu kayak Jaya?" Alana tak mampu menjawab bibirnya seakan kelu. Jaya tersenyum sekilas, tidak itu bukan senyum ceria yang selalu ia tunjukkan kepada Ala...