30

7.7K 440 95
                                    

_
_
_
_
_
_
BUDAYAKAN VOTE THANKYOUUU
_
_
_
_
_
_

13 menit berkendara, dengan kepala pusing bukan main Yuda memberanikan diri untuk parkir pas di depan gerbang rumah tempat dirinya adu mekanik kemarin malam.

Yuda memukul kepalanya pelan supaya dirinya bisa berbicara dengan baik nanti.

Yuda keluar dari mobil, hujan deras membuat dirinya kembali basah. Saat Yuda berdiri depan gerbang, ia melihat security lawan mainnya tadi malam. "Pak" panggil Yuda kuat pasalnya suara hujan ditambah petir membuat suaranya tersamarkan.

Security dalam pos melihat keluar setelah mendengar ada seseorang memanggilnya "LOH" kagetnya, security itu berjalan menghampiri Yuda yang kehujanan dengan payung berada di kepalanya "Aden yang semalam saya pukul ya? Maaf ya den sebenarnya saya tidak bermaksud demikian, cuma pak bos yang suruh makanya saya hajar" katanya

"Saya yang salah" Yuda

"Mari den" kata bapak security mengajak Yuda meneduh ke dalam pos "Hujan den, sini di pos bentar. Lihat wajah aden pucat, sakit tah?" tanyanya

Yuda menggeleng, gak mau basa-basi karena bukan ini niatnya. Yuda langsung bertanya mengenai Om Alfred dan keluarga "Om Alfred di rumah?"

Pak security yang lupa menanyakan kehadiran Yuda kesini menepuk jidatnya pelan "Mau ketemu pak Alfred ya den?" tanyanya dibalas anggukan oleh Yuda.

"Waduh maaf den tapi pak Alfrednya udah pergi, Buk Bella sama den Fagan juga ikut" katanya

Yuda dengan wajah binggung dan tidak paham kembali bertanya "Maksudnya? pergi? liburan?"

"Bukan den, tuan Alfred beserta keluarga sudah pindah"

Yuda tidak percaya "Jangan bohong" katanya menatap tajam petugas keamanan itu

Pak security yang ditatap malah gugup seketika, bukan karena apa petugas itu hanya merasa ada aura-aura kemarahan disini "S- saya jujur den, pak Alfred udah gak di sini lagi"

Dengan tangan mengepal dan tatapan mata memerah Yuda berusaha menahan emosi yang rasanya ingin meledak-ledak "Pindah kemana?" tanyanya dengan deru nafas mulai memberat.

"Anu den saya kurang tahu soalnya bapak sama ibuk gak kasih tahu saya, semalam saya cuma di suruh antar kebandara. Saya masih disini karena disuruh bapak buat jaga rumah mereka." katanya jujur

Yuda kembali menatap tajam security itu, Yuda masih tidak percaya. Bagaimana mungkin ada orang pindah secepat itu? Yuda rasa ini hanya akal-akalan petugas ini supaya dirinya tidak bisa menemui Fagan.

Yuda berjalan cepat kearah rumah, bahkan security yang sedari tadi memanggilnya ia abaikan.

"Hujan den, lihat wajah aden pucat pisan" teriak petugas itu mengikuti langkah kaki Yuda yang begitu cepat.

Saat Yuda berdiri tepat di depan pintu, ia menekan bel rumah itu beberapa kali namun tetap tidak ada yang membuka. Yuda rasanya ingin mendobrak pintu besar ini namun ia urungkan supaya tidak menimbulkan keributan.

"FAGAN!! FAGAN!!" teriak Yuda kuat seperti orang ingin tawuran.

"Den, kan sudah saya bilang kalau mereka tidak disini lagi" kata security itu mulai gelisah

"MANA KUNCINYA? BUKA!" Teriak Yuda pada pria disampingnya, sejujurnya Yuda mulai percaya dengan perkataan petugas tadi. Namun tidak 100% karena ia yakin Fagan tidak akan meninggalkan dirinya seperti ini.

COOL X COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang