20

5.2K 437 15
                                    

_
_
_
_
_
_
BUDAYAKAN NGEVOTE THANK YOU
_
_
_
_
_
_

Hari ini jam 11.38 Fagan dinyatakan sudah boleh pulang oleh Dokter, kondisinya juga sudah membaik dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.

Orangtua Fagan juga sudah mengurus semuanya terkecuali administrasi, administrasi sudah diurus jauh-jauh hari oleh keluarga Mahesa sehingga segala bentuk biaya inap, makan, serta lainnya mereka dapatkan secara cuma-cuma.

Keluarga Fagan awalnya menolak namun Mahesa memaksa sebagai bentuk pertanggungjawabkan kelakuan putra mereka, lagian apa salahnya membantu calon besan?

Fagan sekarang tampil lebih fresh dari sebelum-sebelumnya, ia mengenakan kaos hitam serta celana hitam pendek selutut. “Sangat manis” batin Yuda

“Udahkan?” tanya Isabella memastikan

“Udah” jawab Fagan

“Kamu ikut antar anak saya?” tanya Alfred saat melihat Yuda mulai mengenakan hoodie abu-abunya.

“Saya langsung balik aja” jawabnya

“Loh kenapa nak? ikut dong sekalian main bentar ke rumah tante ” saut Isabella sembari mengajak calon menantunya itu

“Saya lagi ada urusan tan” jawab Yuda jujur

“Ooh gitu ya, ya udah deh lain waktu aja ya mainnya” kata Isabella dengan wajah kecewa dibalas anggukan pelan oleh Yuda

Saat akan keluar dari ruang itu, mama Bella dan papa Alfred berjalan lebih dulu menyisakan Yuda dan Fagan yang akan menyusul.

“Urusan apa?” tanya Fagan tiba-tiba sebab dirinya penasaran hal sepenting apa yang buat Yuda memilih untuk tidak ikut mengantarnya pulang.

“Teman aku kecelakaan” kata Yuda

“Teman kamu yang mana?” tanya Fagan curiga

“Faiz”

“Bohong” kata Fagan merasa Yuda tengah berbohong padanya padahal sebenarnya tidak

“Ngapain aku bohong” kata Yuda mulai kesal

“Ya siapa tahu akal-akal kamu doang karena bosen jagain aku dari semalem” ucap Yuda berjalan menjauh

“Apa lagi?” marah Yuda mengikuti langkah kaki Fagan

“Kok kamu marah?” marah Fagan balik

“Kamu yang mulai” kata Yuda berbicara selembut mungkin namun dapat dirasakan bahwa dirinya sedang menahan marah.

“Terserah” ucap Fagan langsung berjalan cepat meninggalkan Yuda sendiri di koridor rumah sakit milik orangtuanya.

Yuda menatap tajam punggung laki-laki itu, tangannya mengepal kuat menahan emosi. Harus sesabar apa lagi?

“Ingat dia lagi hamil” batin Yuda kemudian ia berjalan menuju parkiran rumah sakit.

COOL X COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang