Si Paling Iya

92 6 0
                                    

Kini Renatta dan Elfan sedang bicara di kursi dekat kolam berenang rumah Elfan. Renatta sangat kecewa dengan keputusan orangtuanya dan orangtua Elfan, yang mengharuskan mereka menikah secepatnya.

 Renatta sangat kecewa dengan keputusan orangtuanya dan orangtua Elfan, yang mengharuskan mereka menikah secepatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renatta membuka suara, ia ingin bicara empat mata pada Elfan.

"Gimana Fan?? Gue gak mau adanya pernikahan ini..!". Renatta ketus dengan wajah dinginnya.

"Saya gak bisa melakukan apapun". Elfan hanya tertunduk pasrah.

"Jadi cowok pasrah banget si, pernikahan tanpa cinta luh kira bisa gitu??!!" Renatta marah ke Elfan.

"Terus. Kita harus ngebantah orangtua kita, itu mau kamu ??". Tanya Elfa kini menatap Renatta.

"Kita bisa nolak, lagian cuma gara-gara foto itu lho ortu kita mau kita segera nikah.. kan gak lucu". Renatta ngomel-ngomel depan Elfan.

"Tadi kamu dah nolak kan, tapi mereka gak mau denger alasan apapun Ren". Elfan bingung harus bagaimana.

Jika diharuskan segera menikahi Renatta sebenarnya tidak masalah. Elfan akan berusaha jadi suami yang baik untuk Renatta.

"Gue yang nolak, luh gak!! Luh cuma diem aja. Gue gak cinta sama luh Elfandra !!". Bentak Renatta pelan karena takut ortu mereka mendengar.

"Iya saya tau, kamu hanya cinta sama pacar kamu itu". Ucap Elfan lirih dengan wajah datarnya.

"Kalau luh dah tau, kenapa luh gak nolak perjodohan ini. Minggu depan lho acara pertunangan kita!!". Renatta terus menatap tajam Elfan.

"Kita jalanin aja, daripada buat orangtua kita kecewa dengan penolakan kita". Pungkas Elfan.

"Luh tuh si paling iya, si paling pasrah, si paling diem. Sebel banget tau gak..!!". Renatta semakin kesal dengan Elfan yang menurutnya tidak tegas dalam menerima keputusan.

"Saya bakal selidikin siapa yang fitnah kita dan ambil foto-foto itu". Ucap Elfan lagi tapi Renatta hanya membalas dengan tatapan malasnya.

"Coba aja kalau luh gak ke Puncak, atau luh gak telanjang dada deh. Pasti gak akan kek gini keadaannya..!!!!" Renatta semakin geram pada Elfan.

"Udah saya bilang baju saya basah gara-gara kehujanan, lagian saya hanya berniat nolong kamu". Elfan membela diri, sedari tadi ia terus di salahkan oleh Renatta.

"Haduuh tau deh, capek gue !! Semenjak kenal luh hidup gue gak tenang kek dulu. Atau jangan-jangan luh yang sengaja jebak gue, suruh orang lain candid foto-foto kita !!". Renatta memicingkan matanya menunjuk Elfan.

"Buat apa saya fitnah diri saya sendiri". Ucap Elfan dingin dengan wajah kakunya.

"Supaya luh bisa nikah sama gue, ngaku luh!!! ". Renatta terus mencecar Elfan.

(Renatta percaya diri bgt kalau Elfan yg jebak, padahal kan author yg jebak kalian.. Wkwkkwk)

Love You EndlesslyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang