It's Her Dream

131 8 0
                                    

Elfan dan Renatta serta keluarganya sudah tiba di dermaga yang terdapat di private island miliknya.

Sebelum Elfan turun dari kapal pesiar, ia melihat 2 orang yang berbadan gempal tadi yang turut andil dalam ritual prank ultahnya.

"I am sorry, Mr. Elfandra". Ucap 2 orang itu kompakan.

Elfan menatap mereka berdua dengan wajah datar.

"He'em". Balas Elfan singkat.

Kedua orang tersebut hanya menunduk takut melihat ekspresi dingin Elfan.

"Hubby sweety... Jangan kayak gitu. Mereka aku yang suruh kok. Dan mereka juga yang akan mengurus kapal pesiar ini. Mereka baik sebenernya, meski tampangnya serem ". Jelas Renatta ke Elfan.

Kedua orang itu dipekerjakan untuk mengurus kapal pesiar hadiah dari papih Reza.

"Tadi kenapa kamu teriak minta tolong??". Tanya Elfan sambil berjalan menuju Resort.

Diikuti keluarga mereka juga di belakang, mereka berencana akan barbeque-an dan private outdoor cinemas di pinggir pantai.

Diikuti keluarga mereka juga di belakang, mereka berencana akan barbeque-an dan private outdoor cinemas di pinggir pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu rekaman suara aku aja tadi biar kamu panik sayang". Jawab Renatta sambil menyengir tanpa dosa.

"Kalau seandainya sampe saat ini aku gak bisa temuin kamu, aku tenggelamin diri aku ke laut honey". Balas Elfan dengan wajah datar tapi imut.

"Pantes tadi kamu udah nyeburin diri ke laut, untung si Barack dan si Desta dateng, kalau gak aku bisa jadi janda muda". Gerutu Renatta disusul tawa.

Kedua orang berbadan besar tersebut bernama Barack dan Desta.

"Aku ke pantai karena mau berenang menuju pulau yang di sana tuh. Aku mau cari bantuan". Jelas Elfan seraya menunjuk sebuah pulau yang berada agak jauh dari private island.

"Aku kira kamu mau bundir by, aku panik banget tadi". Ucap Renatta menggengam tangan Elfan.

Elfan sedikit meringis kala Renatta menggenggam tangannya. Karena kedua tangannya terluka.

"Gak lah, aku gak akan nyerah cari kamu sampe ketemu sayang. Tapi kok kamu tahu si bukannya kamu di kapal pesiar?? ". Tanya Elfan heran.

"Kan ada kamera pengintai, hehehe". Jawab Renatta sambil tertawa.

Elfan makin meringis kala genggaman tangan Renatta semakin erat.

"Ya ampun by maaf, tangan kamu luka ya. Lagian ngapain si pukulin pohon kelapa". Ucap Renatta yang tersadar tangan Elfan terluka.

"Aku kesel kamu tiba-tiba hilang, mau minta tolong ke siapa pun gak bisa. Alat komunikasi tiba-tiba hilang semua". Jawab Elfan frustasi.

Mereka pun tiba di pinggir pantai, sudah dipersiapkan rupanya tempat barbeque dan outdoor cinemas.

"Kamu tunggu disini, aku ambil P3K dulu di dalem ya sayang". Ucap Renatta menyuruh Elfan untuk duduk.

"Gak usah honey, jangan tinggalin aku". Ucap Elfan merasa takut.

Love You EndlesslyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang